Imunisasi BCG: Penyebab Rewel Bayi dan Cara Mengatasinya

Ibu Nani

Imunisasi Bacille Calmette-Guérin (BCG) merupakan imunisasi wajib bagi bayi baru lahir di banyak negara, termasuk Indonesia. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang dapat menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya. Walaupun umumnya aman dan efektif, beberapa bayi mengalami reaksi pasca-imunisasi, salah satunya adalah rewel. Rewel ini merupakan reaksi yang wajar dan biasanya bersifat sementara, namun penting untuk memahami penyebabnya dan cara mengatasinya agar orang tua dapat memberikan perawatan terbaik bagi bayi mereka.

Reaksi Lokal di Tempat Suntikan BCG

Reaksi paling umum setelah imunisasi BCG adalah reaksi lokal di tempat suntikan. Tempat suntikan akan memerah, bengkak, dan mungkin terasa hangat. Reaksi ini biasanya muncul beberapa minggu setelah imunisasi dan merupakan tanda bahwa sistem imun bayi sedang bekerja. Menurut berbagai sumber, seperti situs web Kementerian Kesehatan dan berbagai jurnal medis, kemerahan dan pembengkakan ini merupakan respons normal tubuh terhadap vaksin BCG. Intensitas reaksi ini bervariasi antar individu. Beberapa bayi hanya mengalami kemerahan ringan, sementara yang lain mengalami pembengkakan yang lebih signifikan. Pembentukan nanah atau abses kecil juga dapat terjadi, dan ini umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika abses tersebut semakin membesar atau menimbulkan rasa sakit yang berlebihan, konsultasikan dengan dokter. Penggunaan kompres hangat dan menjaga kebersihan area suntikan sangat dianjurkan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan.

Demam Ringan Pasca Imunisasi BCG

Selain reaksi lokal, beberapa bayi juga mengalami demam ringan setelah imunisasi BCG. Demam ini biasanya ringan, dengan suhu tubuh di bawah 38°C, dan berlangsung hanya beberapa hari. Demam ini merupakan indikasi bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang bereaksi terhadap vaksin. Beberapa sumber medis menjelaskan bahwa demam ringan merupakan reaksi normal tubuh terhadap rangsangan antigen dalam vaksin BCG. Orang tua perlu memantau suhu tubuh bayi dan memberikan pengobatan penurun panas seperti paracetamol sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat, jika demam mengganggu kenyamanan bayi. Penting untuk memastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikan ASI atau susu formula secara teratur. Hindari pemberian obat penurun panas tanpa konsultasi dokter, terutama untuk bayi di bawah 6 bulan.

BACA JUGA:   Imunisasi Rutin Anak Sekolah: Pelindung Masa Depan Generasi Bangsa

Rewel sebagai Manifestasi dari Reaksi Imunologis

Rewel merupakan salah satu manifestasi dari reaksi imunologis yang terjadi pasca imunisasi BCG. Bayi yang rewel biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti mudah menangis, sulit ditenangkan, gelisah, dan menolak untuk menyusu atau minum susu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidaknyamanan akibat reaksi lokal di tempat suntikan, demam ringan, atau kombinasi keduanya. Bayi yang biasanya tenang bisa menjadi lebih rewel setelah imunisasi BCG, dan ini adalah hal yang normal. Beberapa studi menunjukkan korelasi antara tingkat rewelitas bayi dan intensitas reaksi lokal pasca imunisasi. Namun, penting untuk membedakan rewel akibat imunisasi dengan kondisi lain yang memerlukan penanganan medis. Jika rewel disertai dengan gejala lain seperti muntah, diare, atau lesu yang berlebihan, segera konsultasikan dengan dokter.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Rewelitas Bayi

Tingkat rewelitas bayi setelah imunisasi BCG dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini meliputi usia bayi, kesehatan umum bayi, riwayat keluarga, dan respon imun individu. Bayi yang lebih muda mungkin lebih sensitif terhadap efek samping vaksin dibandingkan bayi yang lebih tua. Bayi yang memiliki kondisi medis tertentu juga mungkin mengalami reaksi yang lebih kuat. Genetika juga dapat memainkan peran dalam menentukan tingkat reaksi imun terhadap vaksin. Riwayat keluarga yang memiliki reaksi alergi atau hipersensitivitas terhadap vaksinasi mungkin meningkatkan kemungkinan bayi mengalami reaksi yang lebih signifikan. Walaupun faktor-faktor ini mempengaruhi, perlu diingat bahwa sebagian besar reaksi pasca imunisasi BCG bersifat ringan dan sementara.

Pengobatan dan Perawatan untuk Bayi Rewel Pasca Imunisasi BCG

Perawatan utama untuk bayi yang rewel pasca imunisasi BCG adalah memberikan kenyamanan dan dukungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggendong bayi, memberikan ASI atau susu formula lebih sering, memberikan pijatan lembut, dan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman. Berikan kompres hangat pada area suntikan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Jika bayi mengalami demam ringan, berikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai anjuran dokter. Hindari memberikan obat lain tanpa konsultasi dokter. Penting untuk tetap memantau kondisi bayi dan segera konsultasikan dengan dokter jika rewelitas disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Penting untuk diingat bahwa rewelitas biasanya bersifat sementara dan akan berkurang dalam beberapa hari.

BACA JUGA:   Imunisasi Anak Lengkap: Pentingnya Perlindungan Optimal dari Penyakit Menular

Pencegahan dan Antisipasi Reaksi Imunisasi BCG

Walaupun tidak semua reaksi dapat dicegah, beberapa langkah dapat dilakukan untuk meminimalkan potensi efek samping dan mengantisipasi rewelitas pada bayi. Berikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, karena ASI mengandung antibodi yang dapat membantu meningkatkan sistem imun bayi. Pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan istirahat yang cukup. Beri tahu dokter jika bayi Anda memiliki riwayat alergi atau kondisi medis tertentu sebelum imunisasi. Setelah imunisasi, pantau kondisi bayi dengan cermat dan segera konsultasikan dengan dokter jika muncul gejala yang mengkhawatirkan, seperti demam tinggi, muntah hebat, atau rewelitas yang berlebihan dan berlangsung lama. Informasi yang akurat dan persiapan yang matang dapat membantu mengurangi kekhawatiran orang tua dan memastikan bayi mendapatkan perawatan terbaik.

Also Read

Bagikan:

Tags