Takaran Susu Bayi Prematur: Panduan Lengkap untuk Nutrisi Optimal

Dewi Saraswati

Bayi prematur, yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dari bayi cukup bulan. Sistem pencernaan mereka belum berkembang sepenuhnya, sehingga pemberian susu membutuhkan perhatian khusus. Takaran susu yang tepat sangat krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal. Memberikan susu terlalu sedikit dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, sementara pemberian terlalu banyak dapat berisiko overload pada sistem pencernaannya yang masih lemah. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang takaran susu bayi prematur, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pentingnya konsultasi dengan tenaga medis.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Takaran Susu Bayi Prematur

Takaran susu bayi prematur bukanlah angka baku yang bisa diterapkan pada semua bayi. Beberapa faktor penting yang menentukan takaran susu yang tepat antara lain:

  • Berat Badan Lahir: Ini adalah faktor penentu utama. Bayi prematur dengan berat badan lahir rendah (BBLR) membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi per kilogram berat badan dibandingkan bayi cukup bulan. Semakin rendah berat badan lahir, semakin tinggi kebutuhan kalori mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan kalori harian bayi berdasarkan berat badannya.

  • Usia Kehamilan: Usia kehamilan saat lahir juga berpengaruh pada kemampuan pencernaan bayi. Bayi yang lahir lebih prematur umumnya memiliki sistem pencernaan yang lebih lemah dan membutuhkan volume susu yang lebih kecil per pemberian. Seiring bertambahnya usia postmenstrual age (PMA) – usia kehamilan yang dihitung dari hari terakhir menstruasi terakhir – kemampuan pencernaan bayi akan meningkat.

  • Kemampuan Mengisap dan Menelan: Beberapa bayi prematur mungkin mengalami kesulitan mengisap dan menelan karena kurangnya koordinasi otot mulut. Dalam kasus ini, pemberian susu mungkin memerlukan bantuan, seperti melalui sonde atau botol khusus. Kemampuan mengisap dan menelan bayi akan dievaluasi oleh tenaga medis, yang akan membantu menentukan metode dan takaran pemberian susu yang tepat.

  • Kondisi Kesehatan Bayi: Kondisi kesehatan bayi prematur, seperti penyakit jantung bawaan, penyakit paru, atau infeksi, dapat mempengaruhi kebutuhan kalori dan takaran susu. Bayi dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi atau jenis susu khusus untuk mendukung proses penyembuhan dan pertumbuhan.

  • Jenis Susu: Jenis susu yang diberikan juga memengaruhi takaran. Susu ibu (ASI) adalah pilihan terbaik, namun jika ASI tidak mencukupi, susu formula khusus bayi prematur diperlukan. Susu formula ini dirancang dengan komposisi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi prematur, termasuk kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

BACA JUGA:   Pilihan Nutrisi Penting: Susu Infatrini untuk Bayi 0-6 Bulan

2. Metode Pemberian Susu Bayi Prematur

Pemberian susu pada bayi prematur bisa dilakukan melalui beberapa metode, tergantung pada kondisi dan kemampuan bayi:

  • ASI Eksklusif: ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi prematur karena mengandung antibodi dan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan. Ibu dapat memerah ASI dan memberikannya kepada bayi melalui berbagai metode seperti sendok, cangkir, atau botol. Jika bayi kesulitan menyusu langsung, bantuan dari konselor laktasi sangat direkomendasikan.

  • Pemberian Susu dengan Botol: Botol dengan puting khusus untuk bayi prematur tersedia untuk membantu bayi yang memiliki kemampuan menghisap yang lemah. Puting yang lambat alirannya dapat membantu mengurangi risiko masuknya udara berlebihan.

  • Pemberian Susu Melalui Sonde: Untuk bayi prematur dengan kondisi kesehatan yang serius atau kesulitan menyusu, pemberian susu melalui sonde (selang kecil yang dimasukkan ke dalam lambung) mungkin diperlukan. Metode ini memastikan asupan nutrisi yang adekuat.

  • Pemberian Susu Melalui Infus: Dalam kasus yang sangat ekstrim, nutrisi dapat diberikan melalui infus intravena (IV) jika bayi tidak mampu mencerna susu sama sekali.

3. Takaran Susu Berdasarkan Berat Badan dan Usia

Tidak ada takaran susu yang pasti untuk semua bayi prematur. Dokter atau ahli gizi anak akan menentukan takaran susu yang tepat berdasarkan berbagai faktor yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, sebagai panduan umum, berikut perkiraan takaran susu berdasarkan berat badan:

  • Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram: Mungkin memerlukan 15-20 ml susu per kg berat badan per pemberian, dengan frekuensi pemberian setiap 2-3 jam.

  • Bayi dengan berat badan lahir 1500-2000 gram: Mungkin memerlukan 20-25 ml susu per kg berat badan per pemberian, dengan frekuensi pemberian setiap 3-4 jam.

  • Bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2000 gram: Mungkin memerlukan 25-30 ml susu per kg berat badan per pemberian, dengan frekuensi pemberian setiap 4-6 jam.

BACA JUGA:   Susu Formula Bayi: Kombinasi Rasa dan Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Optimal

Perlu ditekankan bahwa angka-angka di atas hanyalah perkiraan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap bayi. Penting untuk memantau berat badan bayi secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk penyesuaian takaran susu.

4. Tanda-tanda Bayi Kekurangan atau Kelebihan Susu

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda kekurangan atau kelebihan susu pada bayi prematur:

Tanda-tanda Kekurangan Susu:

  • Penurunan berat badan yang signifikan.
  • Kurang aktif dan lesu.
  • Kulit kering dan pucat.
  • Menangis terus menerus.
  • Sering mengantuk.

Tanda-tanda Kelebihan Susu:

  • Muntah-muntah berlebihan.
  • Diare.
  • Kembung dan perut terasa penuh.
  • Sulit buang air besar.
  • Berat badan naik terlalu cepat.

Jika Anda memperhatikan tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk penyesuaian takaran susu.

5. Pentingnya Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur sangat penting untuk memastikan asupan nutrisi yang adekuat. Dokter atau ahli gizi akan memantau berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi secara teratur. Selain itu, perkembangan motorik, kognitif, dan sosial-emosional bayi juga akan dipantau. Informasi ini akan membantu menentukan apakah takaran susu sudah tepat dan apakah ada kebutuhan penyesuaian.

6. Peran Orang Tua dan Tenaga Medis

Peran orang tua dalam pemberian susu kepada bayi prematur sangat penting. Orang tua harus belajar tentang kebutuhan nutrisi bayi prematur dan bagaimana memantau asupan susu. Komunikasi yang baik dengan tim medis, termasuk dokter anak, ahli gizi, dan perawat, sangat krusial untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal. Jangan ragu untuk bertanya dan meminta klarifikasi tentang takaran susu dan segala hal yang berkaitan dengan nutrisi bayi prematur. Tim medis akan memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur secara optimal. Mengikuti jadwal kontrol secara rutin sangat penting untuk memantau perkembangan bayi dan melakukan penyesuaian takaran susu sesuai kebutuhan.

Also Read

Bagikan:

Tags