Susu Lactose-Free (LLF) untuk Bayi Mengalami Diare: Panduan Lengkap

Retno Susanti

Diare pada bayi merupakan kondisi yang meresahkan bagi orang tua. Salah satu intervensi yang mungkin dipertimbangkan adalah beralih ke susu formula lactose-free (LLF) atau susu rendah laktosa. Namun, penting untuk memahami kapan dan bagaimana susu LLF dapat membantu, serta potensi keterbatasan dan risiko yang terkait. Artikel ini akan membahas secara rinci penggunaan susu LLF untuk bayi yang mengalami diare, didukung oleh informasi dari berbagai sumber terpercaya.

Memahami Diare pada Bayi dan Peran Laktosa

Diare pada bayi didefinisikan sebagai buang air besar yang lebih sering, lebih encer, dan lebih banyak dari biasanya. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi virus (rotavirus, norovirus), bakteri ( E. coli, Salmonella, Shigella), parasit, hingga intoleransi makanan. Laktosa, gula susu yang terdapat dalam susu sapi dan sebagian besar susu formula, seringkali menjadi tersangka ketika diare terjadi.

Enzim laktase yang berperan dalam mencerna laktosa diproduksi di usus halus. Pada beberapa bayi, produksi enzim ini mungkin berkurang atau terganggu, baik secara sementara (akibat infeksi atau peradangan usus) maupun permanen (intoleransi laktosa). Ketika laktosa tidak tercerna dengan baik, hal ini dapat menyebabkan gejala diare, kembung, gas, dan kolik. Namun, perlu diingat bahwa diare bukanlah selalu disebabkan oleh intoleransi laktosa. Banyak kasus diare disebabkan oleh infeksi, dan mengurangi laktosa mungkin tidak selalu menjadi solusi yang tepat.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Takaran ASI untuk Bayi 7 Bulan

Also Read

Bagikan:

Tags