Imunisasi BCG pada Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Dewi Saraswati

Vaksinasi Bacille Calmette-Guérin (BCG) merupakan salah satu imunisasi penting yang diberikan pada bayi baru lahir atau anak kecil. Vaksin ini bertujuan untuk melindungi anak dari penyakit tuberkulosis (TB), penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun keberhasilannya dalam mencegah TB berat (seperti meningitis TB dan milier TB) cukup tinggi, efektivitasnya dalam mencegah TB paru bervariasi tergantung berbagai faktor. Memahami vaksin BCG, cara kerjanya, efek sampingnya, dan pentingnya imunisasi ini sangat krusial bagi setiap orang tua.

Mengenal Penyakit Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya seperti otak, ginjal, dan tulang belakang. Penularan TB terjadi melalui udara, ketika seseorang yang menderita TB paru aktif batuk, bersin, atau berbicara, maka bakteri akan menyebar melalui droplet (partikel air liur) yang terhirup oleh orang lain.

Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TB akan jatuh sakit. Sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat mencegah bakteri berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Namun, bagi mereka yang memiliki sistem imun lemah, bakteri TB dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit TB aktif, yang ditandai dengan gejala seperti batuk berdahak (kadang bercampur darah), demam, keringat malam, penurunan berat badan, dan kelelahan. TB aktif dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, namun pengobatannya panjang dan membutuhkan kepatuhan yang tinggi. Jika tidak diobati, TB aktif dapat menyebabkan kematian.

Anak-anak lebih rentan terhadap TB berat yang mengancam jiwa dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, imunisasi BCG sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini.

Mekanisme Kerja Vaksin BCG

Vaksin BCG terbuat dari bakteri Mycobacterium bovis yang dilemahkan (atenuasi). Bakteri ini masih berhubungan erat dengan Mycobacterium tuberculosis, tetapi tidak cukup kuat untuk menyebabkan penyakit TB. Setelah disuntikkan, bakteri yang dilemahkan ini akan memicu respon imun pada tubuh anak. Sistem kekebalan tubuh akan mengenali bakteri ini sebagai ancaman dan memproduksi antibodi serta sel-sel imun lainnya untuk melawannya.

BACA JUGA:   Imunisasi Anak SD Kelas 1: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Proses ini menghasilkan kekebalan terhadap Mycobacterium tuberculosis. Meskipun vaksin BCG tidak memberikan perlindungan 100% terhadap TB paru, vaksin ini sangat efektif dalam mencegah bentuk TB yang paling serius, seperti TB meningitis dan TB milier, yang seringkali berakibat fatal pada anak-anak. Kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin BCG umumnya berlangsung beberapa tahun, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektivitasnya dapat menurun seiring bertambahnya usia.

Prosedur Pemberian Vaksin BCG

Vaksin BCG diberikan melalui suntikan intradermal, yaitu disuntikkan tepat di bawah lapisan kulit. Biasanya, suntikan ini diberikan pada bayi baru lahir, beberapa hari setelah kelahiran, atau pada anak-anak yang belum pernah mendapatkan vaksin BCG. Lokasi suntikan biasanya di daerah lengan atas.

Setelah suntikan, biasanya akan muncul reaksi lokal berupa benjolan kecil yang kemerahan dan mungkin sedikit terasa sakit. Reaksi ini normal dan biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Namun, beberapa anak mungkin mengalami reaksi yang lebih signifikan, seperti pembesaran kelenjar getah bening di dekat lokasi suntikan. Hal ini juga umumnya masih termasuk reaksi yang normal dan akan hilang dengan sendirinya. Penting bagi orang tua untuk memantau reaksi di tempat suntikan dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika terjadi reaksi yang tidak biasa atau memburuk.

Efek Samping Vaksin BCG dan Penanganannya

Seperti vaksin lainnya, vaksin BCG juga dapat menyebabkan efek samping. Sebagian besar efek samping bersifat ringan dan sementara. Efek samping yang umum terjadi antara lain:

  • Reaksi lokal di tempat suntikan: Benjolan kecil, kemerahan, bengkak, dan sedikit nyeri. Biasanya hilang dalam beberapa minggu.
  • Pembesaran kelenjar getah bening: Terjadi di dekat lokasi suntikan, biasanya hilang dengan sendirinya.
  • Demam ringan: Demam ringan dan tidak perlu dikhawatirkan.
BACA JUGA:   Panduan Lengkap Imunisasi untuk Bayi Usia 2 Bulan

Efek samping yang jarang terjadi, namun perlu mendapat perhatian medis adalah:

  • Absces: Pembentukan nanah di tempat suntikan. Membutuhkan pengobatan dari tenaga kesehatan.
  • Luka yang lama sembuh: Luka di tempat suntikan yang tidak kunjung sembuh. Perlu diperiksa oleh tenaga kesehatan.
  • Keloid: Jaringan parut yang berlebihan di tempat suntikan.

Orang tua perlu mewaspadai efek samping yang tidak biasa dan segera berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami reaksi yang parah atau tidak kunjung membaik.

Pentingnya Imunisasi BCG dan Kontraindikasi

Imunisasi BCG sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit TB yang serius. Meskipun tidak memberikan perlindungan 100%, vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah bentuk TB yang paling berbahaya, terutama pada anak-anak. Oleh karena itu, imunisasi BCG sangat direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan juga Kementerian Kesehatan di berbagai negara.

Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi kontraindikasi untuk pemberian vaksin BCG, antara lain:

  • Imunodefisiensi: Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena penyakit bawaan atau pengobatan tertentu.
  • HIV positif: Anak yang terinfeksi HIV memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami efek samping yang serius dari vaksin BCG.
  • Penggunaan kortikosteroid: Penggunaan kortikosteroid dalam dosis tinggi dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG.
  • Reaksi alergi sebelumnya terhadap vaksin BCG: Anak yang pernah mengalami reaksi alergi yang parah terhadap vaksin BCG sebelumnya tidak boleh mendapatkan vaksin ini lagi.

Sebelum pemberian vaksin BCG, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan untuk memastikan anak tersebut tidak memiliki kontraindikasi terhadap vaksin ini.

Monitoring dan Follow Up setelah Pemberian Vaksin BCG

Setelah pemberian vaksin BCG, penting untuk memantau kondisi anak dan memperhatikan reaksi di tempat suntikan. Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda infeksi seperti nanah, pembengkakan yang berlebihan, dan kemerahan yang meluas. Jika anak mengalami demam tinggi atau reaksi yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Imunisasi Anak Usia 1 Tahun: Lindungi Si Kecil dari Penyakit Menular

Secara rutin, anak juga perlu menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk tes Mantoux (uji tuberkulin) atau tes darah untuk mendeteksi infeksi TB. Tes Mantoux membantu menentukan apakah anak telah terpapar bakteri TB, meskipun tidak selalu mengindikasikan penyakit aktif. Pemeriksaan berkala ini penting untuk memantau kesehatan anak dan mendeteksi secara dini jika terjadi infeksi TB. Dengan demikian, pengobatan dapat segera diberikan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Also Read

Bagikan:

Tags