Makanan yang Harus Dihindari Bayi Saat Diare: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Sri Wulandari

Diare pada bayi merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi setiap orang tua. Selain menyebabkan dehidrasi, diare juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan membuat bayi merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, pemilihan makanan yang tepat selama periode ini sangat krusial untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai jenis makanan yang harus dihindari bayi saat mengalami diare, disertai dengan penjelasan ilmiah dan referensi dari berbagai sumber terpercaya.

1. Produk Susu: Sumber Laktosa yang Memburuk

Salah satu jenis makanan yang paling umum direkomendasikan untuk dihindari saat bayi diare adalah produk susu. Susu sapi, susu formula (tergantung jenisnya), yogurt, dan keju mengandung laktosa, sejenis gula yang dapat memperparah diare pada beberapa bayi. Enzim laktase, yang bertanggung jawab untuk mencerna laktosa, dapat terganggu fungsinya selama diare, sehingga laktosa yang tidak tercerna akan terfermentasi di usus besar, menghasilkan gas, kembung, dan memperburuk diare. [1]

Bayi yang mengalami diare seringkali memiliki intoleransi laktosa sementara, bahkan jika mereka biasanya dapat mentolerir laktosa dengan baik. Hal ini disebabkan oleh peradangan di usus yang mengganggu proses pencernaan laktosa. Oleh karena itu, sementara bayi diare, penting untuk menghentikan sementara pemberian produk susu dan menggantinya dengan alternatif yang lebih mudah dicerna. Jika bayi mengonsumsi susu formula, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi formula hipolaktosa atau bebas laktosa.

[1] Referensi: Sumber terpercaya seperti artikel ilmiah dari jurnal kedokteran anak, pedoman dari organisasi kesehatan internasional (misalnya, WHO atau CDC), atau buku teks kedokteran anak. (Catatan: Karena saya tidak dapat mengakses internet secara real-time, saya tidak dapat memberikan referensi spesifik di sini. Anda perlu melakukan riset sendiri untuk menemukan referensi yang sesuai).

BACA JUGA:   Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Janin yang Sehat

2. Makanan Tinggi Serat: Memperparah Iritasi Usus

Makanan tinggi serat, meskipun bermanfaat untuk kesehatan pencernaan pada umumnya, sebaiknya dihindari selama bayi mengalami diare. Serat dapat meningkatkan volume feses dan mempercepat gerakan usus, yang dapat memperburuk diare dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi. [2]

Contoh makanan tinggi serat yang harus dihindari antara lain: buah-buahan dengan kulit (seperti apel dan pir), sayuran mentah (seperti brokoli dan kubis), biji-bijian utuh (seperti gandum dan beras merah), dan kacang-kacangan. Meskipun serat penting untuk kesehatan, selama periode diare, penting untuk memberikan makanan yang mudah dicerna dan tidak menambah beban pada sistem pencernaan yang sudah terganggu. Makanan yang kaya serat dapat diberikan kembali setelah diare mereda.

[2] Referensi: Similar to reference [1], you will need to find relevant scientific articles and guidelines.

3. Makanan Tinggi Lemak: Menambah Beban Pencernaan

Makanan tinggi lemak juga dapat memperburuk diare pada bayi. Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat menyebabkan kram perut, kembung, dan memperparah diare. [3] Makanan berlemak juga dapat memperlambat pengosongan lambung, memperpanjang waktu makanan berada di usus dan meningkatkan risiko diare.

Hindari memberikan makanan seperti makanan cepat saji, makanan olahan yang tinggi lemak jenuh dan trans, serta produk susu berlemak tinggi. Pilihlah makanan yang rendah lemak dan mudah dicerna selama periode diare. Makanan yang direbus atau dikukus lebih disukai daripada makanan yang digoreng.

[3] Referensi: Similar to reference [1], you will need to find relevant scientific articles and guidelines.

4. Makanan Manis dan Pengolahan Tinggi: Merangsang Pergerakan Usus

Makanan dan minuman manis, termasuk jus buah, minuman bersoda, dan permen, dapat memperburuk diare. Gula tambahan dalam makanan ini dapat meningkatkan fermentasi bakteri di usus, menghasilkan gas dan memperparah diare. [4]

BACA JUGA:   MPASI 6 Bulan: Waktu Ideal dan Panduan Lengkap

Selain itu, makanan olahan yang tinggi gula dan pengawet juga dapat mengganggu keseimbangan flora usus dan memperburuk diare. Pilihlah makanan alami dan tidak diolah, seperti buah-buahan matang yang mudah dicerna (pisang, apel tanpa kulit yang dihaluskan), dan hindari semua jenis makanan manis tambahan.

[4] Referensi: Similar to reference [1], you will need to find relevant scientific articles and guidelines.

5. Makanan Pedas dan Asam: Mengiritasi Saluran Pencernaan

Makanan pedas dan asam dapat mengiritasi lapisan saluran pencernaan yang sudah meradang akibat diare. Makanan ini dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan memperburuk diare. [5]

Hindari memberikan makanan seperti cabai, saus pedas, tomat, jeruk, dan makanan asam lainnya selama bayi mengalami diare. Pilihlah makanan yang lembut dan mudah dicerna untuk mengurangi iritasi pada saluran pencernaan.

[5] Referensi: Similar to reference [1], you will need to find relevant scientific articles and guidelines.

6. Makanan yang Sulit Dicerna: Memberatkan Sistem Pencernaan

Selain jenis makanan yang telah disebutkan di atas, penting juga untuk menghindari makanan yang sulit dicerna oleh bayi, terutama selama diare. Makanan ini dapat memperburuk gejala diare dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Contohnya termasuk makanan yang digoreng, makanan berlemak, dan makanan yang kaya akan rempah-rempah.

Selama periode diare, fokuslah pada makanan yang mudah dicerna dan kaya akan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Makanan seperti bubur nasi, pisang yang sudah matang, dan air putih merupakan pilihan yang baik. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik tentang makanan yang tepat untuk bayi Anda. Ingat, setiap bayi berbeda, dan apa yang cocok untuk satu bayi mungkin tidak cocok untuk bayi lainnya. Penting untuk memperhatikan respons bayi terhadap makanan tertentu dan menyesuaikan pola makannya sesuai kebutuhan.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Membuat Makanan Pendamping ASI (MPASI) Bayi 11 Bulan

(Catatan: Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan anak sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan bayi, terutama saat mereka sedang sakit.)

Also Read

Bagikan:

Tags