Panduan Lengkap: Lama Penyimpanan MPASI di Kulkas & Tips Keamanannya

Retno Susanti

Memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan momen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kesehatan dan keamanan bayi harus menjadi prioritas utama, dan salah satu aspek krusial dalam hal ini adalah penyimpanan MPASI yang tepat. Berapa lama MPASI bisa disimpan di kulkas? Jawabannya tidak sesederhana "beberapa hari". Lama penyimpanan MPASI di kulkas bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis MPASI, cara pembuatan, dan suhu kulkas. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap dan detail tentang penyimpanan MPASI di kulkas, didukung oleh referensi dari berbagai sumber terpercaya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lama Penyimpanan MPASI di Kulkas

Sebelum membahas durasi penyimpanan, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keawetan MPASI di kulkas. Kebersihan dan suhu kulkas merupakan faktor utama. Suhu ideal kulkas untuk menyimpan makanan adalah di bawah 4°C. Jika suhu kulkas lebih tinggi dari itu, bakteri akan lebih cepat berkembang biak dan meningkatkan risiko kontaminasi.

Selain suhu, jenis MPASI juga sangat berpengaruh. MPASI yang mengandung bahan-bahan segar seperti sayur dan buah akan lebih cepat rusak dibandingkan MPASI yang terbuat dari bahan-bahan yang lebih tahan lama seperti daging yang telah dimasak. Cara pembuatan MPASI juga penting. MPASI yang dibuat dengan teknik pengolahan yang baik dan higienis akan memiliki daya tahan yang lebih lama.

Berikut rincian faktor-faktor tersebut:

  • Suhu Kulkas: Seperti yang telah disebutkan, suhu kulkas di bawah 4°C sangat penting. Periksa suhu kulkas secara berkala dan pastikan termometer kulkas berfungsi dengan baik.

  • Jenis MPASI: MPASI berbahan dasar bubur nasi, akan lebih cepat basi dibandingkan MPASI yang terdiri dari pure buah yang lebih asam. Pure buah lebih tahan lama dikarenakan tingkat keasamannya.

  • Metode Pembuatan: MPASI yang dibuat dengan teknik higienis (tangan bersih, alat bersih, bahan baku segar dan berkualitas) akan lebih awet.

  • Kebersihan Wadah: Gunakan wadah penyimpanan yang bersih dan kedap udara untuk mencegah kontaminasi. Hindari penggunaan wadah yang retak atau bocor.

  • Teknik Pendinginan: Pendinginan yang cepat setelah MPASI selesai dibuat akan memperlambat pertumbuhan bakteri.

BACA JUGA:   Panduan Nutrisi Esensial untuk Bayi 7 Bulan

Lama Penyimpanan Berdasarkan Jenis MPASI

Tidak ada angka pasti untuk lama penyimpanan MPASI di kulkas karena faktor-faktor di atas. Namun, panduan umum berdasarkan jenis MPASI adalah sebagai berikut:

  • MPASI Bubur/Pure Buah dan Sayur: MPASI jenis ini umumnya paling cepat basi. Sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari setelah dibuat. Jangan pernah menyimpan MPASI jenis ini lebih dari 2 hari di kulkas.

  • MPASI Berbahan Daging: MPASI yang mengandung daging (ayam, sapi, ikan) biasanya dapat disimpan sedikit lebih lama, yaitu sekitar 2-3 hari. Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna sebelum diolah menjadi MPASI.

  • MPASI Berkuah: MPASI berkuah, seperti sup sayur atau kaldu, umumnya dapat disimpan selama 2-3 hari. Perhatikan perubahan warna, bau, dan tekstur sebelum memberikannya kepada bayi.

  • MPASI Beku: MPASI yang dibekukan dapat bertahan lebih lama. Namun, kualitas MPASI bisa berkurang setelah beberapa kali pembekuan dan pencairan. Sebaiknya MPASI beku dikonsumsi dalam waktu 1-2 bulan.

Penggunaan Wadah Penyimpanan yang Tepat

Pemilihan wadah penyimpanan sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan MPASI. Gunakan wadah yang:

  • Kedap Udara: Wadah kedap udara mencegah masuknya udara dan bakteri yang dapat menyebabkan pembusukan.

  • Bebas BPA: Pastikan wadah yang Anda gunakan bebas BPA (Bisphenol A), sebuah senyawa kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan bayi.

  • Mudah Dibersihkan: Pilih wadah yang mudah dibersihkan dan disterilisasi.

  • Berukuran Tepat: Gunakan wadah berukuran tepat untuk menghindari sisa MPASI yang terbuang. Lebih baik membuat MPASI dalam porsi kecil sesuai kebutuhan.

Ciri-Ciri MPASI yang Sudah Tidak Layak Konsumsi

Perhatikan tanda-tanda berikut sebelum memberikan MPASI kepada bayi:

  • Bau yang Tidak Sedap: Bau asam atau busuk menunjukkan bahwa MPASI sudah rusak dan tidak layak dikonsumsi.

  • Perubahan Warna: Perubahan warna yang signifikan (misalnya, menjadi gelap atau kecokelatan) menandakan adanya pembusukan.

  • Perubahan Tekstur: Jika tekstur MPASI menjadi lengket, berlendir, atau berair, jangan berikan kepada bayi.

  • Jamur atau Cendawan: Kehadiran jamur atau cendawan menunjukkan kontaminasi bakteri yang berbahaya.

BACA JUGA:   Menu Makanan Bayi 8 Bulan yang Mendukung Pertumbuhan Gigi Sehat

Tips Tambahan untuk Keamanan MPASI

Berikut beberapa tips tambahan untuk menjaga keamanan dan kualitas MPASI:

  • Pendinginan Cepat: Segera dinginkan MPASI setelah dibuat untuk memperlambat pertumbuhan bakteri.

  • Penyimpanan yang Benar: Simpan MPASI di bagian paling dingin kulkas (bukan di pintu kulkas).

  • Labeling yang Jelas: Beri label pada wadah MPASI dengan tanggal pembuatan untuk memudahkan pelacakan.

  • Perhatikan Tanggal Kadaluarsa: Jika Anda menggunakan bahan-bahan olahan, perhatikan tanggal kadaluarsa sebelum membuat MPASI.

Kesimpulan (Yang sengaja dihilangkan sesuai permintaan)

Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak dapat menggantikan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis mengenai kebutuhan gizi dan pemberian MPASI pada bayi Anda. Kesehatan dan keselamatan bayi Anda adalah prioritas utama.

Also Read

Bagikan:

Tags