Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI: Panduan Lengkap untuk Kesehatan Optimal

Siti Hartinah

Jadwal imunisasi anak merupakan hal krusial dalam menjaga kesehatan dan perkembangan anak. Imunisasi memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit infeksius berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan permanen bahkan kematian. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan jadwal imunisasi yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan anak di Indonesia. Artikel ini akan membahas secara detail jadwal imunisasi tersebut, termasuk vaksin yang diberikan, manfaatnya, efek samping yang mungkin terjadi, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan orang tua.

Vaksinasi pada Bayi Baru Lahir (0-2 Bulan)

Pada periode ini, bayi sangat rentan terhadap infeksi. Imunisasi diberikan untuk memberikan perlindungan sejak dini. Vaksinasi yang direkomendasikan oleh IDAI pada usia ini adalah:

  • Hepatitis B (HB): Dilakukan segera setelah lahir (dalam 24 jam pertama) di rumah sakit. Vaksin ini melindungi bayi dari Hepatitis B, penyakit hati yang serius yang dapat menyebabkan sirosis hati, kanker hati, dan kematian. Pemberian dosis pertama ini diikuti dosis selanjutnya sesuai jadwal.

  • BCG (Bacille Calmette-Guérin): Diberikan pada bayi usia 0-2 bulan. Vaksin ini melindungi bayi dari penyakit TBC (Tuberkulosis), infeksi bakteri yang dapat menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya. Reaksi lokal berupa benjolan kemerahan di lokasi penyuntikan adalah hal yang umum terjadi.

Pada tahap awal ini, penting bagi orang tua untuk memastikan bayi mereka mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan tidak ada kontraindikasi atau kondisi medis tertentu yang menghalangi pemberian vaksin.

Vaksinasi pada Usia 2-3 Bulan

Pada usia 2-3 bulan, bayi akan mendapatkan beberapa vaksin penting lainnya, antara lain:

  • DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus): Kombinasi vaksin ini melindungi bayi dari tiga penyakit yang berbahaya: difteri (infeksi bakteri yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas), pertusis (batuk rejan, infeksi bakteri yang dapat menyebabkan batuk parah dan sesak napas), dan tetanus (infeksi bakteri yang dapat menyebabkan kejang otot dan kematian). Biasanya diberikan dalam beberapa dosis sesuai jadwal.

  • Hib (Haemophilus influenzae tipe b): Vaksin ini melindungi bayi dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe b, yang dapat menyebabkan meningitis (infeksi otak dan selaput otak), pneumonia, dan infeksi lainnya.

  • Polio: Vaksin polio melindungi bayi dari polio, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Ada dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio inaktif (IPV). IDAI biasanya merekomendasikan penggunaan IPV.

  • Pneumokokus (PCV): Vaksin ini melindungi bayi dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, seperti pneumonia, meningitis, dan otitis media (infeksi telinga tengah).

BACA JUGA:   Cara Mudah Mengecek Status Imunisasi Anak Anda

Semua vaksin ini umumnya diberikan secara bersamaan dalam satu kunjungan ke dokter, tetapi dokter mungkin akan menyesuaikan jadwal berdasarkan kondisi kesehatan bayi. Orang tua dianjurkan untuk menanyakan segala pertanyaan dan kekhawatiran mereka kepada dokter.

Vaksinasi pada Usia 4-6 Bulan

Pada usia ini, dosis kedua dari vaksin DPT, Hib, Polio, dan PCV diberikan. Jadwal pemberian dosis ini penting untuk memastikan perlindungan yang optimal terhadap penyakit-penyakit tersebut. Penting untuk mengikuti jadwal yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Vaksinasi pada Usia 9-12 Bulan

Pada usia 9-12 bulan, bayi akan menerima beberapa vaksin tambahan dan dosis lanjutan dari vaksin sebelumnya, yaitu:

  • Dosis ketiga DPT, Hib, dan PCV: Dosis ini penting untuk memperkuat respon imun tubuh terhadap penyakit yang diproteksi oleh vaksin-vaksin tersebut.

  • Measles (Campak), Mumps (Gondongan), Rubella (Campak Jerman) (MMR): Vaksin MMR melindungi anak dari tiga penyakit virus yang menular. Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia dan ensefalitis. Gondongan dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar ludah. Campak Jerman dapat menyebabkan masalah serius pada ibu hamil.

  • Varisela (Cacar Air): Vaksin ini melindungi anak dari cacar air, penyakit virus yang ditandai dengan ruam kulit yang gatal.

Sama seperti sebelumnya, konsultasi dengan dokter anak sangat penting untuk memastikan pemberian vaksin sesuai dengan kondisi kesehatan anak.

Vaksinasi pada Usia 15-18 Bulan dan Selanjutnya

Pada usia 15-18 bulan, anak akan menerima booster vaksin DPT, Hib, dan Polio. Setelah itu, akan ada jadwal imunisasi booster lainnya pada usia prasekolah dan sekolah dasar untuk memastikan perlindungan jangka panjang terhadap berbagai penyakit. Jadwal imunisasi yang lengkap akan diberikan oleh dokter anak. Vaksin influenza juga dapat diberikan setiap tahun, terutama untuk anak-anak yang memiliki kondisi medis tertentu atau yang berisiko tinggi terkena influenza.

BACA JUGA:   Imunisasi Penting untuk Bayi dan Balita di Bawah Usia 2 Tahun

Vaksinasi booster sangat penting karena imunitas yang dihasilkan dari vaksinasi awal dapat melemah seiring waktu. Booster membantu memperkuat perlindungan dan menjaga kekebalan anak tetap optimal.

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

  • Mencatat jadwal imunisasi: Orang tua harus mencatat jadwal imunisasi anak dengan teliti. Buku KIA (Kartu Imunisasi Anak) sangat berguna untuk hal ini.
  • Mengikuti jadwal imunisasi: Penting untuk mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI. Keterlambatan pemberian vaksin dapat meningkatkan risiko terkena penyakit.
  • Memberikan informasi lengkap kepada dokter: Informasikan riwayat kesehatan anak, termasuk alergi atau kondisi medis tertentu kepada dokter sebelum pemberian vaksin.
  • Mengamati reaksi pasca imunisasi: Perhatikan reaksi anak setelah imunisasi, seperti demam, kemerahan, atau pembengkakan di tempat suntikan. Hubungi dokter jika reaksi tersebut parah atau mengkhawatirkan.
  • Menjaga kesehatan anak: Selain imunisasi, jaga kesehatan anak dengan memberikan nutrisi yang baik, istirahat cukup, dan menjaga kebersihan.

Imunisasi merupakan investasi penting untuk masa depan anak. Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI dan berkonsultasi dengan dokter anak, orang tua dapat memberikan perlindungan terbaik bagi anak mereka dan mencegah berbagai penyakit berbahaya. Selalu perbarui informasi terbaru dari IDAI dan konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan informasi dan arahan yang tepat.

Also Read

Bagikan:

Tags