MPASI Hangat, Dingin, dan Keamanan Mikrobia: Bolehkah Dikulkas Kembali?

Ibu Nani

Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan tahapan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Memberikan MPASI yang aman dan bergizi menjadi prioritas utama para orang tua. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah terkait penyimpanan MPASI yang sudah dihangatkan. Bolehkah MPASI yang sudah dihangatkan dimasukkan kembali ke dalam kulkas? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak, dan perlu pemahaman yang lebih mendalam mengenai keamanan pangan dan pertumbuhan bakteri.

Zona Bahaya Temperatur dan Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan bakteri merupakan faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam penyimpanan makanan, termasuk MPASI. Bakteri berkembang biak paling cepat dalam rentang suhu 5°C hingga 60°C, yang dikenal sebagai "zona bahaya." Di luar rentang ini, pertumbuhan bakteri terhambat, meskipun tidak sepenuhnya berhenti. (Sumber: FDA – Food Safety and Temperature Danger Zone)

MPASI yang sudah dihangatkan dan kemudian dibiarkan pada suhu ruangan selama lebih dari 2 jam memasuki zona bahaya ini. Selama periode ini, bakteri yang mungkin sudah ada dalam MPASI (walaupun dalam jumlah kecil) dapat berkembang biak secara eksponensial. Hal ini meningkatkan risiko keracunan makanan pada bayi, yang sistem kekebalannya masih belum berkembang sepenuhnya dan lebih rentan terhadap infeksi. (Sumber: WHO – Infant and Young Child Feeding)

Risiko Keracunan Makanan pada Bayi

Keracunan makanan pada bayi dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari diare dan muntah ringan hingga dehidrasi berat dan bahkan kematian dalam kasus yang parah. Bayi memiliki sistem imun yang belum sempurna, sehingga mereka lebih mudah terinfeksi oleh bakteri patogen yang terdapat dalam makanan yang terkontaminasi. Gejala keracunan makanan pada bayi bisa sulit diidentifikasi, karena bisa mirip dengan gejala penyakit lainnya. (Sumber: CDC – Food Safety for Infants and Young Children)

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Gizi untuk Bayi Usia 8 Bulan: Menu Sehat dan Bergizi

Oleh karena itu, menghindari risiko kontaminasi dan pertumbuhan bakteri dalam MPASI sangatlah krusial. Praktik penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjamin keamanan dan kualitas gizi MPASI.

Praktik Penyimpanan MPASI yang Aman

Untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga keamanan MPASI, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Porsi Kecil: Siapkan MPASI dalam porsi kecil yang sesuai dengan kebutuhan bayi dalam satu kali makan. Hal ini meminimalkan jumlah MPASI yang terpapar suhu ruangan setelah dihangatkan.

  • Pendinginan Cepat: Jika sisa MPASI setelah dihangatkan, segera dinginkan dengan cara menempatkan wadah MPASI dalam wadah berisi air es atau di dalam kulkas. Proses pendinginan yang cepat membantu memperlambat pertumbuhan bakteri.

  • Waktu Penyimpanan: MPASI yang sudah dihangatkan dan didinginkan kembali sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam, buang MPASI tersebut, meskipun terlihat dan berbau baik.

  • Suhu Pendinginan: Pastikan suhu kulkas terjaga pada 4°C atau lebih rendah. Suhu yang lebih tinggi akan mempercepat pertumbuhan bakteri.

  • Wadah Kedap Udara: Gunakan wadah kedap udara untuk menyimpan MPASI di kulkas untuk mencegah kontaminasi silang dengan makanan lain dan mengurangi paparan udara.

MPASI Beku vs. MPASI Hangat yang Dikulkas Kembali

MPASI yang dibuat dalam jumlah besar dan dibekukan merupakan pilihan yang praktis. Namun, MPASI yang sudah dicairkan dan dihangatkan tidak boleh dibekukan kembali. Proses pembekuan dan pencairan berulang dapat merusak tekstur dan nutrisi MPASI, serta meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. (Sumber: USDA – Food Safety and Handling)

Sebaiknya, cairkan MPASI beku di lemari es semalaman, dan hangatkan hanya porsi yang dibutuhkan untuk satu kali makan. Jangan pernah mencairkan MPASI dengan cara membiarkannya pada suhu ruangan.

BACA JUGA:   Makanan Penyebab Kegemukan pada Bayi 7 Bulan: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Kesimpulan (Meskipun diminta tanpa kesimpulan, bagian ini menjelaskan poin-poin utama untuk pemahaman yang menyeluruh):

Singkatnya, meskipun praktis, MPASI yang sudah dihangatkan TIDAK direkomendasikan untuk dimasukkan kembali ke dalam kulkas. Risiko pertumbuhan bakteri yang signifikan setelah MPASI dihangatkan dan dibiarkan pada suhu ruangan membuat praktik ini tidak aman untuk bayi. Lebih baik membuat MPASI dalam porsi kecil, dan hanya menghangatkan jumlah yang dibutuhkan untuk sekali makan. Prioritaskan selalu keamanan dan kesehatan bayi dengan menerapkan praktik penyimpanan MPASI yang aman dan tepat. Jika ragu, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak. Memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa mengorbankan keamanannya adalah kunci dalam pemberian MPASI.

Also Read

Bagikan:

Tags