MPASI Kaya Seng (Zinc): Menu Sehat untuk Pertumbuhan Optimal Bayi

Retno Susanti

Seng (Zinc) merupakan mineral esensial yang berperan krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kekurangan seng dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pertumbuhan, imunitas lemah, hingga diare. Oleh karena itu, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan seng sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup. Artikel ini akan membahas secara detail sumber-sumber seng dalam MPASI, manfaatnya bagi bayi, serta cara mengolah MPASI yang kaya seng dengan aman dan tepat.

Peran Vital Seng (Zinc) dalam Pertumbuhan Bayi

Seng berperan dalam berbagai proses metabolisme penting dalam tubuh bayi. Beberapa fungsi utama seng meliputi:

  • Pertumbuhan dan Perkembangan: Seng berperan penting dalam sintesis protein dan pembelahan sel, yang sangat krusial untuk pertumbuhan fisik bayi, termasuk tinggi badan dan berat badan. Kekurangan seng dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat (stunting). [1]

  • Sistem Imunitas: Seng berperan dalam fungsi sel imun, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Bayi dengan kekurangan seng lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan atas, diare, dan penyakit lainnya. [2]

  • Pencernaan: Seng membantu dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi lainnya. Kekurangan seng dapat menyebabkan diare dan malabsorpsi nutrisi. [3]

  • Sintesis DNA dan RNA: Seng terlibat dalam proses replikasi dan perbaikan DNA dan RNA, yang sangat penting untuk perkembangan sel dan jaringan. [4]

  • Kesehatan Kulit: Seng berperan dalam penyembuhan luka dan menjaga kesehatan kulit. Kekurangan seng dapat menyebabkan dermatitis dan gangguan kulit lainnya. [5]

  • Perkembangan Kognitif: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seng mungkin berperan dalam perkembangan kognitif bayi, meskipun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan. [6]

Sumber Seng (Zinc) dalam MPASI: Pilihan Terbaik untuk Bayi

Tidak semua makanan memiliki kandungan seng yang tinggi. Berikut beberapa sumber MPASI yang kaya akan seng yang bisa diberikan kepada bayi sesuai tahapan usianya:

  • Daging Merah (Sapi, Domba, Kambing): Daging merah merupakan sumber seng yang sangat baik. Namun, pastikan daging tersebut dimasak dengan matang untuk menghindari kontaminasi bakteri. Daging bisa dihaluskan atau disuir-suir sesuai tekstur MPASI yang dibutuhkan bayi. [7]

  • Unggas (Ayam, Kalkun): Ayam dan kalkun juga mengandung seng yang cukup tinggi. Pilih bagian dada ayam atau kalkun yang lebih rendah lemak. Olahannya bisa berupa bubur ayam atau sup ayam. [8]

  • Ikan: Ikan, terutama jenis ikan berlemak seperti salmon dan tuna, merupakan sumber seng yang baik. Pastikan duri ikan dihilangkan dengan benar sebelum diberikan kepada bayi. [9]

  • Kacang-kacangan (Kacang Merah, Kacang Hijau, Lentil): Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang juga mengandung seng. Namun, kandungan seng pada kacang-kacangan mungkin lebih rendah dibandingkan sumber hewani. Proses pengolahan seperti perendaman dan pemasakan dapat meningkatkan ketersediaan zat besi. [10]

  • Telur: Kuning telur mengandung seng, namun sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan dan sudah terbiasa dengan makanan padat. [11]

  • Biji-bijian (Kacang tanah, wijen): Biji-bijian mengandung seng, tetapi harus diproses dengan hati-hati untuk menghindari risiko tersedak. Penggunaan biji-bijian sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. [12]

BACA JUGA:   Makanan Bayi 10 Bulan Belum Tumbuh Gigi: Panduan Lengkap & Aman

Cara Mengolah MPASI Kaya Seng dengan Aman dan Tepat

Pengolahan MPASI yang tepat sangat penting untuk menjaga kandungan gizi, termasuk seng, dan keamanan bagi bayi. Berikut beberapa tips:

  • Memasak dengan teknik yang tepat: Hindari memasak MPASI terlalu lama atau dengan suhu yang terlalu tinggi, karena dapat mengurangi kandungan seng. Metode memasak seperti steaming atau merebus lebih direkomendasikan. [13]

  • Menghindari penggunaan wajan anti lengket: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wajan anti lengket dapat mengurangi kandungan seng pada makanan. [14]

  • Memberikan makanan yang bervariasi: Memberikan berbagai jenis makanan yang kaya seng akan memastikan bayi mendapatkan asupan seng yang cukup dan beragam nutrisi lainnya.

  • Menyesuaikan tekstur MPASI dengan usia bayi: Pastikan tekstur MPASI sesuai dengan kemampuan menelan dan mencerna bayi pada setiap tahapan usianya. Mulai dari puree hingga potongan-potongan kecil.

  • Menjaga kebersihan: Kebersihan makanan dan peralatan masak sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri dan menjaga kesehatan bayi.

Tanda-Tanda Kekurangan Seng pada Bayi

Penting untuk mengenali tanda-tanda kekurangan seng pada bayi agar dapat segera ditangani. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Pertumbuhan terhambat: Bayi mengalami pertumbuhan tinggi badan dan berat badan yang kurang optimal dibandingkan dengan standar pertumbuhan anak seusianya.

  • Diare: Bayi sering mengalami diare yang berlangsung lama.

  • Infeksi berulang: Bayi sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas atau penyakit infeksi lainnya.

  • Gangguan kulit: Muncul ruam kulit, luka yang sulit sembuh, atau kulit kering dan bersisik.

  • Anoreksia: Bayi kehilangan nafsu makan.

  • Imunitas lemah: Bayi mudah sakit dan sistem kekebalan tubuhnya terganggu.

Jika Anda mencurigai bayi mengalami kekurangan seng, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA:   MPASI: Mengenal Makanan Pendamping ASI secara Lengkap dan Komprehensif

Interaksi Seng dengan Nutrisi Lain

Penyerapan dan pemanfaatan seng dalam tubuh dipengaruhi oleh nutrisi lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Kalsium: Asupan kalsium yang tinggi dapat mengganggu penyerapan seng. Namun, ini bukan berarti harus membatasi kalsium, tetapi perlu diperhatikan keseimbangan asupan keduanya. [15]

  • Fitat: Fitat, senyawa yang ditemukan dalam biji-bijian dan kacang-kacangan, dapat mengikat seng dan mengurangi penyerapannya. Perendaman dan fermentasi dapat membantu mengurangi kandungan fitat. [16]

  • Besi: Besi dan seng dapat saling bersaing dalam proses penyerapan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan keseimbangan asupan kedua mineral ini. [17]

Konsultasi dengan Ahli Kesehatan

Also Read

Bagikan:

Tags