Jadwal Imunisasi Anak Lengkap: Panduan Usia & Vaksin yang Diberikan

Dewi Saraswati

Imunisasi merupakan langkah penting dalam melindungi anak dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah melalui vaksinasi. Jadwal imunisasi yang lengkap dan tepat waktu memberikan perlindungan optimal bagi tumbuh kembang anak. Namun, jadwal ini dapat bervariasi sedikit tergantung pada pedoman imunisasi nasional masing-masing negara dan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia seperti WHO (World Health Organization) dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Artikel ini memberikan gambaran umum jadwal imunisasi anak yang direkomendasikan, namun sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda untuk mendapatkan jadwal imunisasi yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan anak Anda.

Bulan Pertama Hingga Usia 6 Bulan: Fondasi Perlindungan Awal

Tahap awal kehidupan bayi merupakan periode kritis untuk membangun kekebalan tubuh. Pada periode ini, sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang, sehingga mereka rentan terhadap berbagai infeksi. Oleh karena itu, imunisasi pada bulan-bulan pertama kehidupan sangat penting. Jadwal imunisasi pada tahap ini biasanya meliputi:

  • Hepatitis B (HB): Dosis pertama diberikan segera setelah lahir di rumah sakit. Vaksin ini melindungi anak dari hepatitis B, penyakit hati yang serius yang dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Dosis berikutnya diberikan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter.

  • BCG (Bacille Calmette-Guérin): Biasanya diberikan pada saat lahir atau beberapa minggu pertama kehidupan. Vaksin ini melindungi dari TBC (Tuberkulosis), penyakit menular yang menyerang paru-paru. Reaksi lokal berupa benjolan di tempat suntikan merupakan hal yang normal.

  • DTaP (Difteri, Tetanus, Pertusis): Seri vaksin DTaP biasanya dimulai pada usia 2 bulan. Vaksin ini melindungi dari tiga penyakit serius: difteri (infeksi saluran pernapasan), tetanus (kaku otot), dan pertusis (batuk rejan). DTaP diberikan dalam beberapa dosis, dengan interval tertentu di antara dosis.

  • Hib (Haemophilus influenzae tipe b): Vaksin Hib melindungi dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe b yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi serius lainnya. Vaksin ini biasanya diberikan bersamaan dengan DTaP.

  • Polio (Poliomyelitis): Vaksin polio melindungi dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Vaksin polio diberikan dalam beberapa dosis, seringkali bersamaan dengan DTaP dan Hib.

  • Pneumokokus (PCV): Vaksin pneumokokus melindungi dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga tengah. Vaksin ini biasanya diberikan dalam beberapa dosis.

BACA JUGA:   Imunisasi Bayi 3 Bulan: Jenis, Jadwal, dan Hal Penting yang Perlu Diketahui

Catatan Penting: Beberapa vaksin mungkin diberikan secara terpisah atau kombinasi dalam satu suntikan (kombinasi vaksin). Dokter anak akan memberikan penjelasan rinci tentang jenis vaksin dan jadwal yang tepat untuk anak Anda.

Usia 7 Bulan Hingga 1 Tahun: Melanjutkan Perlindungan

Setelah imunisasi dasar pada bulan-bulan awal, imunisasi pada usia 7 bulan hingga 1 tahun difokuskan pada penguatan kekebalan dan perlindungan terhadap penyakit lainnya. Jadwal ini mungkin termasuk:

  • Dosis lanjutan DTaP, Hib, Polio, dan PCV: Dosis tambahan diberikan untuk memastikan perlindungan yang optimal dan jangka panjang.

  • Rotavirus: Vaksin rotavirus melindungi dari infeksi virus rotavirus, penyebab utama diare parah pada bayi dan anak kecil. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua hingga tiga dosis.

  • Influenza (Flu): Vaksin flu diberikan setiap tahun, dimulai pada usia 6 bulan. Vaksin ini melindungi dari berbagai strain virus influenza yang bersirkulasi setiap tahun. Komposisi vaksin flu berubah setiap tahun sesuai dengan strain yang dominan.

