Mengapa Bayi yang Diberi Susu Formula Bisa Jarang Buang Air Besar (BAB)?

Retno Susanti

Bayi yang diberi susu formula seringkali memiliki pola buang air besar (BAB) yang berbeda dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI. Ini adalah topik yang sering menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua baru. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang alasan-alasan mengapa bayi yang diberi susu formula bisa jarang BAB, bagaimana membedakan antara pola BAB normal dan konstipasi, serta tips dan cara penanganan jika bayi mengalami kesulitan BAB.

Karakteristik BAB pada Bayi yang Diberi Susu Formula

Frekuensi BAB Normal

Pada bayi yang diberi susu formula, frekuensi BAB bisa beragam. Umumnya, bayi yang diberi susu formula akan lebih sering BAB di awal kehidupannya, yaitu sekitar 2–4 kali sehari hingga usia 4 minggu. Setelah periode tersebut, frekuensi BAB bisa berkurang menjadi setiap hari atau dua kali sehari.

Perbedaan dengan Bayi ASI

Berbeda dengan bayi yang diberi ASI eksklusif, bayi yang diberi susu formula cenderung memiliki tinja yang lebih padat dan frekuensi BAB yang tidak sesering bayi ASI. Ini karena komposisi susu formula yang berbeda dari ASI, terutama dalam hal kandungan protein dan lemak.

Penyebab Bayi Susu Formula Jarang BAB

Kandungan Susu Formula

Protein dan lemak dalam susu formula mempengaruhi pergerakan feses di usus bayi, yang bisa menyebabkan BAB lebih jarang dan tinja yang lebih padat.

Transisi dari ASI ke Susu Formula

Bayi yang baru beralih dari ASI ke susu formula atau yang baru berganti merek susu formula bisa mengalami perubahan pola BAB, termasuk frekuensi yang lebih jarang.

Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan bisa menyebabkan tinja menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan, sehingga menyebabkan bayi jarang BAB.

BACA JUGA:   Susu Coklat: Pilihan Bergizi untuk Tumbuh Kembang Bayi

Mengenali Konstipasi pada Bayi

Gejala Konstipasi

Bayi yang mengalami konstipasi bisa menunjukkan gejala seperti kesulitan BAB, tinja yang keras dan kering, perut yang keras saat disentuh, dan penurunan keinginan menyusu.

Kapan Harus Khawatir

Jika bayi buang air besar kurang dari 2 kali dalam seminggu atau menunjukkan gejala lain dari konstipasi, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi perlu diperiksa lebih lanjut.

Tips Mengatasi Jarang BAB pada Bayi Susu Formula

Pijatan Lembut

Memberikan pijatan lembut pada perut bayi bisa membantu merangsang pergerakan usus dan memudahkan proses BAB.

Mandi Air Hangat

Mandi dengan air hangat bisa membantu merelaksasikan otot-otot bayi dan memudahkan BAB.

Konsultasi dengan Dokter

Jika bayi masih mengalami kesulitan BAB setelah mencoba berbagai cara di rumah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pencegahan Konstipasi pada Bayi

Pemilihan Susu Formula

Memilih susu formula yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bayi bisa membantu mencegah konstipasi.

Asupan Cairan yang Cukup

Memastikan bayi mendapatkan asupan cairan yang cukup, baik dari susu formula maupun dari sumber lain, adalah kunci untuk mencegah konstipasi.

Pengenalan Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Saat memperkenalkan MPASI, pilihlah makanan yang kaya akan serat untuk membantu memperlancar pencernaan bayi.

Dengan memahami karakteristik BAB pada bayi yang diberi susu formula, penyebab jarangnya BAB, serta cara mengatasi dan mencegah konstipasi, orang tua bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi ini. Selalu ingat bahwa setiap bayi unik dan memiliki pola BAB yang berbeda-beda. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

: Normalkah Jika Bayi ASI Jarang BAB? – Alodokter
: Tanda-Tanda Bayi Susah BAB yang Harus Diwaspadai – Alodokter
: Bayi Usia 3 Bulan Yang Konsumsi Susu Formula Bersamaan Asi Tidak Bab – Alodokter

Also Read

Bagikan: