Susu Terbaik untuk Bayi Mengalami Diare: Panduan Lengkap

Siti Hartinah

Diare pada bayi merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Selain menyebabkan ketidaknyamanan dan dehidrasi, diare juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, memilih jenis susu yang tepat selama periode ini sangat krusial untuk membantu pemulihan bayi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun, tidak semua jenis susu cocok untuk bayi yang mengalami diare. Artikel ini akan membahas berbagai jenis susu dan memberikan panduan lengkap tentang susu apa yang paling sesuai untuk bayi Anda yang sedang diare.

Memahami Penyebab Diare pada Bayi dan Peran Susu

Sebelum membahas jenis susu yang tepat, penting untuk memahami penyebab diare pada bayi. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus (rotavirus, norovirus), bakteri (Salmonella, E. coli), parasit, alergi makanan (terutama protein susu sapi), intoleransi laktosa, dan efek samping obat-obatan. [1, 2]

Identifikasi penyebab diare sangat penting dalam menentukan perawatan yang tepat, termasuk jenis susu yang diberikan. Jika diare disebabkan oleh infeksi, fokus utama adalah mengatasi dehidrasi dan memberikan nutrisi yang cukup untuk mendukung sistem imun bayi. Jika disebabkan oleh alergi atau intoleransi, maka menghindari zat penyebab alergi atau intoleransi menjadi langkah penting. [3]

Peran susu dalam kondisi diare sangat kompleks. Di satu sisi, susu menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk pemulihan. Di sisi lain, beberapa jenis susu dapat memperburuk diare. Susu yang mengandung laktosa, misalnya, dapat memperparah diare pada bayi yang mengalami intoleransi laktosa. [4] Oleh karena itu, memilih jenis susu yang mudah dicerna dan tidak memperparah diare menjadi sangat penting.

Susu Formula yang Cocok untuk Bayi Diare

Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, pemilihan formula yang tepat selama diare sangat penting. Dokter anak mungkin akan merekomendasikan formula khusus yang dirancang untuk bayi dengan diare, seringkali disebut sebagai "formula anti-diare" atau "formula hypoallergenic". [5] Formula ini biasanya memiliki:

  • Kandungan laktosa yang rendah atau tanpa laktosa: Laktosa adalah gula dalam susu yang dapat sulit dicerna oleh bayi dengan diare. Formula tanpa laktosa mengurangi beban pada saluran pencernaan bayi, membantu mengurangi frekuensi dan keparahan diare. [6]

  • Komposisi protein yang mudah dicerna: Beberapa formula menggunakan protein yang telah dihidrolisis sebagian atau sepenuhnya. Protein yang dihidrolisis lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang sensitif, mengurangi risiko diare. [7]

  • Elektrolit: Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit penting. Formula yang diperkaya dengan elektrolit membantu mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, mencegah dehidrasi. [8]

  • Prebiotik dan probiotik: Prebiotik dan probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri sehat dalam usus, mendukung pemulihan saluran pencernaan. [9] Namun, perlu konsultasi dengan dokter sebelum memberikan probiotik pada bayi.

BACA JUGA:   Ukuran ASI Bayi Usia 1 Bulan: Panduan Lengkap untuk Ibu

ASI: Pilihan Terbaik untuk Bayi Diare

Bagi bayi yang diberi ASI, melanjutkan pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan selama diare. [10] ASI mengandung antibodi dan faktor imun lainnya yang membantu melawan infeksi dan mendukung pemulihan bayi. ASI juga mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. [11]

Meskipun demikian, penting untuk tetap memantau frekuensi dan keparahan diare. Jika diare berlangsung lebih dari 24 jam atau disertai tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, sedikit air mata, lesu), segera konsultasikan dengan dokter. [12] Dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi.

Cairan Rehidrasi Oral (CRO) sebagai Pendukung

Selain susu, pemberian cairan rehidrasi oral (CRO) sangat penting untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi pada bayi yang diare. CRO mengandung elektrolit dalam proporsi yang tepat untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang melalui diare. [13] CRO tersedia secara bebas di apotek dan dapat diberikan sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter. Penting untuk tidak memberikan minuman manis seperti jus atau soda, karena dapat memperparah diare. [14]

Mengidentifikasi Alergi dan Intoleransi pada Bayi

Jika diare berulang atau berkepanjangan, kemungkinan besar disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan. Alergi makanan terjadi ketika sistem imun bayi bereaksi terhadap protein tertentu dalam makanan. Intoleransi makanan, di sisi lain, terjadi ketika sistem pencernaan bayi tidak mampu mencerna makanan tertentu dengan baik. [15]

Mengidentifikasi alergi atau intoleransi membutuhkan konsultasi dengan dokter atau ahli alergi. Tes alergi mungkin diperlukan untuk menentukan makanan penyebab alergi atau intoleransi. Setelah penyebab teridentifikasi, dokter akan merekomendasikan diet eliminasi yang sesuai.

Kapan Harus Konsultasi Dokter?

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika bayi Anda mengalami diare, terutama jika:

  • Diare berlangsung lebih dari 24 jam.
  • Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, sedikit air mata, lesu, mata cekung).
  • Bayi mengalami diare berdarah atau disertai muntah hebat.
  • Bayi mengalami demam tinggi.
  • Bayi terlihat sangat sakit atau tidak responsif.
BACA JUGA:   Kemampuan dan Perkembangan Bayi Usia Dua Bulan: Panduan Lengkap

Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan penyebab diare serta memberikan perawatan yang tepat, termasuk rekomendasi jenis susu yang paling sesuai untuk bayi Anda. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang diare pada bayi Anda.

Daftar Pustaka:

[1] World Health Organization. (2022). Diarrhoea.
[2] American Academy of Pediatrics. (2023). Diarrhea in Infants and Children.
[3] UpToDate. (2023). Acute diarrhea in children.
[4] Nestlé Nutrition Institute. (2023). Infant Nutrition.
[5] Mayo Clinic. (2023). Diarrhea in infants and children.
[6] Cleveland Clinic. (2023). Lactose Intolerance.
[7] National Institutes of Health. (2023). Protein Hydrolysate Formulas.
[8] Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Oral Rehydration Salts.
[9] The Journal of Pediatrics. (various articles on probiotics and infant health)
[10] La Leche League International. (various articles on breastfeeding and infant health)
[11] Academy of Breastfeeding Medicine. (various articles on breastfeeding and infant health)
[12] Stanford Children’s Health. (2023). Dehydration in Infants and Children.
[13] UNICEF. (2023). Oral Rehydration Solution (ORS).
[14] HealthyChildren.org. (2023). Treating Diarrhea in Infants.
[15] Food Allergy Research & Education. (2023). Food Allergies.

Disclaimer: Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional perawatan kesehatan lainnya untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk kondisi medis Anda atau anak Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags