Cacar air (varisela) merupakan penyakit menular yang umum terjadi pada anak-anak, ditandai dengan ruam kulit yang gatal dan berisi cairan. Ketika bayi terkena cacar air, muncul banyak pertanyaan dari orang tua, salah satunya mengenai boleh atau tidaknya mandi. Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak, karena perawatan kulit bayi yang tepat selama masa ini sangat krusial untuk mencegah komplikasi dan mengurangi ketidaknyamanan. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai mandi bayi yang terkena cacar air, berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya.
Memahami Cacar Air dan Gejalanya pada Bayi
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Gejala umumnya dimulai dengan demam ringan, lesu, dan kehilangan nafsu makan selama 1-2 hari sebelum ruam muncul. Ruam dimulai sebagai bintik-bintik merah kecil yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang gatal. Lepuhan ini akan mengering dan membentuk keropeng dalam beberapa hari. Pada bayi, cacar air bisa lebih parah daripada pada anak yang lebih besar, dengan potensi komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder pada kulit, dehidrasi akibat demam dan kurang minum, dan pneumonia. Oleh karena itu, perawatan yang tepat, termasuk kebersihan kulit, sangat penting.