Demam Pasca Imunisasi pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Ratna Dewi

Demam merupakan reaksi yang umum terjadi setelah anak menerima imunisasi. Meskipun dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, demam pasca imunisasi umumnya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang bekerja dan membangun pertahanan terhadap penyakit. Namun, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan penanganan demam pasca imunisasi agar orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis. Informasi dalam artikel ini dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya, termasuk situs web organisasi kesehatan dunia (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan berbagai jurnal medis terindeks.

Mekanisme Demam Pasca Imunisasi

Demam pasca imunisasi terjadi karena respon imun tubuh terhadap antigen yang terdapat dalam vaksin. Antigen adalah zat asing yang memicu respons imun. Vaksin mengandung antigen yang dilemahkan atau sudah mati dari patogen (bakteri atau virus) yang menyebabkan penyakit tertentu. Saat vaksin diberikan, sistem imun anak mengenali antigen ini sebagai ancaman dan mulai memproduksi antibodi untuk melawannya. Proses ini memicu reaksi inflamasi di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh atau demam.

Proses ini melibatkan beberapa tahapan. Pertama, sel-sel imun seperti makrofag dan sel dendritik menelan antigen dari vaksin. Selanjutnya, sel-sel ini memproses antigen dan mempresentasikannya kepada sel T helper. Sel T helper kemudian mengaktifkan sel B untuk memproduksi antibodi spesifik terhadap antigen tersebut. Proses ini melepaskan sitokin, yaitu protein yang berperan sebagai pembawa pesan antar sel imun. Beberapa sitokin, seperti interleukin-1 (IL-1) dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), dapat memicu peningkatan pengaturan suhu tubuh di hipotalamus, yang mengakibatkan demam. Intensitas demam bergantung pada jumlah antigen yang masuk dan kekuatan respon imun anak. Anak dengan sistem imun yang lebih kuat mungkin mengalami demam yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan sistem imun yang lebih lemah.

BACA JUGA:   Panduan Komprehensif Imunisasi untuk Anak Usia 2 Tahun

Gejala Demam Pasca Imunisasi

Gejala demam pasca imunisasi bervariasi tergantung pada jenis vaksin dan respons individual anak. Gejala yang paling umum adalah peningkatan suhu tubuh, yang biasanya terjadi dalam 6 hingga 12 jam setelah imunisasi, meskipun beberapa vaksin dapat menyebabkan demam yang tertunda hingga beberapa hari kemudian. Suhu tubuh yang dianggap demam pada anak umumnya di atas 38°C (diukur melalui rektal, oral, atau aksilar).

Selain demam, gejala lain yang mungkin terjadi meliputi:

  • Lemas dan lesu: Anak mungkin tampak kurang berenergi dan mudah mengantuk.
  • Nyeri atau bengkak di tempat suntikan: Ini merupakan reaksi lokal yang umum dan biasanya hilang dalam beberapa hari.
  • Hilang nafsu makan: Anak mungkin menolak makan atau minum.
  • Iritabilitas atau rewel: Anak mungkin lebih mudah menangis atau rewel daripada biasanya.
  • Sakit kepala: Beberapa anak mungkin mengeluh sakit kepala.
  • Mual dan muntah: Meskipun jarang, beberapa anak mungkin mengalami mual dan muntah.

Jenis Vaksin dan Risiko Demam

Tidak semua vaksin memiliki risiko demam yang sama. Beberapa vaksin, seperti vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella), vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus), dan vaksin influenza, lebih sering dikaitkan dengan demam dibandingkan dengan vaksin lainnya. Vaksin rotavirus juga bisa menyebabkan demam, diare dan muntah. Namun, tingkat keparahan demam dan frekuensi kejadiannya berbeda-beda pada setiap anak dan jenis vaksin. Informasi tentang risiko demam untuk setiap jenis vaksin biasanya tersedia dalam leaflet informasi yang diberikan bersama vaksin atau dapat ditemukan di situs web penyedia layanan kesehatan.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Meskipun demam pasca imunisasi umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis. Orang tua harus segera membawa anak ke dokter jika:

  • Demam tinggi dan berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Demam disertai dengan ruam yang menyebar.
  • Anak mengalami kejang demam.
  • Anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata cekung, dan air mata sedikit.
  • Anak sulit bernapas atau tampak sesak napas.
  • Anak lesu dan tidak responsif.
  • Anak mengalami pembengkakan di tenggorokan atau kesulitan menelan.
  • Anak mengalami gejala lain yang tidak biasa atau mengkhawatirkan.
BACA JUGA:   Imunisasi Wajib Anak Indonesia: Perlindungan Optimal di Era Modern

Penting untuk diingat bahwa ini hanya pedoman umum, dan setiap anak berbeda. Jika orang tua memiliki kekhawatiran tentang kondisi anak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Penanganan Demam Pasca Imunisasi di Rumah

Sebagian besar kasus demam pasca imunisasi dapat ditangani di rumah dengan perawatan suportif. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua:

  • Berikan banyak cairan: Pastikan anak minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Air putih, jus buah, dan kaldu adalah pilihan yang baik.
  • Kompres hangat: Kompres hangat atau mandi air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh.
  • Berikan obat penurun panas: Paracetamol (asetaminofen) dapat diberikan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau petunjuk pada kemasan. Jangan memberikan aspirin kepada anak karena dapat menyebabkan sindrom Reye.
  • Istirahat yang cukup: Berikan anak istirahat yang cukup untuk membantu tubuhnya melawan infeksi.
  • Pantau suhu tubuh: Pantau suhu tubuh anak secara teratur untuk memantau perkembangannya.
  • Berikan pakaian yang nyaman dan longgar: Pakaian yang nyaman dan longgar akan membantu anak merasa lebih nyaman.
  • Berikan makanan lunak: Jika anak mengalami penurunan nafsu makan, berikan makanan lunak dan mudah dicerna.

Ingatlah bahwa informasi ini bersifat edukatif dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat medis dari dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk anak Anda.

Pencegahan Demam Pasca Imunisasi

Meskipun tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko atau keparahan demam pasca imunisasi:

  • Pastikan anak dalam keadaan sehat: Hindari memberikan imunisasi jika anak sedang sakit.
  • Berikan ASI: ASI telah terbukti memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi dan dapat membantu mengurangi keparahan demam pasca imunisasi.
  • Ikuti petunjuk dokter: Ikuti petunjuk dokter tentang cara pemberian imunisasi dan perawatan pasca imunisasi.
  • Beri tahu dokter tentang riwayat medis anak: Informasikan dokter tentang riwayat alergi atau kondisi medis anak sebelum imunisasi diberikan.
BACA JUGA:   Jenis Imunisasi Bayi: Panduan Lengkap untuk Kesehatan Si Kecil

Dengan memahami penyebab, gejala, dan penanganan demam pasca imunisasi, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan memastikan kesehatan anak mereka. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kekhawatiran tentang kondisi anak setelah imunisasi.

Also Read

Bagikan:

Tags