Panduan Lengkap MPASI 6 Bulan Menurut WHO: Nutrisi Optimal untuk Bayi

Sri Wulandari

Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan tahapan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan inisiasi MPASI pada usia 6 bulan, sebuah anjuran yang didasarkan pada riset ilmiah yang ekstensif mengenai perkembangan bayi dan kebutuhan nutrisi mereka. Artikel ini akan membahas secara detail panduan MPASI 6 bulan menurut WHO, meliputi berbagai aspek mulai dari persiapan hingga strategi mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Persiapan Sebelum Memulai MPASI

Sebelum memulai MPASI, penting untuk memastikan bayi Anda siap secara fisik dan perkembangannya. Tanda-tanda kesiapan bayi untuk MPASI menurut WHO meliputi:

  • Usia 6 bulan: Ini merupakan usia yang direkomendasikan sebagai titik awal ideal, meskipun setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri. Namun, memulai MPASI sebelum 6 bulan tidak disarankan, karena sistem pencernaan bayi belum cukup matang.
  • Kemampuan duduk tegak tanpa bantuan: Kemampuan ini penting untuk mencegah bayi tersedak saat makan. Bayi harus dapat duduk dengan tegak dan menjaga kepala tegak sendiri.
  • Menunjukkan minat terhadap makanan: Bayi mungkin menunjukkan ketertarikan terhadap makanan dengan memperhatikan orang lain yang sedang makan atau mencoba meraih makanan.
  • Hilangnya refleks ekstrusi: Refleks ekstrusi adalah refleks alami bayi untuk mendorong keluar benda asing dari mulutnya. Hilangnya refleks ini menandakan bayi siap untuk menerima tekstur makanan yang lebih padat.
  • Dapat mengontrol gerakan kepala dan leher: Ini penting untuk mencegah bayi tersedak saat makan.
  • Bayi sudah mampu membawa makanan ke mulutnya: Ini menunjukkan bahwa bayi mulai memiliki koordinasi antara mata dan tangan yang cukup untuk makan.

Persiapan juga mencakup aspek lain, seperti menciptakan lingkungan makan yang nyaman dan aman. Pilih tempat yang tenang dan bersih, hindari distraksi, dan pastikan bayi duduk dengan nyaman. Pilih alat makan yang aman dan sesuai ukuran mulut bayi, seperti sendok kecil berujung bulat. Kebersihan juga sangat penting; cuci tangan dan alat makan dengan bersih sebelum dan sesudah makan.

BACA JUGA:   MPASI Oatmeal 6 Bulan: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Jenis Makanan Pendamping ASI Pertama

WHO menekankan pentingnya memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Pada tahap awal MPASI (6-8 bulan), makanan sebaiknya bertekstur lembut dan mudah ditelan. Berikut beberapa pilihan makanan yang direkomendasikan:

  • Bubur sereal: Sereal beras, gandum, atau jagung yang sudah dimasak hingga lembut dan dicampur dengan ASI atau susu formula. Hindari menambahkan gula atau garam.
  • Puree buah: Pilih buah-buahan yang matang dan lembut seperti pisang, alpukat, pepaya, atau apel yang sudah dihaluskan.
  • Puree sayur: Sayuran seperti wortel, labu, atau ubi jalar yang sudah dikukus dan dihaluskan. Jangan campurkan terlalu banyak jenis sayuran dalam satu porsi di awal.
  • Daging cincang halus: Daging ayam atau sapi yang sudah direbus dan dihaluskan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan protein bayi.

Penting untuk memulai dengan satu jenis makanan baru pada satu waktu, dengan jeda beberapa hari di antara setiap pengenalan makanan baru. Hal ini membantu mendeteksi kemungkinan alergi makanan. Amati reaksi bayi terhadap makanan baru dan konsultasikan dengan dokter jika terjadi reaksi alergi seperti ruam kulit, muntah, atau diare.

Frekuensi dan Porsi MPASI

Pada awal MPASI (6-8 bulan), cukup berikan 1-2 sendok makan makanan pendamping ASI per hari, sebanyak 1-2 kali sehari. Jumlah ini akan meningkat secara bertahap seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Perhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang pada bayi. Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan makanan jika ia sudah kenyang.

ASI atau susu formula tetap menjadi sumber nutrisi utama bayi hingga usia 2 tahun atau lebih. MPASI hanya merupakan pelengkap, bukan pengganti ASI atau susu formula. Oleh karena itu, penting untuk tetap memberikan ASI atau susu formula sesuai kebutuhan bayi.

BACA JUGA:   MPASI Fortifikasi Terbaik: Panduan Lengkap Menuju Pertumbuhan Optimal Bayi

Meningkatkan Tekstur dan Variasi Makanan

Seiring bertambahnya usia bayi (8-12 bulan), tekstur makanan dapat secara bertahap ditingkatkan. Bayi dapat mulai diberikan makanan yang sedikit lebih kasar, seperti potongan kecil buah dan sayur yang lunak. Variasi makanan juga sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan beragam nutrisi. Tambahkan berbagai jenis buah-buahan, sayuran, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian ke dalam menu MPASI.

Pada tahap ini, bayi juga dapat mulai diperkenalkan pada makanan keluarga yang sudah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Namun, pastikan makanan tersebut tidak mengandung garam, gula, atau bumbu yang berlebihan. Makanan yang digoreng atau terlalu berminyak juga harus dihindari.

Mengatasi Tantangan dalam Pemberian MPASI

Memberikan MPASI mungkin menghadapi beberapa tantangan. Beberapa bayi mungkin menolak makanan baru, sementara yang lain mungkin mengalami masalah dengan tekstur makanan. Berikut beberapa tips untuk mengatasi tantangan tersebut:

  • Sabar dan konsisten: Terus menawarkan makanan baru meskipun bayi menolaknya pada awalnya. Cobalah menawarkan makanan yang sama beberapa kali dengan cara yang berbeda.
  • Buat makanan menarik: Tambahkan sedikit variasi rasa dan warna pada makanan. Potong makanan menjadi bentuk-bentuk yang menarik.
  • Berikan waktu makan yang cukup: Jangan terburu-buru saat memberikan makanan kepada bayi. Biarkan bayi menikmati makanannya dengan tenang.
  • Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi: Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan nutrisi bayi atau mengalami kesulitan dalam memberikan MPASI, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak.

Pentingnya Pemberian Zat Gizi Mikro

Selain memperhatikan jenis dan jumlah makanan, penting untuk memastikan bayi mendapatkan cukup zat gizi mikro, seperti zat besi, vitamin A, dan zinc. Kekurangan zat gizi mikro dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sumber zat besi yang baik antara lain daging merah, hati ayam, dan bayam. Vitamin A banyak terdapat pada wortel, labu, dan ubi jalar. Zinc terdapat dalam daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Jika perlu, dokter dapat merekomendasikan suplemen zat gizi mikro. Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.

Also Read

Bagikan:

Tags