Memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk pertama kalinya merupakan momen penting bagi bayi dan orang tua. Namun, seringkali momen tersebut diwarnai dengan kejadian yang membuat orang tua cemas, yaitu bayi yang menolak dan melepaskan MPASI. Bayi yang melepaskan MPASI pertama kali bukanlah hal yang perlu terlalu dikhawatirkan, tetapi memahami penyebabnya sangat penting agar proses pengenalan MPASI dapat berjalan lancar dan bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai penyebab bayi melepaskan MPASI pertama kali, bagaimana cara mengatasinya, serta tips untuk mempersiapkan dan menyajikan MPASI agar bayi lebih mudah menerimanya.
Refleks Ekstrusi: Si Penolak Alami
Salah satu penyebab utama bayi melepaskan MPASI adalah refleks ekstrusi. Refleks ini merupakan mekanisme alami bayi untuk melindungi diri dari benda asing yang masuk ke mulutnya. Bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan cenderung memiliki refleks ekstrusi yang kuat. Lidah mereka akan secara otomatis mendorong keluar apapun yang masuk ke mulut, termasuk MPASI. Refleks ini biasanya mulai melemah sekitar usia 4-6 bulan, seiring perkembangan kemampuan motorik oral bayi. Namun, perlu diingat bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatannya masing-masing, sehingga ada beberapa bayi yang refleks ekstrusi-nya menghilang lebih lambat.
Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara kekuatan refleks ekstrusi dan usia bayi. Semakin muda bayi, semakin kuat refleksnya. Hal ini bukan berarti bayi menolak MPASI karena tidak menyukainya, melainkan karena belum siap secara fisiologis untuk menerima makanan padat. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kematangan bayi secara keseluruhan sebelum memulai MPASI, dan tidak memaksanya jika refleks ekstrusi masih sangat kuat.