Ibu Menyusui dengan Cacar Air: Panduan Lengkap untuk Menjaga Kesehatan Bayi dan Ibu

Retno Susanti

Pengertian Cacar Air pada Ibu Menyusui

Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol kecil berisi cairan pada kulit. Penyakit ini sangat menular, terutama melalui kontak langsung dengan lesi atau melalui droplet pernafasan.

Risiko Penularan kepada Bayi

Ibu yang terkena cacar air dapat menularkan virus kepada bayinya, terutama jika kontak terjadi 5 hari sebelum hingga 2 hari setelah melahirkan. Pada periode ini, risiko penularan sangat tinggi karena jumlah virus dalam darah ibu meningkat.

Menyusui Saat Terkena Cacar Air

Menyusui merupakan salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi dan antibodi kepada bayi. Namun, ketika ibu terkena cacar air, diperlukan langkah-langkah khusus untuk mencegah penularan.

Langkah Pencegahan Selama Menyusui

Ibu yang terkena cacar air harus rajin mencuci tangan, menggunakan masker saat menyusui, dan menutup lesi dengan baik. Jika lesi terdapat di area payudara, ibu disarankan untuk memerah ASI dan memberikannya melalui botol susu.

Antibodi dalam ASI

ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi cacar air. Jika ibu terkena cacar air lebih dari 5 hari sebelum atau lebih dari 3 hari setelah melahirkan, antibodi ini dapat ditransfer ke bayi melalui ASI.

Kapan Ibu Harus Berhenti Menyusui

Ibu disarankan untuk berhenti menyusui secara langsung jika terdapat lesi di area payudara atau jika bayi belum mendapatkan kekebalan pasif VZIG. Pada kasus ini, ASI harus diperah dan diberikan melalui botol susu.


BACA JUGA:   Aqiqah: Memilih Antara Domba Betina atau Jantan

Also Read

Bagikan: