Diare pada bayi merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Bayi yang mengalami diare mengalami kehilangan cairan dan elektrolit secara signifikan, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi serius. Oleh karena itu, memberikan makanan yang tepat sangat penting untuk membantu bayi pulih dan mencegah dehidrasi. Pilihan makanan yang tepat harus mempertimbangkan kebutuhan nutrisi bayi yang sedang sakit dan kemampuan pencernaannya yang mungkin terganggu. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai pilihan makanan untuk bayi yang mengalami diare, serta hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup sambil memulihkan kesehatannya.
1. Pentingnya Rehidrasi Sebelum Memikirkan Makanan Padat
Sebelum membahas makanan, hal terpenting yang harus diutamakan adalah rehidrasi. Diare menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang signifikan. Dehidrasi dapat berakibat fatal bagi bayi. Oleh karena itu, langkah pertama dan terpenting dalam mengatasi diare pada bayi adalah memberikan cairan yang cukup. Larutan oralit (oral rehydration solution/ORS) adalah pilihan terbaik. ORS mengandung keseimbangan elektrolit yang tepat (natrium, kalium, gula) untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Anda dapat memperoleh ORS di apotek tanpa resep dokter.
Ikuti petunjuk pada kemasan ORS dengan seksama. Jangan memberikan minuman manis seperti jus atau soda, karena dapat memperburuk diare. Air putih juga dapat diberikan, tetapi ORS lebih efektif karena kandungan elektrolitnya. Bayi harus diberikan ORS secara teratur dalam jumlah kecil dan sering, bukan dalam jumlah besar sekaligus. Amati tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, mata cekung, air mata sedikit atau tidak ada, dan kurangnya buang air kecil. Jika dehidrasi parah, segera bawa bayi ke dokter. Pemberian ASI atau susu formula juga tetap penting, bahkan saat bayi diare, asalkan bayi mau menyusu.
2. Makanan yang Direkomendasikan untuk Bayi Diare (Umur 6 Bulan ke Atas)
Setelah rehidrasi teratasi, Anda dapat mulai memperkenalkan makanan padat kembali, namun secara bertahap dan hati-hati. Pilihlah makanan yang mudah dicerna dan rendah serat untuk menghindari iritasi pada saluran pencernaan. Beberapa pilihan makanan yang umumnya direkomendasikan meliputi:
-
ASI atau Susu Formula: Tetap berikan ASI atau susu formula sesuai kebutuhan bayi. Keduanya mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk pemulihan. Jika bayi menolak menyusu, tetap cobalah menawarkannya secara teratur.
-
Pisang: Pisang kaya kalium yang hilang akibat diare. Teksturnya yang lembut juga mudah dicerna. Haluskan pisang hingga menjadi bubur sebelum diberikan.
-
Nasi Putih: Nasi putih mudah dicerna dan kaya karbohidrat untuk memberikan energi. Buatlah bubur nasi yang encer.
-
Apel: Apel yang sudah dikupas, dihaluskan, dan dimasak hingga lunak bisa menjadi pilihan. Hindari kulit apel karena mengandung serat yang tinggi.
-
Wortel: Wortel yang sudah direbus dan dihaluskan juga merupakan sumber nutrisi yang baik dan mudah dicerna.
-
Kentang Rebus: Kentang rebus yang dihaluskan menjadi bubur dapat memberikan karbohidrat dan kalium.
Penting untuk diingat bahwa semua makanan ini harus diberikan dalam jumlah kecil dan sering, bukan dalam porsi besar. Perhatikan reaksi bayi terhadap setiap makanan. Jika diare memburuk atau muncul gejala baru, hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.
3. Makanan yang Harus Dihindari Saat Bayi Diare
Beberapa makanan dapat memperburuk diare pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan berikut ini selama masa pemulihan:
-
Makanan Berserat Tinggi: Sayuran hijau, buah-buahan dengan kulit (kecuali apel yang dikupas), dan biji-bijian dapat memperparah diare karena sulit dicerna.
-
Makanan Pedas dan Berbumbu: Makanan pedas dan berbumbu dapat mengiritasi saluran pencernaan dan memperburuk diare.
-
Produk Susu (kecuali ASI/formula): Beberapa bayi mungkin mengalami intoleransi laktosa sementara selama diare. Hindari produk susu lain seperti yogurt dan keju sampai diare mereda.
-
Makanan Manis dan Bergula: Makanan manis dan bergula dapat memperburuk diare dan mengganggu keseimbangan bakteri usus.
-
Makanan Goreng dan Berminyak: Makanan goreng dan berminyak sulit dicerna dan dapat memperparah diare.
-
Jus Buah: Walaupun buahnya sendiri mungkin baik, jus buah mengandung gula tinggi yang dapat memperburuk diare. Lebih baik memberikan buah yang dihaluskan.
-
Makanan yang Mengandung Kafein: Kafein dapat merangsang usus dan memperparah diare.
4. Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter
Meskipun panduan ini bermanfaat, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika bayi Anda mengalami diare. Berikut beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:
- Diare yang berlangsung lebih dari 24 jam.
- Dehidrasi (mulut kering, mata cekung, air mata sedikit atau tidak ada, kurangnya buang air kecil).
- Diare berdarah atau disertai lendir.
- Demam tinggi.
- Bayi tampak lesu atau apatis.
- Muntah yang hebat dan terus-menerus.
- Bayi kesulitan bernapas.
Dokter dapat mendiagnosis penyebab diare dan memberikan pengobatan yang tepat, termasuk kemungkinan pemberian cairan intravena jika dehidrasi parah.
5. Perubahan Pola Makan Setelah Diare Mereda
Setelah diare mereda, Anda dapat secara bertahap kembali memperkenalkan makanan lain ke dalam pola makan bayi. Mulailah dengan makanan yang mudah dicerna dan secara perlahan tambahkan variasi makanan lainnya. Perhatikan selalu reaksi bayi terhadap makanan baru. Jika diare kembali muncul, hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman bayi untuk mencegah diare berulang.