Mengatasi Cirit-Birit pada Bayi yang Menyusu Badan

Siti Hartinah

Cirit-birit pada bayi merupakan kondisi yang sering terjadi dan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cirit-birit pada bayi yang menyusu badan, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganannya.

Pengertian Cirit-Birit pada Bayi

Cirit-birit atau diare adalah kondisi di mana bayi mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dengan tekstur najis yang cair. Ini bisa menjadi tanda gangguan pencernaan atau infeksi.

Tanda dan Gejala Cirit-Birit pada Bayi

Bayi yang mengalami cirit-birit biasanya akan memiliki najis yang lebih cair dan lebih sering buang air besar. Perubahan warna dan bau najis juga bisa terjadi, serta mungkin disertai gejala dehidrasi seperti bibir kering dan mata cekung.

Penyebab Cirit-Birit pada Bayi

Cirit-birit pada bayi bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk infeksi virus atau bakteri, alergi makanan, atau intoleransi laktosa. Bayi yang menyusu badan cenderung lebih terlindungi dari infeksi yang menyebabkan cirit-birit.

Penanganan Awal Cirit-Birit pada Bayi

Jika bayi mengalami cirit-birit, penting untuk memastikan mereka tetap terhidrasi. Penyusuan harus dilanjutkan dan bisa diberikan lebih sering. Larutan rehidrasi oral (ORS) juga mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi.

Kapan Harus Menghubungi Dokter

Jika cirit-birit pada bayi tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala serius seperti demam tinggi atau lemas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pencegahan Cirit-Birit pada Bayi

Untuk mencegah cirit-birit, pastikan kebersihan selalu dijaga, terutama saat menyiapkan makanan dan menyusui. Bayi yang menyusu badan juga harus terus mendapatkan ASI karena ini membantu memperkuat sistem imun mereka.


BACA JUGA:   Pilihan Susu Formula Terbaik untuk Tumbuh Kembang Optimal Bayi Anda

Also Read

Bagikan: