Memberikan ASI eksklusif kepada bayi baru lahir adalah langkah penting dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal. Namun, pertanyaan yang sering muncul di benak para ibu baru adalah: berapa banyak ASI yang sebenarnya dibutuhkan bayi saya? Takaran susu ASI bayi baru lahir bukanlah ukuran yang pasti dan kaku, melainkan lebih kepada proses yang berfokus pada kebutuhan individu bayi. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai faktor yang memengaruhi jumlah ASI yang dibutuhkan bayi, tanda-tanda bayi kenyang, dan bagaimana cara mengenali jika bayi kekurangan atau kelebihan ASI.
1. Frekuensi Menyusui Lebih Penting daripada Kuantitas ASI
Alih-alih fokus pada jumlah ASI dalam mililiter (ml), lebih penting untuk memperhatikan frekuensi menyusui. Bayi baru lahir memiliki lambung yang sangat kecil, hanya berukuran sekitar satu sendok makan. Oleh karena itu, mereka perlu menyusu sering, bahkan setiap 1-3 jam, atau lebih sering lagi, terutama pada minggu-minggu pertama kehidupan. Frekuensi menyusui yang sering ini merangsang produksi ASI, memastikan suplai ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bayi akan secara alami mengatur berapa banyak ASI yang mereka butuhkan pada setiap sesi menyusui. Mereka akan berhenti menyusu saat mereka merasa kenyang.