Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui Agar Bayi Tidak Mencret

Sri Wulandari

Menjadi ibu menyusui adalah perjalanan yang penuh kebahagiaan, tetapi juga tantangan. Salah satu kekhawatiran utama ibu menyusui adalah menjaga kesehatan pencernaan bayinya. Bayi yang masih ASI sangat rentan terhadap diare, dan salah satu faktor yang berpengaruh adalah pola makan ibunya. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar terhindar dari masalah pencernaan pada bayinya. Berikut ini beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari ibu menyusui agar bayinya tidak mencret, dilengkapi dengan penjelasan ilmiah dan sumber terpercaya.

1. Produk Susu Sapi

Banyak bayi menunjukkan intoleransi laktosa, bahkan jika mereka tidak didiagnosis secara formal. Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu sapi dan produk olahannya seperti keju, yogurt, dan es krim. Enzim laktase, yang bertanggung jawab untuk memecah laktosa, mungkin belum cukup berkembang pada bayi. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna dapat mencapai usus besar, menyebabkan fermentasi dan menghasilkan gas, kembung, dan diare pada bayi.

Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi produk susu sapi oleh ibu menyusui dan peningkatan risiko diare pada bayi. Meskipun tidak semua bayi akan mengalami hal ini, lebih baik berhati-hati, terutama pada minggu-minggu awal menyusui. Ibu menyusui yang memperhatikan bayi mereka mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu, disarankan untuk menghilangkan produk susu sapi dari diet mereka untuk sementara dan melihat apakah gejala tersebut mereda. Jika diare berhenti, maka dapat dicoba kembali secara bertahap dalam jumlah kecil untuk melihat reaksi bayi. Alternatifnya, ibu dapat mengonsumsi produk susu fermentasi seperti yogurt yang mengandung kultur hidup, yang mungkin lebih mudah dicerna. [Sumber: American Academy of Pediatrics, berbagai artikel jurnal penelitian tentang intoleransi laktosa pada bayi]

BACA JUGA:   Panduan Nutrisi Awal: Makanan Pertama untuk Bayi 6 Bulan

2. Makanan Tinggi Gas

Beberapa jenis makanan dikenal dapat menyebabkan pembentukan gas berlebih pada orang dewasa, dan hal ini dapat memengaruhi bayi melalui ASI. Makanan penyebab gas yang umum termasuk:

  • Kubis: Baik kubis putih maupun kubis merah mengandung senyawa yang sulit dicerna, yang dapat menyebabkan gas dan kembung, baik pada ibu maupun bayi.
  • Kacang-kacangan: Kacang polong, buncis, lentil, dan kacang-kacangan lainnya mengandung raffinose dan stachyose, jenis karbohidrat yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan produksi gas berlebihan di usus.
  • Bawang putih dan bawang bombay: Meskipun memiliki manfaat kesehatan, bawang putih dan bawang bombay dapat menyebabkan gas dan iritasi pada saluran pencernaan, yang dapat diteruskan ke bayi melalui ASI.
  • Brokoli dan kembang kol: Sayuran dari keluarga kubis ini juga mengandung senyawa yang dapat menghasilkan gas.
  • Makanan olahan dengan sorbitol atau xylitol: Pemanis buatan ini sering ditemukan dalam permen karet, manisan, dan produk rendah kalori lainnya. Mereka dapat menyebabkan diare pada bayi karena sulit dicerna.

Jika ibu menyusui mengalami peningkatan produksi gas setelah mengonsumsi makanan-makanan ini, ada kemungkinan bayi juga akan mengalami masalah pencernaan. Perhatikan reaksi bayi dan pertimbangkan untuk mengurangi atau menghilangkan makanan-makanan ini dari diet. [Sumber: Buku panduan nutrisi untuk ibu menyusui, berbagai situs web kesehatan terpercaya seperti Mayo Clinic, WebMD]

3. Makanan Pedas dan Bumbu yang Kuat

Makanan pedas dan bumbu yang kuat seperti cabai, kari, jahe, dan merica dapat merangsang usus dan menyebabkan diare pada beberapa bayi. Meskipun beberapa ibu mungkin tidak mengalami efek samping apa pun setelah mengonsumsi makanan pedas, zat-zat ini dapat masuk ke ASI dan memengaruhi sistem pencernaan bayi yang masih sensitif. Lebih baik menghindari makanan pedas secara berlebihan dan mengamati reaksi bayi setelah mengonsumsinya. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda diare, cobalah mengurangi atau menghilangkan makanan pedas dari diet Anda. [Sumber: Konsultasi dokter spesialis anak dan ahli gizi, berbagai forum online untuk ibu menyusui]

BACA JUGA:   MPASI Jepang: Panduan Lengkap Menu, Manfaat, dan Tahapannya

4. Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol dapat masuk ke ASI dan memengaruhi bayi. Kafein dapat membuat bayi gelisah dan mengganggu pola tidurnya, sementara alkohol dapat menyebabkan bayi menjadi lesu dan mengalami masalah pencernaan, termasuk diare. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi atau menghindari kafein dan alkohol selama masa menyusui. [Sumber: American Academy of Pediatrics, Centers for Disease Control and Prevention (CDC)]

5. Makanan Alergen Potensial

Beberapa makanan diketahui dapat menyebabkan alergi pada bayi, dan alergi ini bisa memicu masalah pencernaan, termasuk diare. Makanan-makanan ini antara lain:

  • Susu sapi (sudah dibahas sebelumnya): Selain intoleransi laktosa, beberapa bayi juga alergi terhadap protein susu sapi.
  • Telur: Protein dalam telur dapat memicu reaksi alergi pada bayi yang sensitif.
  • Kacang-kacangan: Kacang tanah, kacang pohon, dan kedelai dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa bayi.
  • Ikan dan kerang: Beberapa bayi alergi terhadap protein dalam ikan dan kerang.
  • Gandum: Gluten dalam gandum dapat menyebabkan masalah pencernaan pada bayi yang sensitif.

Penting untuk memperkenalkan makanan-makanan ini satu per satu dan secara bertahap agar dapat memantau reaksi bayi. Jika bayi menunjukkan gejala alergi seperti ruam kulit, diare, muntah, atau sesak napas setelah ibu mengonsumsi makanan-makanan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. [Sumber: American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI), artikel ilmiah tentang alergi makanan pada bayi]

6. Makanan yang Terkontaminasi

Makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan diare baik pada ibu maupun bayi. Pastikan semua makanan yang Anda konsumsi dimasak dengan benar dan disimpan dengan baik untuk mencegah kontaminasi. Cuci tangan secara menyeluruh sebelum dan setelah makan untuk mencegah penyebaran bakteri. Hindari makanan mentah atau setengah matang, terutama daging, unggas, dan telur. Konsumsi makanan yang segar dan berkualitas. [Sumber: Food and Drug Administration (FDA), pedoman keamanan pangan dari berbagai organisasi kesehatan dunia]

BACA JUGA:   Panduan Lengkap MPASI Bayi 6 Bulan: Menu, Nutrisi, dan Tips Sukses

Ingatlah bahwa setiap bayi berbeda. Apa yang menyebabkan diare pada satu bayi mungkin tidak memengaruhi bayi lainnya. Perhatikan dengan seksama reaksi bayi terhadap makanan yang Anda konsumsi dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki kekhawatiran. Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang selama menyusui sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi.

Also Read

Bagikan:

Tags