Ciri-Ciri Bayi Tidak Cocok Susu BMT Morinaga dan Penanganannya

Sri Wulandari

Susu formula bayi merupakan pilihan penting bagi ibu yang tidak dapat atau memilih untuk tidak memberikan ASI eksklusif. Salah satu merek yang populer adalah Morinaga BMT (Breast Milk Type). Meskipun diformulasikan untuk mendekati ASI, tidak semua bayi cocok dengan susu formula ini. Penting bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri bayi yang tidak cocok dengan susu BMT Morinaga agar dapat mengambil langkah yang tepat demi kesehatan dan perkembangan si kecil. Ketidakcocokan dapat muncul dalam berbagai bentuk dan tingkat keparahan, sehingga kewaspadaan dan pengetahuan yang memadai sangat diperlukan.

1. Gangguan Saluran Pencernaan: Diare, Muntah, dan Konstipasi

Salah satu tanda paling umum bayi tidak cocok dengan susu formula, termasuk BMT Morinaga, adalah gangguan pencernaan. Gejala ini bisa bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat.

  • Diare: Bayi yang tidak cocok dengan susu BMT Morinaga mungkin mengalami diare, yaitu buang air besar yang lebih sering dan lebih encer daripada biasanya. Tinja dapat terlihat berair, bahkan mungkin mengandung lendir atau darah. Frekuensi buang air besar yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan mata cekung, mulut kering, dan air mata sedikit. Dehidrasi merupakan kondisi serius dan memerlukan penanganan medis segera. Sumber seperti situs web American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan pentingnya waspada terhadap diare pada bayi.

  • Muntah: Muntah juga merupakan indikasi umum ketidakcocokan susu formula. Muntah dapat berupa muntahan sedikit setelah menyusu atau muntahan yang lebih kuat dan menyemprot. Jika muntah berlangsung terus-menerus dan disertai dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter. World Health Organization (WHO) menyarankan agar orang tua memperhatikan frekuensi dan intensitas muntah pada bayi.

  • Konstipasi: Sebaliknya, beberapa bayi mungkin mengalami konstipasi atau susah buang air besar. Tinja keras dan sulit dikeluarkan dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan rewel. Konstipasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan nyeri perut dan bahkan pecah-pecah pada anus. Informasi mengenai konstipasi pada bayi dapat ditemukan di berbagai situs web kesehatan anak terpercaya.

BACA JUGA:   Kebutuhan ASI Bayi Usia 2 Minggu: Panduan Lengkap untuk Ibu Menyusui

2. Reaksi Alergi dan Iritasi Kulit: Ruam, Eksim, dan Gatal

Bayi yang alergi terhadap protein susu sapi, yang merupakan komponen utama dalam sebagian besar susu formula termasuk BMT Morinaga, dapat menunjukkan reaksi alergi pada kulit. Reaksi ini bisa berupa:

  • Ruam: Munculnya ruam kemerahan, gatal, dan bersisik pada kulit, terutama di area pipi, dagu, dan bokong. Ruam ini dapat disertai dengan pembengkakan dan rasa gatal yang mengganggu bayi.

  • Eksim (Dermatitis atopik): Kondisi kulit peradangan kronis ini ditandai dengan kulit kering, bersisik, gatal, dan kemerahan. Eksim dapat diperparah oleh alergi makanan, termasuk alergi terhadap protein susu sapi.

  • Gatal: Bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda gatal dengan menggaruk-garuk kulitnya secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit lebih lanjut dan bahkan luka.

3. Gangguan Pertumbuhan: Berat Badan Tidak Naik dan Kehilangan Berat Badan

Ketidakcocokan susu formula dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Berat badan tidak naik: Bayi yang tidak cocok dengan susu BMT Morinaga mungkin mengalami peningkatan berat badan yang lambat atau bahkan tidak naik sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh bayi kesulitan menyerap nutrisi dari susu formula tersebut.

  • Kehilangan berat badan: Dalam kasus yang lebih serius, bayi mungkin mengalami penurunan berat badan. Ini merupakan tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera. Pemantauan berat badan bayi secara teratur sangat penting untuk mendeteksi masalah pertumbuhan sejak dini.

4. Gejala Sistemik: Demam, Lemas, dan Rewel

Selain gangguan pencernaan dan kulit, ketidakcocokan susu BMT Morinaga juga dapat menyebabkan gejala sistemik, seperti:

  • Demam: Demam dapat menjadi indikasi adanya reaksi alergi atau infeksi yang dipicu oleh ketidakcocokan susu formula.

  • Lemas: Bayi mungkin terlihat lesu, kurang berenergi, dan kurang aktif dibandingkan biasanya.

  • Rewel: Bayi yang tidak nyaman karena gangguan pencernaan atau reaksi alergi akan sering rewel dan menangis tanpa sebab yang jelas. Namun, rewel juga bisa disebabkan oleh hal lain, jadi penting untuk mempertimbangkan gejala lainnya.

BACA JUGA:   Kebutuhan ASI Bayi 8 Bulan: Manfaat, Jumlah, dan Pendukungnya

5. Gas Berlebihan dan Kembung

Bayi yang tidak cocok dengan susu BMT Morinaga mungkin mengalami produksi gas berlebihan dalam saluran pencernaannya. Hal ini menyebabkan:

  • Kembung: Perut bayi terlihat membuncit dan keras.
  • Muntah: Gas yang berlebihan dapat menyebabkan bayi mengalami muntah.
  • Rewel: Bayi akan terlihat rewel dan tidak nyaman karena perutnya kembung dan penuh gas.

6. Pentingnya Konsultasi Dokter dan Penggantian Susu Formula

Jika Anda mencurigai bayi Anda tidak cocok dengan susu BMT Morinaga, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan bayi, dan mungkin melakukan tes alergi untuk memastikan penyebab masalah tersebut. Jangan mencoba mengganti susu formula sendiri tanpa konsultasi dokter, karena pemilihan susu formula yang tepat sangat penting untuk perkembangan bayi. Dokter akan membantu Anda memilih susu formula yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan bayi Anda, yang mungkin berupa susu formula dengan kandungan protein yang terhidrolisis sebagian atau penuh, atau susu formula berbasis kedelai, tergantung pada hasil pemeriksaan. Ingatlah bahwa setiap bayi unik, dan apa yang cocok untuk satu bayi belum tentu cocok untuk bayi lainnya. Kesehatan dan kesejahteraan bayi adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan bayi Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags