Memberi susu kepada bayi baru lahir merupakan salah satu tanggung jawab terpenting bagi orang tua. Menentukan jumlah susu yang tepat menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Namun, tak ada ukuran "satu ukuran cocok untuk semua". Sukatan susu bayi baru lahir bergantung pada berbagai faktor, termasuk berat badan, usia, dan jenis susu yang diberikan (ASI atau susu formula). Artikel ini akan membahas secara detail tentang sukatan susu bayi baru lahir, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, serta tanda-tanda bayi cukup minum.
1. ASI Eksklusif: Pedoman & Tanda-tanda Cukup Minum
Untuk bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, fokus utamanya adalah pada frekuensi menyusui, bukan volume. Bayi yang baru lahir umumnya menyusu 8-12 kali dalam 24 jam, bahkan lebih sering pada minggu-minggu awal. Tidak perlu mengukur jumlah ASI yang diminum bayi karena refleks pengeluaran ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Tanda-tanda bayi cukup minum ASI:
- Berat badan: Kenaikan berat badan yang konsisten merupakan indikator terpenting. Bayi umumnya menambah berat badan sekitar 150-200 gram per minggu pada bulan pertama. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk memantau berat badan bayi secara teratur.
- Pola buang air kecil dan besar: Bayi yang cukup minum akan buang air kecil sekitar 6-8 kali sehari setelah beberapa hari pertama. Warna urin biasanya kuning jernih. Untuk buang air besar, pola dapat bervariasi, namun umumnya bayi yang mendapat ASI dapat buang air besar setiap hari atau beberapa hari sekali. Konsistensi feses umumnya lunak dan berwarna kuning keemasan.
- Keaktifan: Bayi yang cukup minum biasanya aktif, waspada, dan memiliki kulit yang kenyal.
- Tanda-tanda kepuasan: Bayi akan tampak tenang dan puas setelah menyusu, dan akan tidur nyenyak. Mereka tidak akan terus-menerus rewel atau menangis karena lapar.
- Jumlah popok basah: Jumlah popok basah dapat menjadi indikator lain, meskipun tidak selalu akurat. Jumlah popok basah yang cukup menunjukkan bayi terhidrasi dengan baik.
2. Susu Formula: Mengukur dan Menentukan Jumlah yang Tepat
Berbeda dengan ASI, pemberian susu formula mengharuskan pengukuran yang akurat. Jumlah susu formula yang diberikan bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- Berat badan bayi: Pedoman umum adalah sekitar 150 ml per kg berat badan per hari, yang dibagi menjadi beberapa kali menyusui. Namun, ini hanyalah pedoman, dan jumlah yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan individu bayi.
- Usia bayi: Bayi yang baru lahir mungkin hanya membutuhkan 60-90 ml per pemberian, sementara bayi yang lebih besar mungkin membutuhkan lebih banyak.
- Jenis susu formula: Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jenis susu formula yang tepat dan dosisnya.
- Arahan produsen: Selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan susu formula. Perhatikan rasio air dan bubuk susu formula yang tepat.
Cara mengukur susu formula: Gunakan botol susu yang sudah tertera ukurannya secara jelas dan akurat. Jangan sekali-kali menebak jumlah susu yang diberikan.
3. Menyesuaikan Sukatan Berdasarkan Kebutuhan Individu Bayi
Setiap bayi unik, dan kebutuhan mereka akan susu bisa berbeda. Beberapa bayi mungkin membutuhkan lebih banyak susu daripada yang lain. Perhatikan tanda-tanda berikut:
- Bayi terus-menerus menangis dan rewel setelah menyusu: Ini bisa menjadi tanda bahwa bayi masih lapar.
- Bayi tampak lemas dan kurang aktif: Ini bisa menjadi tanda dehidrasi atau kekurangan nutrisi.
- Bayi tidak menambah berat badan secara optimal: Konsultasikan dengan dokter jika bayi tidak menambah berat badan secara konsisten.
4. Menggunakan Botol Susu yang Tepat
Pemilihan botol susu juga penting untuk memastikan bayi mendapatkan jumlah susu yang tepat. Botol susu harus bersih dan steril untuk mencegah infeksi. Pilih botol susu dengan ukuran yang sesuai dan mudah digunakan. Beberapa botol susu dilengkapi dengan skala pengukuran yang memudahkan pengukuran jumlah susu yang diberikan. Pastikan puting susu yang digunakan sesuai dengan usia dan kemampuan menghisap bayi.
5. Kapan Harus Mengkonsultasikan Dokter atau Ahli Gizi
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang pemberian susu pada bayi Anda. Berikut beberapa situasi yang memerlukan konsultasi:
- Bayi tidak menambah berat badan dengan baik.
- Bayi mengalami diare atau muntah-muntah.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering dan lesu.
- Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang jenis susu yang diberikan.
- Anda mengalami kesulitan menyusui atau memberikan susu formula.
6. Perbedaan Kebutuhan Susu Bayi Prematur dan Bayi Normal
Bayi prematur memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dibandingkan bayi cukup bulan. Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak kalori dan nutrisi per berat badan. Jumlah susu dan frekuensi pemberian susu akan disesuaikan oleh dokter atau ahli gizi sesuai dengan kondisi dan berat badan bayi prematur. Pemantauan ketat berat badan dan pertumbuhan bayi prematur sangat penting untuk memastikan perkembangannya optimal. Susu formula khusus untuk bayi prematur mungkin direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang lebih tinggi. Pemberian ASI dini pada bayi prematur juga sangat dianjurkan, meskipun mungkin diperlukan dukungan berupa pemberian ASI perah melalui botol atau cangkir.
Semoga informasi ini membantu Anda dalam menentukan sukatan susu yang tepat untuk bayi baru lahir Anda. Ingatlah bahwa setiap bayi unik, dan penting untuk memperhatikan tanda-tanda individual bayi Anda dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.