Panduan Lengkap MPASI WHO Terbaru: Menu, Jadwal, dan Nutrisi Optimal

Ratna Dewi

Pendahuluan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara berkala merevisi pedoman mengenai Makanan Pendamping ASI (MPASI). Pedoman terbaru menekankan pentingnya pemberian MPASI yang aman, bergizi, dan sesuai dengan tahap perkembangan bayi. Artikel ini akan membahas secara detail pedoman MPASI WHO terbaru, meliputi jenis makanan, jadwal pemberian, serta tips dan trik untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi optimal. Informasi yang disajikan dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, termasuk situs resmi WHO dan berbagai jurnal ilmiah terkait.

Kapan Waktu yang Tepat Memulai MPASI?

WHO merekomendasikan pemberian MPASI pada bayi usia 6 bulan (26 minggu). Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:

  • Kemampuan Motorik: Pada usia 6 bulan, sebagian besar bayi sudah mampu duduk tegak dengan bantuan, mengontrol kepala, dan menunjukkan minat pada makanan. Kemampuan ini sangat penting untuk mencegah tersedak saat makan. Bayi yang belum mampu duduk tegak dengan baik disarankan untuk menunda pemberian MPASI.

  • Perkembangan Sistem Pencernaan: Sistem pencernaan bayi pada usia 6 bulan sudah cukup matang untuk memproses berbagai jenis makanan. Pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan dapat meningkatkan risiko alergi dan gangguan pencernaan.

  • Kebutuhan Nutrisi: ASI eksklusif umumnya mencukupi kebutuhan nutrisi bayi hingga usia 6 bulan. Setelah usia tersebut, bayi membutuhkan nutrisi tambahan dari MPASI untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Meskipun rekomendasi WHO adalah 6 bulan, terdapat beberapa kondisi khusus yang mungkin memerlukan penundaan atau percepatan pemberian MPASI. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sangat penting untuk menentukan waktu yang tepat bagi setiap bayi. Faktor-faktor seperti berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, atau kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi waktu yang tepat untuk memulai MPASI.

Jenis Makanan MPASI yang Dianjurkan

Pedoman WHO menekankan pentingnya keragaman makanan dalam MPASI. Bayi harus mendapatkan berbagai jenis makanan dari berbagai kelompok makanan untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang. Berikut beberapa jenis makanan yang dianjurkan:

  • Sayuran: Berikan berbagai macam sayuran, baik yang berwarna hijau (bayam, kangkung), oranye (wortel, labu kuning), maupun lainnya (brokoli, kentang). Sayuran dapat diberikan dalam bentuk bubur, tumbuk, atau potongan kecil yang mudah dikunyah.

  • Buah: Buah-buahan kaya akan vitamin dan mineral. Berikan berbagai jenis buah, seperti pisang, apel, mangga, pepaya, dan lain-lain. Buah dapat diberikan dalam bentuk bubur, pure, atau potongan kecil.

  • Biji-bijian: Beras merah, gandum utuh, dan jagung adalah sumber karbohidrat kompleks yang penting untuk energi. Biji-bijian dapat diolah menjadi bubur atau bubur sumsum.

  • Daging: Daging, unggas, dan ikan merupakan sumber protein hewani yang baik. Berikan dalam bentuk yang lembut dan mudah dicerna, seperti daging giling atau potongan kecil yang sudah dimasak hingga empuk. Perhatikan potensi alergi dan mulailah dengan porsi kecil.

  • Kacang-kacangan: Kacang-kacangan seperti kacang hijau, buncis, dan lentil merupakan sumber protein nabati dan serat. Pastikan kacang-kacangan dimasak hingga empuk untuk mencegah tersedak. Perhatikan juga potensi alergi.

  • Lemak Sehat: Lemak sehat sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Sumber lemak sehat yang baik antara lain minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Namun, jangan berlebihan dalam memberikan lemak.

BACA JUGA:   Menu Bubur Bayi Sehat: Panduan Lengkap Nutrisi dan Resep

Catatan Penting: Hindari memberikan makanan yang berpotensi menyebabkan alergi, seperti telur, kacang tanah, susu sapi, dan seafood, sebelum bayi berusia 1 tahun. Pemberian makanan tersebut harus dilakukan secara bertahap dan diawasi dengan ketat. Jika muncul reaksi alergi, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.

