Makanan yang Harus Dihindari Bayi dengan Eksim (Eczema)

Ratna Dewi

Eksim atau dermatitis atopik merupakan kondisi kulit peradangan kronis yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Gejalanya meliputi kulit kering, gatal, ruam merah, dan bersisik. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui sepenuhnya, penelitian menunjukkan hubungan kuat antara makanan tertentu dan timbulnya atau perburukan eksim pada bayi. Oleh karena itu, memonitor asupan makanan bayi dengan eksim sangat penting dalam mengelola kondisi ini. Artikel ini akan membahas secara detail makanan-makanan yang sebaiknya dihindari oleh bayi dengan eksim, berdasarkan berbagai sumber informasi ilmiah dan medis.

1. Alergen Umum Penyebab Eksim: Susu Sapi, Telur, Kacang, dan Kedelai

Beberapa makanan merupakan alergen umum yang sering dikaitkan dengan timbulnya atau memperburuk eksim pada bayi. Empat kelompok utama yang perlu diperhatikan adalah susu sapi, telur, kacang-kacangan (termasuk kacang tanah, kacang pohon seperti kenari, almond, mete), dan kedelai. Protein dalam makanan ini dapat memicu reaksi alergi pada bayi yang rentan, yang memanifestasikan dirinya sebagai eksim atau memperburuk kondisi yang sudah ada.

Susu Sapi: Protein dalam susu sapi, khususnya kasein dan whey, adalah alergen yang sangat umum pada bayi. Reaksi alergi terhadap susu sapi dapat bervariasi, mulai dari ruam ringan hingga gejala yang lebih berat seperti diare, muntah, dan sesak napas. Oleh karena itu, menghindari susu sapi, baik dalam bentuk langsung maupun produk turunannya seperti keju, yogurt, dan es krim, sangat dianjurkan pada bayi dengan eksim. Penggunaan susu formula berbasis kedelai juga harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena potensi alergi kedelai. Alternatif terbaik adalah susu formula hypoallergenic yang telah dihidrolisis secara ekstensif atau susu formula berbasis protein soya yang telah dihidrolisis.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Makanan Ringan Sehat untuk Bayi 10 Bulan

Telur: Baik putih telur maupun kuning telur mengandung protein yang dapat memicu reaksi alergi pada bayi. Protein dalam telur dapat menyebabkan eksim, dan bahkan kontak langsung dengan telur juga dapat memicu reaksi kulit. Oleh karena itu, menghindari telur dan produk yang mengandung telur, seperti kue, roti, dan mayones, sangat penting bagi bayi dengan eksim.

Kacang-kacangan: Kacang tanah dan kacang pohon merupakan alergen kuat yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, termasuk eksim. Bahkan sejumlah kecil kacang dapat memicu reaksi pada bayi yang sensitif. Pengenalan kacang-kacangan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan dokter. Pada bayi dengan riwayat keluarga alergi atau eksim, pengenalan kacang-kacangan sebaiknya ditunda hingga usia tertentu, dan harus selalu dalam jumlah kecil dan diawasi secara ketat.

Kedelai: Protein kedelai juga merupakan alergen potensial yang dapat memperburuk eksim pada bayi. Meskipun susu formula berbasis kedelai sering digunakan sebagai alternatif susu sapi, bayi dengan eksim mungkin juga alergi terhadap kedelai. Oleh karena itu, penting untuk memonitor reaksi bayi terhadap kedelai dan berkonsultasi dengan dokter jika muncul gejala eksim atau alergi lainnya.

2. Makanan yang Mengandung Histamin Tinggi

Histamin adalah senyawa kimia yang berperan dalam respons imun tubuh. Pada beberapa bayi dengan eksim, mengonsumsi makanan tinggi histamin dapat memperburuk gejala. Makanan ini meliputi:

  • Ikan: Terutama ikan kalengan dan ikan yang diawetkan, karena proses pengawetan dapat meningkatkan kadar histamin.
  • Daging olahan: Seperti sosis, hot dog, dan bacon, yang sering mengandung pengawet dan bahan tambahan yang dapat meningkatkan kadar histamin.
  • Produk fermentasi: Seperti keju tua, yogurt, kimchi, dan sauerkraut, yang mengandung bakteri yang menghasilkan histamin selama proses fermentasi.
  • Tomat: Meskipun tomat umumnya baik untuk kesehatan, beberapa bayi dengan eksim mungkin mengalami reaksi terhadapnya.
  • Terung: Sama seperti tomat, terung juga dapat memicu reaksi pada beberapa bayi.
BACA JUGA:   Pentingnya Zat Besi pada Bayi dan Sumber Makanan Kaya Zat Besi

3. Makanan yang Mengandung Adisi dan Pengawet

Banyak makanan olahan mengandung aditif dan pengawet makanan yang dapat mengiritasi kulit dan memperburuk eksim. Beberapa aditif yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Pewarna buatan: Seperti tartrazine (kuning), sunset yellow (oranye), dan carmoisine (merah).
  • Pengawet: Seperti benzoat dan sulfit.
  • Pemanis buatan: Seperti aspartame dan sakarin.

Memilih makanan segar, tanpa pemrosesan, dan tanpa tambahan bahan kimia ini sangat penting untuk mengurangi risiko iritasi kulit.

4. Gluten dan Gandum

Meskipun tidak selalu merupakan alergen utama, gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye, dapat memicu reaksi pada beberapa bayi dengan eksim. Reaksi ini mungkin tidak selalu bersifat alergi klasik, tetapi lebih berupa intoleransi atau sensitivitas gluten yang non-alergi, yang dapat memicu peradangan pada usus dan memperburuk gejala eksim. Mengurangi atau menghilangkan gluten dari makanan bayi dapat membantu menentukan perannya dalam perkembangan eksim.

5. Makanan Pedas dan Asam

Makanan pedas dan asam dapat mengiritasi saluran pencernaan dan memperburuk peradangan pada kulit. Ini karena makanan tersebut dapat memperparah keasaman lambung dan memicu refluks gastroesofageal (GERD), yang telah dikaitkan dengan eksim pada beberapa bayi. Oleh karena itu, mengurangi atau menghindari makanan pedas dan asam, seperti jeruk, jus jeruk, dan makanan yang sangat asam lainnya, mungkin bermanfaat.

6. Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Spesialis

Informasi di atas merupakan panduan umum, dan bukan pengganti konsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Setiap bayi berbeda, dan respons mereka terhadap makanan dapat bervariasi. Penting untuk mendiskusikan diet bayi dengan dokter anak atau ahli alergi untuk menentukan makanan yang perlu dihindari dan strategi manajemen eksim yang paling efektif. Dokter dapat melakukan tes alergi untuk mengidentifikasi alergen spesifik dan membuat rencana diet yang disesuaikan dengan kebutuhan individu bayi. Selain itu, penting untuk diingat bahwa menghilangkan makanan secara tiba-tiba dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, sehingga pengawasan dokter sangat penting. Pengenalan kembali makanan yang telah dihilangkan juga harus dilakukan secara bertahap dan dengan pengawasan medis untuk memantau reaksi bayi.

BACA JUGA:   Manfaat dan Keamanan Minyak Kelapa VCO untuk Bayi dan MPASI

Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum dan bukan sebagai pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan Anda sebelum membuat perubahan signifikan pada diet bayi Anda, terutama jika bayi Anda menderita eksim atau kondisi medis lainnya.

Also Read

Bagikan:

Tags