Menyusui sambil hamil, sering disebut sebagai concurrent pregnancy, merupakan pengalaman yang unik dan menantang bagi banyak ibu. Kehamilan kedua selama masa menyusui bisa menghadirkan berbagai perubahan fisik dan emosional yang berbeda dibandingkan dengan kehamilan pertama. Mengidentifikasi ciri-ciri kehamilan saat masih menyusui mungkin sedikit lebih rumit karena beberapa gejala bisa disalahartikan sebagai efek samping menyusui. Artikel ini akan membahas secara rinci berbagai tanda dan gejala yang mungkin dialami ibu menyusui yang tengah hamil lagi, didukung oleh berbagai sumber terpercaya.
1. Perubahan Payudara: Lebih Sensitif dan Mengencang
Salah satu tanda kehamilan paling awal, bahkan sebelum terdeteksi lewat tes kehamilan, adalah perubahan pada payudara. Bagi ibu yang menyusui, perubahan ini mungkin sedikit berbeda. Selama kehamilan pertama, perubahan biasanya meliputi pembengkakan, rasa nyeri dan sensitivitas yang meningkat. Pada kehamilan kedua saat masih menyusui, sensitivitas payudara dapat meningkat lebih signifikan, bahkan mungkin terasa lebih nyeri daripada saat kehamilan pertama. Hal ini karena tubuh sedang mempersiapkan diri untuk memproduksi ASI untuk bayi yang baru lahir. Beberapa ibu juga melaporkan adanya rasa penuh dan tegang yang lebih kuat di payudara, meskipun produksi ASI mungkin tidak meningkat secara drastis. [Sumber: American Pregnancy Association, La Leche League International]
Perlu diingat bahwa perubahan payudara selama menyusui sendiri sudah cukup signifikan. Oleh karena itu, perubahan tambahan yang terjadi karena kehamilan mungkin sulit dibedakan. Penting untuk memperhatikan intensitas perubahan tersebut. Jika sensitivitas dan rasa penuh di payudara meningkat secara drastis dan berkelanjutan, itu bisa menjadi indikator kehamilan.
2. Kelelahan yang Ekstrem dan Perubahan Mood: Lebih Dari Sekadar “Ibu Lelah”
Kelelahan merupakan gejala umum kehamilan dan menyusui. Namun, ketika keduanya terjadi bersamaan, kelelahan yang dialami bisa jauh lebih ekstrem. Ibu mungkin merasa kelelahan yang luar biasa, bahkan setelah tidur yang cukup. Ini karena tubuh bekerja keras untuk mendukung dua kehidupan sekaligus. [Sumber: What to Expect When You’re Expecting]
Selain kelelahan, perubahan suasana hati juga merupakan gejala yang umum. Ibu mungkin mengalami fluktuasi emosi yang lebih dramatis daripada biasanya, berganti antara perasaan gembira, sedih, mudah tersinggung, atau cemas. Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, terutama peningkatan hormon seperti progesteron dan estrogen, berkontribusi pada perubahan mood ini. Menggabungkan perubahan hormonal kehamilan dengan perubahan hormonal yang sudah terjadi akibat menyusui dapat menghasilkan roller coaster emosi yang signifikan. [Sumber: Mayo Clinic]
Perlu dibedakan antara kelelahan dan perubahan mood yang disebabkan oleh stres menyusui atau kurang tidur dengan kelelahan dan perubahan mood yang jauh lebih intens yang bisa mengindikasikan kehamilan.
3. Mual dan Muntah (Morning Sickness): Kembalinya “Teman Lama”
Morning sickness, atau mual dan muntah di pagi hari, merupakan gejala umum kehamilan. Meskipun namanya "morning sickness", gejala ini dapat terjadi kapan saja sepanjang hari. Ibu menyusui yang hamil lagi mungkin mengalami morning sickness yang lebih parah atau lebih ringan dibandingkan kehamilan pertamanya. Beberapa ibu mungkin mengalami morning sickness yang serupa, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang berbeda intensitasnya. [Sumber: American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)]
Penting untuk membedakan mual dan muntah akibat morning sickness dengan mual dan muntah akibat masalah pencernaan yang terkait dengan menyusui atau pola makan. Jika mual dan muntah berlangsung lama, parah, dan disertai dengan gejala lain seperti dehidrasi atau penurunan berat badan, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Perubahan Pola Buang Air Kecil: Frekuensi yang Lebih Sering
Sering buang air kecil merupakan gejala kehamilan yang umum, disebabkan oleh peningkatan volume darah dan tekanan pada kandung kemih oleh rahim yang membesar. Ibu menyusui yang hamil lagi mungkin mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang lebih signifikan dibandingkan kehamilan pertamanya. Ini disebabkan karena tubuh harus memproses lebih banyak cairan untuk mendukung baik ibu maupun bayi dalam kandungan. [Sumber: NHS (National Health Service, UK)]
Meskipun sering buang air kecil merupakan gejala umum, penting untuk tetap terhidrasi dengan baik selama menyusui dan kehamilan. Dehidrasi dapat memperburuk gejala kehamilan dan menyusui.
5. Perubahan Rasa dan Bau: Perubahan Nafsu Makan dan Aversion Makanan
Perubahan selera dan bau merupakan gejala kehamilan yang sering dilaporkan. Ibu mungkin tiba-tiba mengidam makanan tertentu atau merasa jijik terhadap makanan yang sebelumnya disukainya. Ini terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan. [Sumber: BabyCenter]
Ibu menyusui mungkin sudah mengalami perubahan selera makan akibat menyusui, sehingga membedakan perubahan yang disebabkan oleh kehamilan mungkin agak sulit. Namun, intensitas dan jenis perubahan selera dan bau mungkin berbeda antara kehamilan pertama dan kehamilan kedua saat menyusui. Perubahan yang drastis dan tiba-tiba mungkin mengindikasikan kehamilan.
6. Gejala Lain: Kram Perut, Pusing, dan Perubahan Berat Badan
Selain gejala yang telah disebutkan di atas, beberapa gejala kehamilan lainnya juga bisa dialami ibu menyusui yang hamil lagi. Ini termasuk kram perut ringan, pusing, dan perubahan berat badan. Kram perut bisa disebabkan oleh peregangan ligamen dan otot akibat pertumbuhan rahim. Pusing bisa disebabkan oleh penurunan tekanan darah atau dehidrasi. Perubahan berat badan bisa lebih cepat daripada kehamilan pertama karena tubuh harus mendukung dua kehidupan sekaligus. [Sumber: WebMD]
Penting untuk diingat bahwa semua wanita mengalami kehamilan secara berbeda. Beberapa wanita mungkin mengalami sebagian besar gejala ini, sementara yang lain mungkin hanya mengalami beberapa atau bahkan tidak ada gejala sama sekali. Jika Anda mencurigai sedang hamil saat menyusui, sebaiknya segera melakukan tes kehamilan untuk memastikan. Konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan saran dan perawatan prenatal yang tepat.
Catatan Penting: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kehamilan atau menyusui, selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda. Mereka dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat kesehatan dan kebutuhan Anda.