Memilih Susu yang Tepat untuk Bayi dengan Diare

Dewi Saraswati

Diare pada bayi merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Selain dehidrasi, diare juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting, sehingga pemilihan susu yang tepat sangat krusial untuk pemulihan bayi. Memberikan susu yang salah bahkan dapat memperparah kondisi diare. Oleh karena itu, memahami jenis susu yang sesuai dan cara mengatasinya sangat penting. Artikel ini akan membahas berbagai aspek pemilihan susu untuk bayi yang mengalami diare, berdasarkan informasi dari berbagai sumber medis dan nutrisi terkemuka.

Mengenali Penyebab Diare pada Bayi

Sebelum membahas jenis susu yang tepat, penting untuk memahami penyebab diare pada bayi. Diare bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi. Beberapa penyebab umum diare pada bayi meliputi:

  • Infeksi virus: Rotavirus merupakan penyebab diare paling umum pada bayi. Virus lainnya juga dapat menyebabkan diare, seperti norovirus dan adenovirus. Infeksi virus biasanya berlangsung beberapa hari dan sembuh sendiri.

  • Infeksi bakteri: Bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Campylobacter dapat menyebabkan diare yang lebih parah dan membutuhkan perawatan medis. Gejala dapat meliputi demam tinggi, muntah, dan diare berdarah.

  • Intoleransi laktosa: Beberapa bayi memiliki kesulitan mencerna laktosa, gula dalam susu. Ini dapat menyebabkan diare, kembung, dan gas.

  • Alergi susu sapi: Reaksi alergi terhadap protein susu sapi dapat menyebabkan diare, ruam kulit, dan masalah pernapasan.

  • Antibiotik: Penggunaan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, menyebabkan diare.

  • Makanan baru: Memperkenalkan makanan baru ke dalam diet bayi dapat menyebabkan diare sementara, terutama jika makanan tersebut terlalu kaya serat atau mengandung zat-zat yang sulit dicerna.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab diare pada bayi. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin melakukan tes untuk mendiagnosis penyebab yang mendasari. Penanganan diare yang tepat bergantung pada penyebabnya.

BACA JUGA:   Pilihan Terbaik Susu Formula Asam Amino untuk Bayi

Pentingnya Rehidrasi saat Bayi Diare

Dehidrasi merupakan komplikasi serius diare pada bayi. Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, yang dapat menyebabkan kelemahan, lesu, dan bahkan syok. Oleh karena itu, rehidrasi sangat penting.

Rehidrasi dapat dilakukan dengan memberikan cairan oralit (larutan elektrolit) yang dapat dibeli di apotek. Oralit mengandung glukosa, garam, dan mineral yang membantu mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Jangan menggunakan minuman manis seperti jus atau soda, karena dapat memperparah diare.

Dokter mungkin juga merekomendasikan pemberian cairan intravena (infus) jika bayi mengalami dehidrasi berat. Tanda-tanda dehidrasi pada bayi meliputi:

  • Mulut dan lidah kering
  • Air mata sedikit atau tidak ada saat menangis
  • Mata cekung
  • Lesu dan kurang responsif
  • Popok kering atau jarang buang air kecil

Susu Formula untuk Bayi dengan Diare

Jika bayi Anda minum susu formula dan mengalami diare, konsultasikan dengan dokter sebelum mengubah jenis susu. Dokter mungkin merekomendasikan:

  • Susu formula hypoallergenic (hipoalergenik): Susu ini diformulasikan dengan protein susu sapi yang telah dihidrolisis sebagian atau sepenuhnya, sehingga lebih mudah dicerna dan mengurangi risiko reaksi alergi. Jenis susu ini cocok untuk bayi dengan alergi susu sapi atau intoleransi laktosa yang menyebabkan diare.

  • Susu formula berbasis soya: Sebagai alternatif, susu formula berbasis soya dapat dipertimbangkan, tetapi perlu diingat bahwa beberapa bayi juga bisa alergi terhadap soya.

  • Susu formula dengan kandungan laktosa rendah atau tanpa laktosa: Susu ini cocok untuk bayi dengan intoleransi laktosa. Namun, perlu diingat bahwa laktosa penting untuk pertumbuhan bayi, sehingga susu tanpa laktosa hanya direkomendasikan jika intoleransi laktosa terkonfirmasi oleh dokter.

  • Menghentikan sementara pemberian susu formula: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan untuk menghentikan sementara pemberian susu formula untuk beberapa waktu hingga diare mereda, kemudian secara bertahap kembali ke pemberian susu formula. Selama masa penghentian, pemberian cairan oralit dan makanan pendamping (jika sudah sesuai usia) perlu ditingkatkan.

BACA JUGA:   Mengapa Bayi yang Diberi Susu Formula Bisa Jarang Buang Air Besar (BAB)?

ASI Tetap Pilihan Terbaik untuk Bayi Diare

Jika bayi Anda masih minum ASI, lanjutkan pemberian ASI. ASI mengandung antibodi yang membantu melawan infeksi dan mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. ASI juga lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula, sehingga dapat mengurangi risiko diare.

Namun, jika bayi Anda mengalami diare yang berat atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin merekomendasikan suplementasi cairan oralit untuk memastikan bayi tetap terhidrasi.

Makanan Pendamping yang Tepat Saat Bayi Diare

Selain susu, makanan pendamping juga berperan penting dalam pemulihan bayi yang mengalami diare. Pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah serat. Beberapa pilihan yang direkomendasikan meliputi:

  • Pisang matang
  • Nasi putih
  • Apel tanpa kulit
  • Wortel rebus
  • Kentang rebus

Hindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan serat, serta makanan yang dapat memperparah diare seperti produk susu (kecuali direkomendasikan dokter), makanan pedas, dan makanan yang digoreng. Perkenalkan kembali makanan secara bertahap setelah diare mereda.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter jika bayi Anda mengalami diare dengan gejala-gejala berikut:

  • Diare berlangsung lebih dari 24 jam
  • Bayi mengalami demam tinggi
  • Bayi mengalami muntah yang terus-menerus
  • Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (mulut dan lidah kering, mata cekung, air mata sedikit atau tidak ada saat menangis, lesu, popok kering)
  • Diare berdarah
  • Bayi tampak sangat sakit atau lesu

Ingatlah bahwa informasi dalam artikel ini bersifat umum dan tidak dapat menggantikan nasihat medis dari dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum membuat perubahan pada pola makan atau perawatan bayi Anda yang mengalami diare. Penanganan yang tepat dan tepat waktu sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Also Read

Bagikan:

Tags