Aqiqah merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW yang dianjurkan bagi setiap orang tua yang dikaruniai anak. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan ternak sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran sang buah hati. Bagi anak perempuan, terdapat beberapa pilihan hewan yang dapat digunakan untuk aqiqah, dan pemilihannya perlu memperhatikan beberapa aspek syariat Islam. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai hewan yang sesuai untuk aqiqah anak perempuan, disertai penjelasan berdasarkan dalil dan referensi yang relevan.
Jenis Hewan yang Diperbolehkan untuk Aqiqah
Dalam Islam, hewan yang diperbolehkan untuk aqiqah adalah kambing, domba, atau sapi. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi. Tidak ada perbedaan khusus antara hewan aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan, keduanya memiliki ketentuan yang sama dalam hal jenis hewan yang diperbolehkan. Namun, perbedaannya terletak pada jumlah hewan yang disembelih.
Hadits yang menjelaskan mengenai aqiqah menyebutkan: “Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak terikat dengan aqiqahnya, disembelih untuknya seekor kambing, dan dilepaskan namanya.” (HR. Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud). Hadits ini menunjukkan bahwa kambing merupakan hewan yang umum digunakan, namun tidak menutup kemungkinan penggunaan domba atau sapi, asalkan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Sumber-sumber lain juga mendukung hal tersebut. Banyak ulama sepakat bahwa kambing, domba, dan sapi termasuk hewan yang sah untuk diqurbankan, baik untuk aqiqah maupun kurban Idul Adha. Namun, pemilihan hewan ini harus memperhatikan kualitas dan kondisi hewan tersebut agar sesuai dengan syariat.
Syarat-Syarat Hewan Aqiqah yang Sah
Selain jenis hewan, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hewan aqiqah dianggap sah menurut syariat Islam:
-
Sehat: Hewan yang dipilih harus dalam keadaan sehat, tidak cacat, dan bebas dari penyakit. Hewan yang sakit, pincang, buta, atau memiliki cacat lainnya tidak diperbolehkan untuk aqiqah. Hal ini dikarenakan hewan yang sehat merupakan cerminan dari niat dan rasa syukur yang tulus.
-
Tidak Kurus: Hewan yang dipilih harus cukup gemuk dan memiliki kondisi tubuh yang baik. Hewan yang terlalu kurus atau kekurangan gizi tidak boleh digunakan karena tidak memenuhi syarat kesehatan yang telah ditetapkan.
-
Tidak Cacat: Selain sehat secara fisik, hewan aqiqah juga harus bebas dari cacat yang signifikan, baik cacat fisik maupun cacat genetik yang dapat mempengaruhi kualitas dagingnya.
-
Umur yang Sesuai: Umur hewan juga perlu diperhatikan. Meskipun tidak ada batasan umur yang pasti, umumnya kambing dan domba yang digunakan untuk aqiqah berusia minimal enam bulan, sedangkan sapi minimal berusia dua tahun. Hal ini berkaitan dengan kesiapan fisik hewan untuk disembelih.
-
Tidak Berpenyakit: Hewan harus bebas dari penyakit menular yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih sangat disarankan.
Jumlah Hewan Aqiqah untuk Anak Perempuan
Berbeda dengan aqiqah anak laki-laki yang menggunakan satu ekor kambing, aqiqah untuk anak perempuan cukup dengan satu ekor kambing saja. Ini berdasarkan pada hadits yang telah disebutkan sebelumnya, yang tidak membedakan jumlah hewan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun ada pendapat yang berbeda, mayoritas ulama sepakat dengan pendapat ini. Namun, jika orang tua mampu, mereka dianjurkan untuk menyembelih lebih dari satu ekor kambing sebagai bentuk rasa syukur yang lebih besar.
Pendapat yang berbeda mungkin muncul karena interpretasi yang beragam terhadap hadits dan fatwa ulama. Namun, kesederhanaan dan kemudahan dalam melaksanakan aqiqah perlu dipertimbangkan. Menyembelih satu ekor kambing yang memenuhi syarat sudah cukup untuk memenuhi kewajiban aqiqah bagi anak perempuan.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Waktu pelaksanaan aqiqah yang paling utama adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Jika terhalang karena satu dan lain hal, aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21. Setelah melewati batas waktu tersebut, aqiqah tetap diperbolehkan, namun pahalanya akan berkurang. Hal ini menunjukkan pentingnya melaksanakan aqiqah secepatnya setelah kelahiran anak.
Pemilihan waktu juga perlu mempertimbangkan kondisi orang tua dan kesiapan keluarga. Yang terpenting adalah niat tulus untuk melaksanakan aqiqah sesuai dengan tuntunan syariat.
Pembagian Daging Aqiqah
Daging aqiqah dianjurkan untuk dibagikan kepada keluarga, kerabat, tetangga, dan orang-orang miskin. Sebagian daging dapat disimpan untuk dikonsumsi keluarga, namun sebagian besar harus disedekahkan. Hal ini sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dan kepedulian kepada sesama. Pembagian daging aqiqah juga merupakan bagian penting dari ibadah aqiqah itu sendiri. Tidak ada aturan baku dalam pembagian daging aqiqah, namun disarankan untuk mempertimbangkan keadilan dan kebutuhan orang yang menerimanya.
Memilih Pemotong Hewan yang Sah
Pemilihan jagal atau orang yang menyembelih hewan aqiqah juga perlu diperhatikan. Jagal yang dipilih harus memahami tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat Islam. Hewan harus disembelih dengan menyebut nama Allah SWT dan mengucapkan basmalah. Hal ini untuk memastikan kesucian dan kehalalan daging aqiqah. Mencari jagal yang berpengalaman dan terpercaya akan menjamin proses penyembelihan berjalan dengan lancar dan sesuai syariat.
Semoga penjelasan di atas dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai hewan aqiqah untuk anak perempuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Ingatlah bahwa niat yang tulus dan kesesuaian dengan syariat Islam adalah hal yang paling penting dalam melaksanakan aqiqah.