Benjolan dan Nyeri Payudara Saat Menyusui: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Dewi Saraswati

Menyusui adalah pengalaman yang indah dan bermanfaat, namun juga bisa menghadirkan berbagai tantangan, salah satunya adalah munculnya benjolan dan nyeri pada payudara. Kondisi ini cukup umum dialami oleh ibu menyusui (busui) dan seringkali menimbulkan kekhawatiran. Penting untuk memahami penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Artikel ini akan membahas berbagai kemungkinan penyebab benjolan dan nyeri payudara saat menyusui, beserta cara mengatasinya.

1. Penyumbatan Saluran Susu (Plugged Duct)

Penyumbatan saluran susu adalah penyebab paling umum benjolan dan nyeri pada payudara ibu menyusui. Terjadi ketika saluran susu tersumbat, biasanya karena penyempitan atau pembengkakan saluran tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Bra yang terlalu ketat: Bra yang terlalu ketat dapat menekan payudara dan menghalangi aliran susu.
  • Posisi menyusui yang salah: Posisi menyusui yang tidak tepat dapat menyebabkan tekanan pada saluran susu tertentu.
  • Dehidrasi: Dehidrasi dapat menyebabkan susu menjadi lebih kental dan meningkatkan risiko penyumbatan.
  • Kelelahan: Ibu yang kelelahan cenderung lebih rentan terhadap penyumbatan saluran susu.
  • Stres: Stres dapat memengaruhi produksi hormon dan aliran susu.

Gejala penyumbatan saluran susu meliputi:

  • Benjolan kecil, keras, dan terasa sakit di payudara.
  • Nyeri tekan pada daerah benjolan.
  • Kulit di sekitar benjolan mungkin terasa hangat atau kemerahan.
  • Tidak ada demam atau gejala sistemik lainnya.

Pengobatan penyumbatan saluran susu biasanya melibatkan:

  • Kompres hangat: Tempelkan kompres hangat pada area yang terkena selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
  • Pijat lembut: Pijat lembut area benjolan dengan gerakan melingkar arah puting susu.
  • Sering menyusui: Menyusui lebih sering, terutama dari sisi yang terkena, dapat membantu mengosongkan saluran susu yang tersumbat.
  • Mengosongkan payudara secara menyeluruh: Pastikan payudara dikosongkan sepenuhnya setiap kali menyusui, baik dengan menyusui langsung atau menggunakan pompa ASI.
  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh mengatasi penyumbatan.
  • Minum banyak cairan: Dehidrasi dapat memperparah kondisi, jadi penting untuk tetap terhidrasi.
BACA JUGA:   Momen Berharga: Mengabadikan Tumbuh Kembang Bayi di Usia 2 Bulan

2. Mastitis

Mastitis adalah infeksi bakteri pada jaringan payudara. Kondisi ini biasanya berkembang dari penyumbatan saluran susu yang tidak ditangani. Gejalanya lebih berat daripada penyumbatan saluran susu, antara lain:

  • Benjolan yang terasa sakit dan keras di payudara.
  • Nyeri hebat pada payudara, sering disertai rasa terbakar.
  • Kemerahan dan pembengkakan pada payudara.
  • Demam tinggi (di atas 38°C).
  • Menggigil.
  • Kelelahan.
  • Nyeri otot dan sendi.

Pengobatan mastitis membutuhkan penanganan medis. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi. Selain antibiotik, perawatan yang disarankan mirip dengan perawatan penyumbatan saluran susu, seperti kompres hangat, pijat lembut, menyusui sering, dan istirahat yang cukup. Penting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda mencurigai Anda mengalami mastitis.

3. Abses Payudara

Abses payudara adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam payudara akibat infeksi, seringkali sebagai komplikasi dari mastitis yang tidak diobati. Gejalanya meliputi:

  • Benjolan yang terasa lunak dan nyeri di payudara.
  • Demam tinggi.
  • Menggigil.
  • Nyeri hebat dan pembengkakan pada payudara.
  • Kulit di sekitar abses mungkin kemerahan dan hangat.

Abses payudara membutuhkan perawatan medis segera. Pengobatan biasanya melibatkan drainase abses melalui prosedur bedah minor. Setelah drainase, antibiotik mungkin diresepkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

4. Kondisi Medis Lainnya

Meskipun penyumbatan saluran susu, mastitis, dan abses payudara adalah penyebab paling umum benjolan dan nyeri pada payudara saat menyusui, beberapa kondisi medis lain juga dapat menyebabkan gejala serupa. Ini termasuk:

  • Kista payudara: Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang dapat berkembang di payudara. Kista biasanya jinak dan tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan nyeri dan benjolan.
  • Fibroadenoma: Fibroadenoma adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam payudara. Biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat terasa sebagai benjolan.
  • Tumor ganas: Meskipun jarang terjadi, benjolan di payudara juga dapat disebabkan oleh tumor ganas. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda menemukan benjolan yang baru muncul, terus membesar, atau menimbulkan kekhawatiran.
BACA JUGA:   Layanan Aqiqah Terbaik di Bekasi Utara: Panduan Lengkap & Rekomendasi

5. Pencegahan Benjolan dan Nyeri Payudara Saat Menyusui

Beberapa langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko benjolan dan nyeri payudara saat menyusui:

  • Gunakan bra yang nyaman dan sesuai ukuran: Hindari bra yang terlalu ketat.
  • Pastikan posisi menyusui yang tepat: Posisi yang benar membantu mengosongkan payudara secara efektif.
  • Sering menyusui: Menyusui bayi lebih sering dapat mencegah susu menumpuk.
  • Kosongkan payudara secara menyeluruh setiap kali menyusui: Gunakan pompa ASI jika diperlukan untuk memastikan payudara kosong sepenuhnya.
  • Tetap terhidrasi: Minum banyak cairan untuk mencegah susu menjadi kental.
  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup membantu tubuh melawan infeksi dan mencegah penyumbatan.
  • Manajemen stres: Stres dapat berpengaruh pada produksi ASI, sehingga mengelola stres sangat penting.
  • Perhatikan kebersihan payudara: Cuci payudara dengan air hangat dan keringkan dengan lembut setelah menyusui.

6. Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya Anda menghubungi dokter jika:

  • Benjolan disertai demam tinggi (di atas 38°C).
  • Benjolan semakin membesar atau terasa semakin sakit.
  • Anda mengalami tanda-tanda infeksi, seperti menggigil atau kelelahan yang berlebihan.
  • Benjolan disertai perubahan kulit, seperti kemerahan atau pembengkakan yang signifikan.
  • Anda memiliki riwayat kanker payudara.
  • Anda merasa khawatir tentang benjolan di payudara Anda.

Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau konsultan laktasi jika Anda memiliki kekhawatiran tentang benjolan atau nyeri payudara saat menyusui. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar kasus benjolan dan nyeri payudara pada ibu menyusui dapat diatasi dengan baik dan tidak akan mengganggu perjalanan menyusui Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags