Menyusui bayi baru lahir adalah pengalaman yang unik dan penuh tantangan bagi setiap ibu. Salah satu pertanyaan paling umum yang diajukan adalah seberapa sering bayi harus menyusu? Tidak ada jawaban tunggal yang pas untuk semua bayi, karena frekuensi menyusui sangat individual dan bergantung pada berbagai faktor. Artikel ini akan membahas berbagai aspek pola menyusui bayi baru lahir, memberikan informasi detail berdasarkan rekomendasi dari berbagai sumber terpercaya, termasuk organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan AAP (American Academy of Pediatrics).
Frekuensi Menyusui pada Bayi Baru Lahir: Tanda-Tanda Lapar dan Isyarat Bayi
Bayi baru lahir memiliki lambung yang sangat kecil, sekitar ukuran kelereng. Oleh karena itu, mereka membutuhkan asupan susu yang sering, meskipun dalam jumlah sedikit setiap kali menyusui. Alih-alih mengandalkan jadwal yang kaku, lebih baik memperhatikan tanda-tanda lapar dan isyarat yang diberikan bayi. Tanda-tanda lapar bisa meliputi:
- Mengisap jari atau tangan: Bayi akan secara naluriah mengisap untuk memuaskan naluri menghisap dan mencari sumber makanan.
- Gerakan mulut: Mereka mungkin akan menggerakkan mulut mereka seolah-olah mencari puting.
- Memutar kepala: Bayi akan mencoba mencari puting ibu atau sumber susu.
- Menangis: Menangis merupakan tanda lapar yang terakhir. Menunggu sampai bayi menangis dapat membuat bayi menjadi lebih rewel dan sulit untuk menyusu. Idealnya, menyusui harus dimulai sebelum bayi menangis.
- Menggeliat atau gelisah: Bayi mungkin tampak tidak nyaman atau gelisah karena lapar.
- Meningkatkan aktivitas: Beberapa bayi menjadi lebih aktif ketika lapar.
Pada minggu-minggu pertama, bayi mungkin menyusu 8-12 kali atau bahkan lebih dalam 24 jam. Ini termasuk menyusui pada siang dan malam hari. Frekuensi ini sangat normal dan penting untuk membangun pasokan ASI yang memadai dan memastikan pertumbuhan bayi yang optimal. Jangan ragu untuk menyusui bayi sesering yang mereka inginkan, bahkan jika itu berarti menyusui setiap 1-2 jam.
Membedakan Antara Lapar dan Kebutuhan Lain
Penting untuk membedakan antara rasa lapar dan kebutuhan lain yang mungkin dirasakan bayi. Bayi mungkin menangis karena berbagai alasan selain lapar, termasuk:
- Popok basah atau kotor: Ganti popok bayi secara teratur untuk memastikan kenyamanan.
- Kelelahan: Bayi baru lahir tidur banyak, tetapi mereka juga dapat merasa lelah dan rewel. Cobalah menenangkan bayi dengan cara lain sebelum memberikan ASI.
- Tidak nyaman: Bayi mungkin merasa tidak nyaman karena pakaian yang terlalu ketat, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, atau kolik.
- Sakit: Jika bayi menunjukkan tanda-tanda sakit seperti demam, muntah, atau diare, konsultasikan dengan dokter.
Dengan memperhatikan perilaku bayi secara keseluruhan, ibu akan lebih mudah untuk membedakan antara rasa lapar dan kebutuhan lain yang mungkin dirasakan bayi.
Durasi Menyusui: Bukan Hanya Frekuensi
Selain frekuensi menyusui, durasi menyusui juga penting. Tidak ada durasi menyusui yang ideal, karena setiap bayi berbeda. Namun, secara umum, bayi harus disusui sampai mereka tampak puas dan terlepas dari puting sendiri. Ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga lebih dari 30 menit pada setiap payudara. Beberapa bayi mungkin hanya minum dari satu payudara, sementara yang lain mungkin minum dari kedua payudara dalam setiap sesi menyusui.
Bayi yang baru lahir biasanya hanya minum dalam jumlah kecil pada setiap sesi menyusui, tetapi frekuensi yang sering akan memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup nutrisi. Perhatikan isyarat kenyang bayi, seperti melepaskan puting, tertidur, atau tampak puas.
Peran ASI dalam Menentukan Frekuensi Menyusui
ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula, sehingga bayi mungkin sering meminta ASI. ASI juga menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi, sehingga komposisinya dapat berubah-ubah berdasarkan usia dan kebutuhan bayi. Susu awal (foremilk) lebih encer dan mengandung lebih banyak air, sementara susu akhir (hindmilk) lebih kental dan tinggi lemak, yang membantu bayi kenyang lebih lama. Memastikan bayi mengosongkan kedua payudara dapat membantu memberikan nutrisi yang seimbang.
Jika ibu menggunakan susu formula, bayi mungkin merasa kenyang lebih lama dan meminta susu lebih jarang. Namun, penting untuk selalu mengikuti petunjuk pada kemasan susu formula dan berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bayi mendapatkan jumlah asupan yang tepat.
Menyusui Malam Hari: Penting untuk Pertumbuhan dan Ikat Batin
Menyusui di malam hari sangat penting bagi bayi baru lahir karena beberapa alasan. Hormon pertumbuhan diproduksi secara optimal selama tidur malam, dan menyusui di malam hari dapat membantu menstimulasi produksi hormon ini. Menyusui di malam hari juga memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, memberikan kesempatan untuk membangun kedekatan emosional yang kuat. Jangan ragu untuk menyusui bayi sesering yang mereka butuhkan di malam hari, bahkan jika itu berarti terbangun beberapa kali.
Frekuensi menyusui pada malam hari dapat sedikit berkurang seiring dengan pertumbuhan bayi, tetapi menyusui di malam hari tetap penting untuk beberapa waktu.
Kapan Harus Mengkhawatirkan Pola Menyusui Bayi?
Walaupun penting untuk menyusui sesuai permintaan, ada beberapa situasi di mana Anda perlu mencari nasihat dari profesional medis:
- Bayi tidak menambah berat badan: Kehilangan berat badan yang berlebihan atau kurangnya penambahan berat badan merupakan tanda yang perlu dikhawatirkan.
- Bayi tampak lesu atau tidak aktif: Kelemahan atau tidak aktif bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi: Dehidrasi dapat dilihat dari kurangnya air seni, mulut kering, dan mata cekung.
- Bayi sulit menyusu: Kesulitan menyusu dapat menunjukkan adanya masalah dengan teknik menyusui, puting susu ibu, atau masalah medis pada bayi.
- Ibu mengalami mastitis: Mastitis adalah infeksi pada payudara yang bisa menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan demam.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pola menyusui bayi Anda, segera hubungi dokter anak atau konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan dan saran yang tepat. Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah bayi Anda mendapatkan cukup nutrisi dan membantu Anda mengatasi masalah yang mungkin terjadi. Jangan ragu untuk meminta bantuan; mendapatkan dukungan yang tepat akan membantu Anda dan bayi Anda memiliki perjalanan menyusui yang sukses dan menyenangkan.