Perlu diingat bahwa jadwal ini bisa sedikit berbeda tergantung pada rekomendasi dokter dan pedoman imunisasi nasional.

Usia 1 Tahun Hingga 18 Bulan: Memperkuat Imunitas

Pada tahap ini, fokusnya adalah pada penguatan imunisasi yang telah diberikan sebelumnya dan memberikan perlindungan terhadap penyakit lainnya yang penting. Jadwal mungkin meliputi:

  • Dosis lanjutan MMR (Measles, Mumps, Rubella): Vaksin MMR melindungi dari campak, gondongan, dan rubela, tiga penyakit virus yang sangat menular. Vaksin MMR biasanya diberikan dalam dua dosis.

  • Dosis lanjutan Varisela (Cacar Air): Vaksin varisela melindungi dari cacar air, penyakit virus yang sangat menular. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis.

  • Hepatitis A: Vaksin hepatitis A melindungi dari infeksi virus hepatitis A, penyebab penyakit hati yang serius. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis.

BACA JUGA:   Imunisasi Anak: Cakupan, Prosedur, dan Manfaat Jaminan BPJS Kesehatan

Usia 4-6 Tahun: Imunisasi Booster

Usia prasekolah merupakan waktu yang penting untuk memberikan imunisasi booster atau penguat untuk memastikan perlindungan yang berkelanjutan terhadap berbagai penyakit. Jadwal ini biasanya meliputi:

  • Dosis lanjutan DTaP: Dosis tambahan untuk meningkatkan kekebalan terhadap difteri, tetanus, dan pertusis.

  • Dosis lanjutan Polio: Dosis tambahan untuk melindungi dari polio.

  • Dosis lanjutan MMR: Dosis tambahan untuk meningkatkan kekebalan terhadap campak, gondongan, dan rubela.

  • Vaksin Influenza (Flu): Dosis tahunan terus direkomendasikan.

Usia Sekolah Dasar dan Remaja: Perlindungan Berkelanjutan

Setelah usia prasekolah, jadwal imunisasi berfokus pada imunisasi booster dan vaksin yang direkomendasikan untuk kelompok usia ini. Ini mungkin termasuk:

  • Vaksin HPV (Human Papillomavirus): Vaksin HPV melindungi dari infeksi HPV, yang dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita dan kanker lainnya. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak perempuan dan anak laki-laki pada usia pra-remaja.

  • Vaksin Meningokokus: Vaksin ini melindungi dari penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Rekomendasi vaksinasi bervariasi tergantung pada jenis vaksin dan risiko individu.

  • Vaksin Influenza (Flu): Dosis tahunan masih direkomendasikan.

Jadwal vaksinasi pada usia ini akan disesuaikan dengan pedoman imunisasi nasional dan kondisi kesehatan individu.

Vaksinasi Dewasa dan Kehamilan: Perlindungan Berkelanjutan

Meskipun fokus utama artikel ini adalah pada imunisasi anak, penting untuk diingat bahwa vaksinasi juga penting untuk dewasa dan ibu hamil. Vaksinasi dewasa dapat mencakup vaksinasi booster untuk penyakit seperti tetanus, difteri, pertusis, influenza, dan vaksin lain sesuai kebutuhan dan rekomendasi dokter. Ibu hamil juga perlu mendapat vaksinasi untuk melindungi baik dirinya sendiri maupun bayinya dari penyakit-penyakit tertentu. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan vaksin yang tepat dan jadwalnya.

BACA JUGA:   Demam Setelah Imunisasi: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Disclaimer: Informasi yang diberikan dalam artikel ini bersifat umum dan bertujuan untuk edukasi. Jadwal dan jenis vaksin yang diberikan kepada anak Anda harus selalu diputuskan dan diawasi oleh dokter anak Anda. Setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga penting untuk konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rencana imunisasi yang paling tepat dan aman untuk anak Anda. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter anak Anda tentang setiap kekhawatiran atau pertanyaan yang Anda miliki mengenai imunisasi.

Also Read

Bagikan:

Tags