Vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) merupakan vaksin yang sangat penting bagi anak-anak, bertujuan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB). Meskipun keberhasilannya dalam mencegah TB berat pada anak bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti strain bakteri dan kondisi kesehatan anak, vaksin BCG tetap menjadi lini pertama pertahanan terhadap penyakit yang dapat mengancam jiwa ini. Pemahaman yang menyeluruh tentang proses pemberian imunisasi BCG dan perawatan pasca imunisasi sangat penting bagi orang tua dan petugas kesehatan.
Persiapan Sebelum Pemberian Vaksin BCG
Sebelum pemberian vaksin BCG, beberapa hal perlu dipersiapkan baik oleh orang tua maupun tenaga kesehatan. Proses ini memastikan keamanan dan efektivitas vaksin.
Persiapan dari Pihak Orang Tua:
- Konsultasi dengan Dokter: Konsultasi dengan dokter anak sangat penting sebelum pemberian vaksin BCG. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan anak, riwayat penyakit, dan alergi yang mungkin dimiliki anak. Ini penting untuk memastikan bahwa anak dalam kondisi sehat untuk menerima vaksin dan untuk mengidentifikasi potensi kontraindikasi. Kondisi seperti gangguan kekebalan tubuh yang parah dapat menjadi kontraindikasi pemberian vaksin BCG.
- Mengisi Formulir Persetujuan: Orang tua atau wali anak perlu mengisi dan menandatangani formulir persetujuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Formulir ini berisi informasi mengenai vaksin BCG, potensi efek samping, dan prosedur pemberian vaksin. Pemahaman yang baik tentang isi formulir sangat penting sebelum menandatanganinya.
- Mempersiapkan Anak Secara Psikologis: Anak-anak mungkin merasa takut atau cemas saat akan disuntik. Orang tua dapat mempersiapkan anak secara psikologis dengan menjelaskan prosedur dengan cara yang mudah dipahami, memberikan dukungan emosional, dan menenangkan anak sebelum dan sesudah imunisasi.
Persiapan dari Pihak Tenaga Kesehatan:
- Sterilisasi Alat: Sterilisasi alat-alat yang akan digunakan sangat penting untuk mencegah infeksi. Jarum suntik dan tempat suntikan harus disterilkan dengan benar sesuai dengan protokol yang berlaku. Penggunaan alat sekali pakai sangat dianjurkan untuk menghindari kontaminasi.
- Pemilihan Jenis Vaksin: Meskipun sebagian besar negara menggunakan vaksin BCG yang sama, memastikan jenis vaksin yang digunakan sesuai dengan standar dan rekomendasi kesehatan setempat sangat penting. Petugas kesehatan perlu memastikan bahwa vaksin tersebut disimpan dan ditangani dengan benar sesuai dengan pedoman penyimpanan vaksin.
- Pengecekan Kondisi Anak: Sebelum memberikan vaksin, petugas kesehatan perlu mengecek kondisi kesehatan anak secara umum, termasuk suhu tubuh, dan memastikan tidak ada kontraindikasi untuk pemberian vaksin.
Prosedur Pemberian Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG dilakukan secara intramuskular atau intradermal. Metode intradermal, yaitu menyuntikkan vaksin di bawah kulit, lebih umum digunakan dan dianggap lebih efektif.
Langkah-langkah Pemberian Vaksin BCG (Intradermal):
- Desinfeksi Kulit: Area yang akan disuntik, biasanya di bagian lengan atas, dibersihkan dengan antiseptik untuk mencegah infeksi.
- Injeksi Vaksin: Vaksin BCG disuntikkan secara intradermal menggunakan teknik yang tepat. Teknik ini memerlukan keahlian khusus untuk memastikan vaksin masuk di bawah kulit dan tidak masuk ke dalam otot. Sebuah benjolan kecil biasanya akan terlihat di tempat suntikan.
- Pengamatan Pasca Injeksi: Setelah injeksi, anak diamati selama beberapa saat untuk memantau reaksi alergi atau efek samping lainnya.
- Dokumentasi: Petugas kesehatan akan mendokumentasikan pemberian vaksin BCG pada kartu imunisasi anak. Informasi yang dicatat termasuk tanggal pemberian vaksin, jenis vaksin, dan nomor batch vaksin.
Reaksi dan Efek Samping Vaksin BCG
Meskipun umumnya aman, vaksin BCG dapat menimbulkan beberapa reaksi dan efek samping. Mayoritas reaksi ini ringan dan sementara.
- Reaksi Lokal: Reaksi lokal yang paling umum adalah pembentukan benjolan kemerahan dan sedikit bengkak di tempat suntikan. Benjolan ini biasanya mulai terlihat beberapa minggu setelah imunisasi dan dapat bertahan selama beberapa bulan bahkan sampai satu tahun. Kadang-kadang, benjolan tersebut dapat bernanah dan membentuk bisul kecil yang akan sembuh dengan sendirinya.
- Reaksi Sistemik: Reaksi sistemik seperti demam ringan, nyeri tubuh, dan kelelahan jarang terjadi. Jika terjadi demam, biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat penurun panas yang sesuai.
- Reaksi Alergi: Reaksi alergi terhadap vaksin BCG sangat jarang terjadi. Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi seperti sesak napas, ruam kulit yang meluas, atau pembengkakan wajah, segera cari pertolongan medis.
Perawatan Pasca Imunisasi BCG
Perawatan pasca imunisasi BCG penting untuk membantu penyembuhan dan meminimalkan risiko infeksi.
- Kebersihan: Jaga kebersihan area suntikan. Jangan menggaruk atau memencet benjolan yang terbentuk di tempat suntikan.
- Pakaian: Pakai pakaian yang longgar dan nyaman di area suntikan untuk mencegah iritasi.
- Pengobatan: Jika terjadi demam ringan, berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter. Hindari penggunaan obat-obatan lain tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Observasi: Awasi terus kondisi anak dan segera hubungi dokter jika terjadi reaksi yang tidak biasa atau memburuk.
Kontraindikasi Pemberian Vaksin BCG
Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi kontraindikasi pemberian vaksin BCG. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan apakah anak dapat menerima vaksin BCG.
- Gangguan Kekebalan Tubuh: Anak dengan gangguan kekebalan tubuh yang parah tidak boleh menerima vaksin BCG karena risiko infeksi yang meningkat.
- Kondisi Medis Tertentu: Beberapa kondisi medis tertentu, seperti penyakit kulit yang aktif, dapat menjadi kontraindikasi.
- Penggunaan Obat Tertentu: Penggunaan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi respon imun terhadap vaksin BCG.
Pemantauan dan Pengulangan Imunisasi BCG
Setelah pemberian vaksin BCG, pemantauan diperlukan untuk memastikan keberhasilan imunisasi dan untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi. Tidak ada pengulangan imunisasi BCG yang direkomendasikan kecuali jika ada indikasi khusus dari petugas kesehatan, misalnya jika anak tidak membentuk benjolan di tempat suntikan atau hasil uji mantoux menunjukkan hasil negatif. Pemantauan meliputi observasi terhadap reaksi lokal di tempat suntikan serta pemantauan kesehatan anak secara umum. Orang tua perlu melaporkan setiap kelainan atau reaksi yang terjadi kepada petugas kesehatan.
Semoga artikel ini memberikan informasi yang komprehensif dan membantu Anda memahami proses pemberian imunisasi BCG pada anak. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kondisi kesehatan anak Anda.