Bayi 10 Bulan Melepeh Makanan: Penyebab, Solusi, dan Tanda Peringatan

Sri Wulandari

Bayi berusia 10 bulan sedang dalam tahap perkembangan pesat, termasuk perkembangan motorik halus dan kemampuan makan. Seringkali, orangtua merasa frustrasi ketika bayi mereka, yang mungkin sudah mulai makan makanan padat, tiba-tiba menolak makanan atau malah melepehnya. Melepeh makanan pada usia ini bukanlah hal yang selalu perlu dikhawatirkan, namun penting untuk memahami penyebabnya agar dapat memberikan respons yang tepat dan memastikan perkembangan makan bayi berjalan dengan optimal. Artikel ini akan membahas berbagai faktor yang menyebabkan bayi 10 bulan melepeh makanan, serta memberikan panduan praktis bagi orang tua.

1. Perkembangan Motorik Halus yang Belum Sempurna

Salah satu alasan utama bayi 10 bulan melepeh makanan adalah karena perkembangan motorik halusnya yang belum sempurna. Bayi pada usia ini masih belajar mengontrol gerakan lidah, rahang, dan otot-otot di sekitar mulut. Mereka belum terampil dalam mengunyah dan menelan makanan dengan efisien. Makanan yang bertekstur keras, lengket, atau terlalu besar bisa sulit bagi mereka untuk diproses, sehingga mereka cenderung melepehnya. Ini merupakan proses belajar yang normal dan akan membaik seiring waktu dengan latihan dan stimulasi yang tepat. Sumber seperti laman Zero to Three dan American Academy of Pediatrics menekankan pentingnya kesabaran orang tua dalam menghadapi tantangan ini. Mereka menyarankan agar orang tua menawarkan makanan dengan tekstur yang sesuai dengan kemampuan bayi, mulai dari yang lunak dan mudah hancur hingga secara bertahap meningkat kekentalannya.

2. Eksplorasi Sensorik dan Permainan

Bayi 10 bulan sangat aktif mengeksplorasi dunia di sekitarnya, termasuk makanan. Melepeh makanan bagi mereka bisa menjadi bagian dari proses sensorik ini. Mereka mungkin melepeh makanan hanya untuk merasakan tekstur, warna, dan bau makanan tersebut. Beberapa bayi bahkan menggunakan mulut mereka sebagai alat untuk menyelidiki berbagai objek, termasuk makanan. Hal ini merupakan perilaku normal pada tahap perkembangan ini. Menurut HealthyChildren.org, sebuah situs web dari American Academy of Pediatrics, orangtua tidak perlu terlalu khawatir jika bayi mereka melepeh makanan sebagai bagian dari eksplorasi sensorik, selama bayi tetap menunjukkan minat dan mencoba makan.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap Nutrisi Penting untuk Bayi 6 Bulan

3. Rasa Tidak Nyaman di Mulut atau Gigi yang Tumbuh

Bayi 10 bulan mungkin sedang mengalami ketidaknyamanan di mulut, misalnya karena gigi yang sedang tumbuh. Rasa nyeri atau bengkak di gusi dapat membuat bayi enggan untuk mengunyah dan menelan makanan, sehingga mereka melepehnya. Beberapa bayi juga lebih sensitif terhadap tekstur makanan tertentu ketika mereka sedang tumbuh gigi. Orangtua dapat memberikan bantuan dengan memberikan mainan gigitan yang dingin untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak di gusi. Menawarkan makanan yang dingin dan lembut juga bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan. Konsultasikan dengan dokter anak jika rasa tidak nyaman tersebut berlangsung lama atau disertai gejala lain seperti demam tinggi.

4. Preferensi Rasa dan Tekstur

Sama seperti orang dewasa, bayi juga memiliki preferensi rasa dan tekstur. Bayi 10 bulan mungkin menolak atau melepeh makanan yang tidak sesuai dengan seleranya. Mereka mungkin lebih menyukai rasa manis daripada rasa pahit, atau tekstur yang lembut daripada yang keras. Penting bagi orangtua untuk menawarkan berbagai jenis makanan dengan berbagai rasa dan tekstur untuk membantu bayi mengembangkan preferensi makan yang sehat dan beragam. World Health Organization menekankan pentingnya pengenalan makanan yang beragam dan bergizi bagi perkembangan bayi. Jangan menyerah jika bayi menolak makanan tertentu pada percobaan pertama; cobalah menawarkan makanan tersebut lagi beberapa waktu kemudian.

5. Kelelahan atau Sakit

Jika bayi sedang merasa lelah, sakit, atau tidak enak badan, mereka mungkin kurang tertarik untuk makan dan cenderung melepeh makanan. Penyakit ringan seperti pilek atau flu dapat mengurangi nafsu makan bayi dan membuat mereka sulit untuk menelan. Perhatikan kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan. Jika bayi tampak lesu, demam, atau menunjukkan gejala penyakit lainnya, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan paksa bayi untuk makan jika mereka sedang tidak merasa nyaman.

BACA JUGA:   Keracunan Makanan pada Bayi: Mengenal Gejala dan Penanganannya

6. Tanda Peringatan: Kapan Harus Khawatir?

Meskipun melepeh makanan seringkali merupakan perilaku normal pada bayi 10 bulan, ada beberapa tanda peringatan yang perlu diperhatikan. Jika bayi melepeh makanan disertai dengan penurunan berat badan yang signifikan, muntah yang terus-menerus, diare, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang serius. Selain itu, jika bayi menunjukkan tanda-tanda kesulitan menelan atau terus menerus menolak makanan, konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi wicara untuk mengevaluasi kemungkinan adanya masalah perkembangan atau gangguan makan. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan bayi secara keseluruhan sangat penting untuk mendeteksi masalah sedini mungkin.

Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi orang tua dalam memahami penyebab bayi 10 bulan melepeh makanan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung perkembangan makan bayi. Ingatlah bahwa kesabaran dan konsistensi sangat penting dalam proses ini.

Also Read

Bagikan:

Tags