Bayi Cengukan Saat Menyusui: Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Ratna Dewi

Cengukan pada bayi, termasuk saat mereka sedang menyusui, adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Meskipun sering membuat orang tua khawatir, cengukan umumnya merupakan refleks fisiologis yang jinak dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, memahami penyebab, pencegahan, dan cara menangani cengukan bayi saat menyusui penting untuk menenangkan baik bayi maupun orang tuanya. Artikel ini akan membahas secara rinci berbagai aspek fenomena ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya di internet, termasuk situs web medis, jurnal ilmiah, dan forum diskusi orang tua.

Memahami Mekanisme Cengukan pada Bayi

Cengukan pada bayi, seperti pada orang dewasa, disebabkan oleh kontraksi ritmis dan tidak terkontrol dari diafragma. Diafragma adalah otot besar yang terletak di bawah paru-paru dan berperan penting dalam pernapasan. Kontraksi ini menyebabkan suara “hik” yang khas. Pada bayi, sistem saraf masih berkembang, dan diafragma mungkin lebih sensitif terhadap berbagai rangsangan.

Beberapa teori mencoba menjelaskan penyebab cengukan:

  • Iritasi Saraf Frenikus: Saraf frenikus mensarafi diafragma. Iritasi pada saraf ini, misalnya akibat perubahan suhu, peregangan lambung yang berlebihan karena makan terlalu cepat atau banyak, atau bahkan perubahan tekanan di perut, dapat memicu cengukan. Pada bayi yang menyusui, hal ini bisa terjadi karena bayi menghisap ASI terlalu cepat atau terlalu banyak.

  • Regurgitasi ASI: Meskipun tidak selalu terjadi, regurgitasi (muntah) sedikit ASI dapat merangsang saraf frenikus dan menyebabkan cengukan. Bayi yang memiliki refluks gastroesofageal (GER) mungkin lebih rentan terhadap cengukan. GER adalah kondisi umum pada bayi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan.

  • Perubahan Suhu: Perubahan suhu yang tiba-tiba, baik dingin maupun panas, dapat memengaruhi saraf frenikus dan memicu cengukan. Ini dapat terjadi jika bayi terlalu dingin atau terlalu panas saat menyusui.

  • Stimulasi Saraf Vagus: Saraf vagus juga berperan dalam pengaturan fungsi organ dalam, termasuk diafragma. Stimulasi saraf vagus yang berlebihan, misalnya karena proses menyusui itu sendiri atau karena bayi menangis keras, dapat menyebabkan cengukan.

BACA JUGA:   Susu Soya Bayi 6-12 Bulan: Panduan Lengkap Keamanan, Manfaat, dan Alternatif

Hubungan antara Menyusui dan Cengukan Bayi

Menyusui merupakan proses yang kompleks yang melibatkan banyak otot dan saraf. Bayi yang menyusui dapat mengalami cengukan karena beberapa faktor yang berkaitan langsung dengan proses menyusui:

  • Laju Aliran ASI: Jika aliran ASI terlalu cepat, bayi mungkin menelan udara berlebihan bersama ASI. Udara ini dapat mengiritasi lambung dan memicu cengukan. Sebaliknya, aliran ASI yang terlalu lambat dapat menyebabkan bayi menghisap lebih kuat dan lama, yang juga dapat memicu cengukan.

  • Posisi Menyusui: Posisi menyusui yang tidak tepat dapat menyebabkan bayi menelan udara. Posisi yang nyaman dan tepat sangat penting untuk mencegah cengukan dan masalah pencernaan lainnya.

  • Isapan yang Terlalu Agresif: Bayi yang sangat lapar atau haus mungkin menghisap ASI dengan sangat agresif, yang dapat menyebabkan mereka menelan udara dan mengalami cengukan.

Apakah Cengukan Saat Menyusui Berbahaya?

Secara umum, cengukan pada bayi saat menyusui tidak berbahaya. Cengukan biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit. Namun, jika cengukan berlangsung lama (lebih dari satu jam) atau disertai gejala lain seperti muntah hebat, kesulitan bernapas, atau perubahan warna kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Ini mungkin menandakan adanya masalah kesehatan lain yang perlu ditangani.

Cara Mengatasi Cengukan Bayi Saat Menyusui

Meskipun kebanyakan cengukan akan hilang sendiri, ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk membantu meredakan cengukan bayi saat menyusui:

  • Hentikan Menyusui Sebentar: Berhenti sebentar dan biarkan bayi bersendawa untuk mengeluarkan udara yang tertelan.

  • Ubah Posisi Menyusui: Coba ubah posisi menyusui untuk memastikan bayi tidak menelan udara. Posisi tegak biasanya direkomendasikan.

  • Tenangkan Bayi: Bayi yang tenang cenderung mengalami cengukan yang lebih ringan dan lebih singkat. Berbicara dengan lembut, menyanyikan lagu, atau menggendong bayi dapat membantu menenangkannya.

  • Beri Bayi Minum Air Putih (jika sudah menginjak usia yang tepat): Setetes air putih dapat membantu meredakan iritasi pada saraf frenikus. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan air putih pada bayi, terutama jika usianya masih sangat muda.

  • Bersendawa: Pastikan bayi bersendawa setelah selesai menyusui untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam perut.

BACA JUGA:   Pilihan Susu Formula Bayi di Tengah Isu Produk Israel

Pencegahan Cengukan pada Bayi Saat Menyusui

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Berikut beberapa tips untuk mencegah cengukan pada bayi saat menyusui:

  • Pastikan Posisi Menyusui yang Benar: Pastikan bayi berada dalam posisi yang benar saat menyusui, dengan tubuhnya tegak dan kepalanya sejajar dengan tubuhnya. Ini membantu mencegah bayi menelan udara.

  • Atur Laju Aliran ASI: Jika Anda menggunakan pompa ASI, sesuaikan laju aliran ASI agar sesuai dengan kemampuan bayi untuk menghisap.

  • Sering Bersendawa: Bersendawalah bayi secara teratur selama dan setelah menyusui untuk mengeluarkan udara yang terperangkap.

  • Hindari Memberi Makan Bayi Terlalu Cepat atau Terlalu Banyak: Berikan waktu istirahat di antara waktu menyusu agar bayi dapat mencerna ASI dengan baik.

  • Perhatikan Suhu Sekitar: Pastikan suhu ruangan nyaman bagi bayi dan hindari perubahan suhu yang tiba-tiba.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun cengukan pada bayi biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis. Segera hubungi dokter jika:

  • Cengukan berlangsung lebih dari satu jam.
  • Cengukan disertai muntah hebat, kesulitan bernapas, atau perubahan warna kulit.
  • Bayi tampak lesu atau tidak aktif.
  • Bayi mengalami cengukan yang sering dan berulang.

Ingatlah bahwa informasi ini bertujuan untuk edukasi dan tidak dapat menggantikan saran medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang cengukan bayi Anda, konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis lainnya. Mereka dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan diagnosis yang tepat.

Also Read

Bagikan:

Tags