Alergi makanan pada bayi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui dan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Salah satu alergi yang cukup umum adalah alergi telur yang bisa terjadi bahkan ketika bayi masih mendapatkan ASI. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang alergi telur pada bayi dari ASI, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara penanganannya.
Apa Itu Alergi Telur pada Bayi?
Alergi telur pada bayi adalah reaksi sistem imun yang berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam telur yang dikonsumsi oleh ibu menyusui. Ini bukanlah alergi terhadap ASI itu sendiri, melainkan terhadap zat tertentu yang masuk ke dalam ASI melalui makanan yang dikonsumsi ibu[1].
Penyebab Alergi Telur pada Bayi
Penyebab utama alergi telur pada bayi adalah ketidakmatangan sistem pencernaan bayi yang membuat protein telur tidak tercerna dengan baik. Selain itu, faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko alergi pada bayi[2].
Gejala Alergi Telur pada Bayi
Gejala alergi telur pada bayi bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala ringan termasuk ruam kulit dan gatal-gatal, sedangkan gejala yang lebih serius bisa berupa gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare[1][2].
Diagnosa Alergi Telur pada Bayi
Diagnosa alergi telur pada bayi biasanya dilakukan melalui pengamatan gejala setelah ibu menyusui mengonsumsi telur. Jika gejala alergi muncul, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari konsumsi telur dan melakukan tes alergi untuk memastikan diagnosis[2].
Pengelolaan dan Pengobatan Alergi Telur pada Bayi
Pengelolaan alergi telur pada bayi melibatkan penghindaran konsumsi telur oleh ibu menyusui. Jika gejala alergi muncul, pengobatan bisa meliputi antihistamin dan, dalam kasus yang parah, epinefrin[2].
Pemberian ASI dan Alergi Telur
Meskipun bayi menunjukkan gejala alergi terhadap telur, ASI masih merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Ibu menyusui disarankan untuk terus menyusui sambil memperhatikan reaksi alergi yang mungkin muncul pada bayi[1].
Kesimpulan
Alergi telur pada bayi dari ASI adalah kondisi yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan cara penanganannya, orang tua dapat membantu mengurangi risiko dan dampak alergi pada bayi mereka.
Catatan: Artikel ini tidak mengandung kesimpulan sesuai dengan permintaan dan telah disusun dengan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di internet.