Panduan Lengkap MPASI Pertama Menurut Buku KIA

Siti Hartinah

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menjadi rujukan utama bagi banyak orang tua dalam merawat dan membesarkan anak, termasuk dalam hal pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Buku KIA memberikan pedoman umum, namun perlu diingat bahwa setiap bayi unik dan mungkin membutuhkan pendekatan yang sedikit berbeda. Artikel ini akan membahas secara detail panduan MPASI pertama menurut Buku KIA, dilengkapi dengan informasi tambahan dari berbagai sumber terpercaya. Informasi ini bertujuan untuk menambah pemahaman, bukan menggantikan konsultasi langsung dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Usia Ideal Memulai MPASI Menurut KIA

Buku KIA merekomendasikan untuk memulai MPASI pada usia 6 bulan (26 minggu). Ini bukan aturan kaku, karena beberapa bayi mungkin siap lebih awal atau lebih lambat. Beberapa tanda kesiapan bayi untuk MPASI meliputi:

  • Usia 6 bulan: Ini merupakan pedoman umum yang didasarkan pada perkembangan sistem pencernaan bayi. Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk memproses makanan padat.
  • Dapat duduk tegak dengan bantuan: Kemampuan ini penting agar bayi dapat mengontrol kepala dan lehernya saat makan, mengurangi risiko tersedak.
  • Menunjukkan minat terhadap makanan: Bayi mungkin menunjukkan ketertarikan terhadap makanan yang dimakan orang dewasa, seperti meraih sendok atau makanan.
  • Menghilangkah refleks ekstrusi (mengeluarkan benda dari mulut): Refleks ini menghilang seiring dengan perkembangan bayi, sehingga ia dapat menerima makanan di mulutnya.
  • Kemampuan mengontrol kepala dan leher: Ini penting untuk mencegah bayi tersedak saat makan.
  • Berat badan ideal: Bayi yang memiliki berat badan ideal dan pertumbuhan yang baik umumnya lebih siap untuk MPASI.

Perlu diingat, jika bayi Anda belum menunjukkan tanda-tanda kesiapan di atas meskipun sudah berusia 6 bulan, konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan anak Anda. Jangan terburu-buru memulai MPASI sebelum bayi siap. Menunggu hingga bayi menunjukkan tanda-tanda kesiapan akan membantu proses penerimaan MPASI berjalan lebih lancar dan mengurangi risiko masalah pencernaan.

BACA JUGA:   MPASI 6 Bulan Kemasan: Panduan Lengkap dan Rekomendasi

Jenis Makanan MPASI Pertama yang Dianjurkan

Buku KIA tidak secara spesifik mencantumkan jenis makanan tertentu untuk MPASI pertama, namun menekankan pentingnya makanan pendamping ASI yang bergizi dan sesuai dengan kondisi kesehatan bayi. Secara umum, makanan pertama yang direkomendasikan adalah makanan yang teksturnya lembut, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Beberapa pilihan yang umum meliputi:

  • Bubur susu: Bubur susu dibuat dengan mencampur ASI atau susu formula dengan tepung beras merah, tepung havermut, atau tepung lainnya yang rendah alergen. Teksturnya harus sangat halus dan kental seperti bubur bayi.
  • Puree buah: Puree buah seperti pisang, alpukat, atau pepaya yang sudah matang dan dihaluskan hingga lembut. Pilih buah yang tidak terlalu asam dan manis untuk menghindari diare dan iritasi pada saluran pencernaan bayi.
  • Puree sayuran: Puree sayuran seperti wortel, kentang, atau labu kuning yang sudah dikukus dan dihaluskan hingga lembut. Hindari sayuran yang berpotensi menyebabkan alergi seperti brokoli atau kembang kol pada awal pemberian MPASI.

Penting untuk memulai dengan satu jenis makanan baru dalam beberapa hari untuk memantau reaksi alergi atau intoleransi pada bayi. Jika tidak ada reaksi alergi atau masalah pencernaan, Anda dapat menambahkan jenis makanan lainnya secara bertahap.

Cara Mempersiapkan MPASI Pertama

Kebersihan dan keamanan makanan sangat penting dalam mempersiapkan MPASI. Berikut beberapa tips dalam mempersiapkan MPASI pertama:

  • Cuci tangan: Pastikan tangan Anda bersih sebelum menyiapkan MPASI.
  • Cuci bahan makanan: Cuci semua bahan makanan hingga bersih sebelum diolah.
  • Kukus atau rebus bahan makanan: Metode ini membantu menjaga nutrisi dan membuat makanan lebih mudah dicerna. Hindari menggoreng makanan untuk bayi.
  • Haluskan makanan: Gunakan blender atau food processor untuk menghaluskan makanan hingga teksturnya sangat lembut. Tekstur makanan harus disesuaikan dengan kemampuan bayi menelan. Mulanya, berikan makanan dengan tekstur sangat halus seperti puree.
  • Ukur porsi: Mulailah dengan porsi kecil, sekitar 1-2 sendok teh, dan tingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan bayi.
  • Suhu makanan: Pastikan makanan sudah dingin sebelum diberikan kepada bayi. Suhu yang terlalu panas dapat melukai mulut bayi.
  • Penyimpanan: Simpan sisa MPASI di dalam wadah kedap udara di lemari es dan gunakan dalam waktu 24 jam.
BACA JUGA:   Menu MPASI Bayi 9 Bulan: Panduan Lengkap & Resep Praktis

Menangani Reaksi Alergi atau Intoleransi

Meskipun jarang, reaksi alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu dapat terjadi. Gejala alergi makanan dapat meliputi ruam kulit, pembengkakan, kesulitan bernapas, atau diare. Jika Anda melihat reaksi alergi atau intoleransi pada bayi Anda, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan hubungi dokter atau tenaga kesehatan. Jangan memberikan makanan yang sama lagi sampai Anda berkonsultasi dengan dokter.

Perlu diingat bahwa beberapa bayi mungkin memiliki reaksi alergi yang tertunda, jadi selalu perhatikan reaksi bayi dalam beberapa jam setelah pemberian makanan baru.

Frekuensi dan Porsi MPASI

Frekuensi dan porsi MPASI pertama harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan bayi. Mulailah dengan sekali makan sehari, dan secara bertahap tingkatkan frekuensi dan porsi sesuai dengan perkembangan bayi. Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan semua makanan yang diberikan. Ikuti isyarat bayi dan hentikan pemberian MPASI jika bayi sudah kenyang.

Pentingnya ASI Tetap Menjadi Utama

MPASI hanyalah makanan pendamping ASI. ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama bayi hingga usia 2 tahun atau lebih. Jangan mengganti ASI dengan MPASI. Lanjutkan memberikan ASI sesering mungkin, bahkan setelah bayi mulai makan MPASI. ASI memberikan antibodi dan nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan tentang pemberian ASI dan MPASI.

Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam mempersiapkan MPASI pertama untuk bayi Anda. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan anak Anda untuk mendapatkan panduan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan bayi Anda. Informasi dalam artikel ini hanya sebagai panduan umum dan tidak dapat menggantikan saran medis profesional.

Also Read

Bagikan:

Tags