Bayi yang baru lahir, khususnya yang diberi ASI eksklusif, memiliki pola buang air besar (BAB) yang bervariasi. Beberapa bayi BAB beberapa kali sehari, sementara yang lain mungkin hanya BAB beberapa kali seminggu. Oleh karena itu, melihat bayi ASI berusia 3 hari belum BAB dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua baru. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai penyebab bayi ASI berusia 3 hari tidak BAB, penanganan yang dapat dilakukan, dan kapan harus segera berkonsultasi dengan dokter. Informasi ini dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya, termasuk situs web organisasi kesehatan terkemuka dan jurnal ilmiah. Harap diingat bahwa informasi ini bersifat edukatif dan bukan pengganti konsultasi dengan tenaga medis profesional.
1. Pola BAB Bayi ASI Normal
Sebelum membahas mengapa bayi ASI 3 hari belum BAB, penting untuk memahami pola BAB normal pada bayi yang diberi ASI eksklusif. Berbeda dengan bayi yang diberi susu formula, bayi ASI memiliki pola BAB yang jauh lebih bervariasi. Beberapa bayi mungkin BAB setelah setiap kali menyusu, sementara yang lain mungkin hanya BAB beberapa kali dalam seminggu, bahkan hingga 10-14 hari sekali. Hal ini disebabkan karena ASI lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula, sehingga sisa makanan yang perlu dibuang lebih sedikit. Konsistensi tinja bayi ASI juga bervariasi, mulai dari cair seperti air hingga seperti pasta kacang. Warna tinja pun beragam, mulai dari kuning keemasan hingga hijau. Yang terpenting adalah bayi terlihat sehat, aktif, dan berat badannya naik secara normal.