Diare pada bayi merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi para orang tua. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, diare juga dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya. Salah satu pertanyaan utama yang muncul adalah mengenai pemberian susu, baik ASI maupun susu formula, selama bayi mengalami diare. Artikel ini akan membahas secara detail tentang pengelolaan pemberian susu pada bayi yang diare, berdasarkan informasi terkini dari berbagai sumber terpercaya.
Peran ASI dalam Mengatasi Diare Bayi
ASI (Air Susu Ibu) tetap menjadi pilihan terbaik untuk bayi yang mengalami diare, bahkan yang cukup parah. Ini karena ASI mengandung berbagai komponen yang mendukung sistem kekebalan tubuh bayi dan membantu pemulihannya. Beberapa manfaat ASI selama diare antara lain:
-
Antibodi: ASI kaya akan antibodi, seperti imunoglobulin A (IgA), yang melindungi saluran pencernaan bayi dari infeksi. IgA ini membantu melawan bakteri dan virus penyebab diare, mengurangi keparahan dan durasi diare. (Sumber: American Academy of Pediatrics)
-
Laktosa yang Mudah Dicerna: Meskipun diare seringkali dikaitkan dengan intoleransi laktosa sementara, ASI mengandung laktosa dalam bentuk yang mudah dicerna oleh sebagian besar bayi, bahkan yang mengalami diare. Proses pencernaan laktosa pada ASI lebih efisien daripada susu formula. (Sumber: WHO guidelines on the use of probiotics in infants)
-
Prebiotik dan Probiotik: ASI mengandung prebiotik (serat yang merangsang pertumbuhan bakteri baik) dan probiotik (bakteri baik) yang membantu menyeimbangkan flora usus bayi. Flora usus yang sehat penting untuk pemulihan dari diare. (Sumber: Journal of Clinical Gastroenterology)
-
Elektrolit: ASI mengandung elektrolit yang penting untuk mencegah dehidrasi, masalah serius yang sering terjadi akibat diare. Elektrolit ini membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh bayi. (Sumber: Breastfeeding Medicine)
Meskipun ASI tetap menjadi pilihan utama, penting untuk memastikan bayi mendapatkan cukup ASI. Jika bayi tampak lemas, rewel, atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, mata cekung, sedikit air mata), segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin menyarankan pemberian cairan elektrolit tambahan untuk mencegah dehidrasi.
Pemberian Susu Formula Saat Bayi Diare
Pemberian susu formula pada bayi yang diare memerlukan pendekatan yang lebih hati-hati. Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan untuk sementara waktu menghentikan pemberian susu formula biasa dan menggantinya dengan larutan oralit atau cairan elektrolit lain untuk mencegah dehidrasi.
Hal ini karena beberapa alasan:
-
Meningkatkan Gejala: Beberapa bayi yang mengalami diare mungkin mengalami intoleransi laktosa sementara, sehingga susu formula biasa dapat memperburuk diare. Laktosa dalam susu formula dapat memperparah diare karena proses pencernaannya yang lebih rumit. (Sumber: UpToDate)
-
Beban Pencernaan: Susu formula dapat meningkatkan beban pada sistem pencernaan bayi yang sudah terganggu akibat diare. Oleh karena itu, sementara waktu, memberikan istirahat pada sistem pencernaan bayi adalah hal yang penting. (Sumber: Pediatric Gastroenterology)
Setelah diare mereda, dokter mungkin akan menyarankan untuk kembali memberikan susu formula secara bertahap. Mungkin diperlukan untuk memulai dengan jumlah yang sedikit dan secara perlahan meningkatkan jumlahnya seiring dengan membaiknya kondisi bayi. Dokter juga dapat merekomendasikan susu formula khusus, seperti susu formula rendah laktosa atau susu formula yang mengandung probiotik. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan susu formula rendah laktosa atau susu formula probiotik harus sesuai dengan anjuran dokter.
Tanda-Tanda Dehidrasi pada Bayi yang Diare
Dehidrasi merupakan komplikasi serius diare pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi sedini mungkin. Tanda-tanda dehidrasi meliputi:
-
Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis: Ini adalah salah satu tanda paling awal dan penting dehidrasi.
-
Mulut dan lidah kering: Periksa kelembaban di mulut dan lidah bayi.
-
Mata cekung: Mata bayi yang mengalami dehidrasi tampak cekung.
-
Lemah dan lesu: Bayi yang dehidrasi akan terlihat lebih lemah dan lesu daripada biasanya.
-
Popok kering: Jumlah popok basah yang berkurang secara signifikan menandakan dehidrasi.
-
Kulit terasa dingin dan lembab: Ini seringkali tergabung dengan suhu tubuh yang rendah.
Jika bayi menunjukkan salah satu atau beberapa tanda dehidrasi di atas, segera hubungi dokter atau bawa bayi ke rumah sakit. Dehidrasi dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan segera.
Cairan Rehidrasi Oral (Oralit)
Cairan rehidrasi oral (CRO) atau oralit sangat penting untuk mencegah dan mengobati dehidrasi pada bayi yang mengalami diare. Oralit mengandung elektrolit yang hilang akibat diare, seperti natrium, kalium, dan glukosa. Oralit harus diberikan sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan, biasanya dalam jumlah kecil dan sering. Jangan memberikan oralit yang dibuat sendiri tanpa resep dokter, karena dapat berbahaya.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
Penting untuk mengunjungi dokter jika bayi mengalami diare yang disertai dengan:
-
Dehidrasi: Tanda-tanda dehidrasi seperti yang telah dijelaskan di atas.
-
Diare yang berlangsung lebih dari 24 jam: Diare yang berlanjut dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius.
-
Demam tinggi: Demam tinggi dapat menunjukkan infeksi.
-
Darah atau lendir dalam tinja: Ini dapat mengindikasikan infeksi atau masalah lain yang serius.
-
Muntah yang terus-menerus: Muntah yang terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi.
-
Bayi tampak sangat lesu atau tidak responsif: Ini merupakan tanda darurat medis.
Makanan Pendamping Saat Bayi Diare
Pemilihan makanan pendamping saat bayi mengalami diare juga perlu diperhatikan. Hindari makanan yang dapat memperparah diare, seperti makanan berlemak, makanan manis, dan makanan yang sulit dicerna. Makanan yang disarankan meliputi:
-
Makanan lunak dan mudah dicerna: Contohnya bubur nasi, pisang yang sudah matang, apel yang sudah dihaluskan.
-
Makanan yang kaya akan elektrolit: Contohnya air kelapa (tanpa tambahan gula).
-
Makanan yang kaya akan probiotik: Contohnya yogurt (tanpa pemanis).
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai makanan pendamping yang tepat untuk bayi Anda yang mengalami diare. Pemilihan makanan yang tepat akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah dehidrasi. Ingatlah bahwa informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan konsultasi dengan tenaga medis profesional. Kesehatan bayi Anda adalah prioritas utama. Selalu cari nasihat medis dari dokter atau tenaga kesehatan sebelum membuat keputusan terkait kesehatan dan perawatan bayi Anda.