MPASI: Menu Pendamping ASI yang Menyebabkan Penambahan Berat Badan Bayi

Siti Hartinah

Memasuki periode MPASI (Makanan Pendamping ASI), para orang tua tentu berharap si kecil tumbuh sehat dan berkembang optimal. Namun, seringkali muncul kekhawatiran terkait penambahan berat badan yang signifikan. Pertanyaan "MPASI apa yang bikin gemuk?" menjadi pertanyaan yang sering muncul. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai aspek MPASI yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan pada bayi, dengan mengacu pada berbagai sumber terpercaya. Penting untuk diingat bahwa setiap bayi unik, dan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sangat dianjurkan sebelum menerapkan perubahan pada pola makan bayi.

1. Jenis Makanan Penyumbang Kalori Tinggi

Beberapa jenis makanan memang secara alami memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan lainnya. Ini bukan berarti makanan tersebut buruk, tetapi perlu diperhatikan porsinya agar tidak berlebihan. Berikut beberapa contohnya:

  • Susu Sapi dan Produk Olahannya: Susu sapi dan produk olahannya seperti yogurt penuh lemak dan keju mengandung kalori dan lemak yang cukup tinggi. Walaupun bergizi, memberikannya dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan bayi kelebihan kalori dan berdampak pada kenaikan berat badan yang signifikan. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menunda pemberian susu sapi hingga usia 1 tahun.

  • Daging Merah dan Olahannya: Daging merah seperti sapi, kambing, dan domba, serta olahannya seperti sosis dan nugget, kaya akan protein dan lemak. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Penting untuk memilih potongan daging yang lebih rendah lemak dan membatasi frekuensi pemberiannya.

  • Makanan Manis dan Olahan: Makanan manis seperti kue, biskuit, permen, dan minuman manis seperti jus buah kemasan mengandung gula tambahan yang tinggi. Gula tambahan ini tidak memberikan manfaat gizi yang signifikan dan hanya memberikan kalori kosong yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan berbagai masalah kesehatan lainnya. WHO merekomendasikan untuk membatasi asupan gula tambahan pada anak-anak.

  • Minyak dan Lemak Jenuh: Penggunaan minyak dan lemak jenuh yang berlebihan dalam memasak MPASI juga dapat meningkatkan asupan kalori. Sebaiknya pilih minyak sehat seperti minyak zaitun extra virgin atau minyak kelapa murni dalam jumlah yang sesuai. Hindari penggunaan margarin atau mentega yang tinggi lemak trans.

  • Nasi Putih: Meskipun nasi putih merupakan sumber karbohidrat, kandungan gizinya relatif rendah dibandingkan dengan nasi merah atau beras merah. Konsumsi nasi putih dalam jumlah banyak dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena kandungan karbohidratnya yang tinggi dan rendah serat.

BACA JUGA:   Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Bayi 5 Bulan

2. Porsi dan Frekuensi MPASI

Bukan hanya jenis makanan, tetapi juga porsi dan frekuensi pemberian MPASI yang perlu diperhatikan. Memberikan MPASI dengan porsi terlalu banyak atau terlalu sering dapat menyebabkan bayi kelebihan kalori dan meningkatkan berat badannya. Ikuti panduan dari dokter atau ahli gizi anak untuk menentukan porsi dan frekuensi yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan seluruh makanan yang diberikan.

Ikuti sinyal kenyang bayi. Jika bayi sudah menunjukkan tanda-tanda kenyang, seperti menolak makanan, memalingkan wajah, atau menggosok-gosok mulut, hentikan pemberian MPASI. Jangan menganggap bayi perlu menghabiskan seluruh makanan yang telah disiapkan.

3. Penggunaan Bahan Tambahan

Beberapa orang tua menambahkan gula, garam, atau penyedap rasa lainnya ke dalam MPASI untuk meningkatkan cita rasa. Praktik ini sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan bayi kelebihan gula, garam, atau zat aditif lainnya yang berdampak buruk pada kesehatannya. Bayi memiliki preferensi rasa yang berbeda dengan orang dewasa dan tidak membutuhkan tambahan gula, garam, atau penyedap rasa lainnya. Rasa alami makanan sudah cukup untuk merangsang selera makan bayi.

Penggunaan santan juga perlu diperhatikan. Santan kaya akan kalori dan lemak jenuh. Meskipun dapat memberikan rasa gurih dan tekstur yang creamy, penggunaan santan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Gunakan santan secukupnya dan berimbang dengan makanan lain.

4. Kurangnya Aktivitas Fisik

Selain pola makan, aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga berat badan bayi. Bayi yang kurang aktif cenderung memiliki risiko peningkatan berat badan. Berikan waktu yang cukup bagi bayi untuk bermain dan bergerak, baik di dalam maupun di luar ruangan. Stimulasi motorik dan aktivitas fisik membantu membakar kalori dan menjaga kesehatan bayi secara keseluruhan.

BACA JUGA:   Nutrisi Penting untuk Ibu Menyusui Bayi Satu Tahun

Perhatikan juga waktu tidur bayi. Bayi yang tidur terlalu lama dapat mengurangi kesempatannya untuk bergerak dan membakar kalori. Pastikan bayi mendapatkan waktu tidur yang cukup, tetapi juga waktu bermain yang memadai.

5. Faktor Genetik dan Metabolisme

Perlu diingat bahwa faktor genetik dan metabolisme individu juga berperan dalam menentukan berat badan bayi. Beberapa bayi mungkin secara genetik cenderung lebih mudah menambah berat badan daripada yang lain. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang berat badan bayi, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi anak untuk mengevaluasi faktor-faktor ini.

Faktor genetik dapat mempengaruhi bagaimana tubuh bayi memproses makanan dan menyimpan energi. Metabolisme yang lambat juga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Dokter atau ahli gizi anak dapat memberikan penilaian yang tepat dan saran yang sesuai.

6. Peran ASI Eksklusif

Meskipun artikel ini berfokus pada MPASI, penting untuk menekankan peran ASI eksklusif dalam perkembangan bayi. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. ASI mengandung nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta membantu mencegah berbagai penyakit. Pemberian ASI eksklusif dapat membantu mencegah penambahan berat badan yang berlebihan karena kandungan nutrisi dan kalori dalam ASI seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Setelah usia 6 bulan, MPASI diberikan sebagai pelengkap ASI, bukan pengganti ASI.

Memberikan MPASI yang tepat dan seimbang, disertai dengan aktivitas fisik yang cukup, serta konsultasi rutin dengan dokter atau ahli gizi anak, sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Ingatlah bahwa setiap bayi unik, dan pendekatan yang personal sangat diperlukan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan si kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai berat badan atau perkembangan bayi Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags