Imunisasi Anak Usia 2 Tahun: Panduan Lengkap dan Rekomendasi Terbaru

Siti Hartinah

Imunisasi merupakan langkah penting dalam melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan vaksin. Pada usia 2 tahun, sistem kekebalan tubuh anak sudah berkembang cukup baik, namun masih membutuhkan perlindungan tambahan melalui beberapa imunisasi penting. Artikel ini akan membahas secara detail imunisasi yang direkomendasikan untuk anak usia 2 tahun, manfaatnya, efek samping yang mungkin terjadi, dan hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan orang tua. Informasi ini disusun berdasarkan pedoman imunisasi dari berbagai sumber terpercaya, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

1. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Dosis Ketiga

Vaksin DPT melindungi anak dari tiga penyakit berbahaya: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Difteri menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan bahkan kematian. Pertusis, atau batuk rejan, ditandai dengan batuk yang parah dan dapat menyebabkan pneumonia, kejang, dan kerusakan otak. Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani dan menyebabkan kejang otot yang menyakitkan, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Vaksin DPT diberikan dalam beberapa dosis. Pada usia 2 tahun, anak biasanya menerima dosis ketiga vaksin DPT. Dosis ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperkuat perlindungan yang telah diberikan oleh dosis sebelumnya. Penting untuk memastikan anak menerima semua dosis DPT yang disarankan agar mendapatkan perlindungan maksimal. Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin DPT termasuk demam ringan, nyeri di tempat suntikan, bengkak, dan kemerahan. Efek samping ini biasanya ringan dan sementara. Namun, jika anak mengalami reaksi yang lebih serius, seperti demam tinggi atau kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.

BACA JUGA:   Jadwal Imunisasi Anak di Puskesmas: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Also Read

Bagikan:

Tags