Cara Mempersiapkan MPASI yang Aman dan Higienis

Kebersihan dan keamanan makanan sangat penting untuk mencegah bayi mengalami infeksi atau keracunan makanan. Berikut beberapa tips untuk mempersiapkan MPASI yang aman dan higienis:

  • Cuci Tangan: Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mempersiapkan MPASI.

  • Cuci Bahan Makanan: Cuci semua bahan makanan hingga bersih sebelum diolah.

  • Masak hingga Matang: Masak makanan hingga benar-benar matang untuk membunuh kuman dan bakteri.

  • Simpan dengan Benar: Simpan makanan sisa dalam wadah tertutup rapat di lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 24 jam. Jangan pernah memanaskan kembali makanan yang telah disimpan lebih dari 24 jam.

  • Hindari Pemberian Garam dan Gula: Hindari menambahkan garam dan gula ke dalam MPASI karena dapat membahayakan kesehatan ginjal bayi.

  • Hindari Madu: Jangan memberikan madu kepada bayi di bawah usia 1 tahun karena dapat menyebabkan botulisme.

  • Perhatikan Tekstur: Sesuaikan tekstur MPASI dengan kemampuan mengunyah bayi. Mulailah dengan tekstur halus (pure) dan secara bertahap tingkatkan teksturnya menjadi lebih kasar seiring dengan pertumbuhan bayi.

Jadwal Pemberian MPASI

Tidak ada jadwal pemberian MPASI yang baku. Jadwal pemberian MPASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan masing-masing bayi. Namun, secara umum, berikut adalah panduan jadwal pemberian MPASI:

  • Awal MPASI (6-8 bulan): Berikan MPASI 1-2 kali sehari, dengan porsi kecil (sekitar 2-4 sendok makan). Fokus pada tekstur lembut (pure).

  • MPASI Pertengahan (9-12 bulan): Tingkatkan frekuensi pemberian MPASI menjadi 2-3 kali sehari, dengan porsi yang lebih besar (sekitar 4-6 sendok makan). Mulailah memberikan makanan dengan tekstur yang lebih kasar (tumbuk, potongan kecil).

  • MPASI Lanjutan (di atas 1 tahun): Bayi sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga dengan tekstur dan bumbu yang sesuai. Namun, tetap perhatikan gizi seimbang dan hindari makanan yang terlalu asin, manis, atau berlemak.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap MPASI Anak Usia 1 Tahun: Menu, Nutrisi, dan Tips Sukses

Ingat, ini hanya panduan umum. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak untuk menentukan jadwal pemberian MPASI yang paling tepat untuk bayi Anda. Perhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang pada bayi Anda. Jangan memaksanya untuk makan jika ia sudah kenyang.

Menangani Masalah yang Mungkin Muncul

Selama masa peralihan menuju MPASI, beberapa masalah mungkin muncul. Berikut beberapa masalah umum dan cara mengatasinya:

  • Alergi: Jika bayi menunjukkan gejala alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.

  • Sembelit: Jika bayi mengalami sembelit, perbanyak asupan cairan dan serat. Berikan makanan kaya serat seperti buah dan sayuran.

  • Diare: Jika bayi mengalami diare, berikan cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Konsultasikan dengan dokter jika diare berlangsung lama atau disertai gejala lainnya.

  • Refluks: Jika bayi mengalami refluks, cobalah memberikan MPASI dalam porsi yang lebih kecil dan sering. Posisikan bayi tegak setelah makan.

  • Penolakan Makanan: Jika bayi menolak makanan tertentu, cobalah menawarkan makanan tersebut dalam beberapa kesempatan lain dengan cara yang berbeda. Jangan memaksanya untuk makan.

Pentingnya Konsultasi dengan Ahli

Meskipun artikel ini memberikan panduan lengkap mengenai MPASI WHO terbaru, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sangat penting. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan spesifik bayi Anda. Mereka juga dapat membantu memantau perkembangan dan pertumbuhan bayi Anda serta mendeteksi secara dini jika ada masalah kesehatan yang terkait dengan pemberian MPASI. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan berkonsultasi secara berkala untuk memastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang optimal dan tumbuh kembang secara sehat.

Also Read

Bagikan:

Tags