Efek Imunisasi Campak pada Anak: Perlindungan Vital dan Respons Tubuh

Retno Susanti

Pengenalan Vaksin Campak

Vaksin campak adalah komponen penting dalam program imunisasi yang bertujuan untuk mencegah penyakit campak pada anak-anak. Vaksin ini termasuk dalam jadwal imunisasi rutin yang dianjurkan dan terdiri dari dua jenis: vaksin MR (Measles, Rubella) dan MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin ini mengandung virus campak yang telah dilemahkan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi.

Manfaat Imunisasi Campak

Imunisasi campak memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, yang merupakan penyakit menular dan berpotensi serius. Dengan imunisasi, anak-anak dapat mengembangkan kekebalan terhadap virus tanpa harus mengalami penyakit itu sendiri.

Jadwal Imunisasi Campak

Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin campak diberikan sebanyak tiga kali pada anak: imunisasi primer pada usia 9 bulan dan booster pada usia 18 bulan serta 5–7 tahun.

Efek Samping Umum

Setelah imunisasi, beberapa anak mungkin mengalami efek samping ringan seperti demam, nyeri otot, atau kemerahan di area suntikan. Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja.

Reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

Reaksi KIPI adalah respons yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi setelah imunisasi, seperti nyeri atau bengkak di area lengan yang disuntik, ruam kemerahan, nyeri sendi, atau demam.

Pentingnya Imunisasi Campak bagi Balita

Imunisasi campak sangat penting bagi balita karena dapat memberikan perlindungan maksimal dari penyakit campak. Balita yang mendapatkan ASI eksklusif juga mendapat manfaat dari suplai antibodi alami dari ASI, yang diperkuat dengan imunisasi.


BACA JUGA:   Imunisasi Campak pada Bayi yang Pilek: Panduan untuk Orang Tua

Also Read

Bagikan: