Bahaya Menyimpan Susu Formula Bayi Lebih dari 2 Jam: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Retno Susanti

Susu formula bayi merupakan sumber nutrisi penting bagi bayi yang tidak mendapatkan ASI. Namun, kebersihan dan penyimpanan susu formula sangat krusial untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai keamanan susu formula yang telah disiapkan lebih dari 2 jam. Artikel ini akan membahas secara detail risiko dan panduan penyimpanan susu formula bayi yang benar, berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya seperti American Academy of Pediatrics (AAP), World Health Organization (WHO), dan berbagai situs kesehatan terkemuka.

Risiko Bakteri dan Kontaminasi pada Susu Formula yang Tersimpan Lama

Susu formula, setelah dicampur dengan air, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Bakteri penyebab penyakit, seperti Salmonella, E. coli, dan Clostridium botulinum, dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Suhu kamar (di atas 25°C) khususnya sangat mendukung pertumbuhan bakteri ini. Bahkan dalam waktu singkat, seperti lebih dari 2 jam, jumlah bakteri dapat meningkat secara signifikan, meningkatkan risiko bayi mengalami infeksi.

Beberapa studi menunjukkan korelasi antara penyimpanan susu formula yang tidak tepat dan peningkatan insidensi diare, muntah, dan infeksi saluran pencernaan pada bayi. Bayi, terutama yang baru lahir, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang dapat disebabkan oleh susu formula yang terkontaminasi. Infeksi serius dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan bahkan sepsis, yang merupakan kondisi darurat medis. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti pedoman penyimpanan yang ketat untuk meminimalkan risiko ini.

Suhu Penyimpanan dan Lama Waktu yang Aman

AAP dan WHO secara konsisten merekomendasikan agar susu formula yang telah disiapkan tidak disimpan lebih dari 2 jam pada suhu ruangan. Setelah 2 jam, susu tersebut harus dibuang, bahkan jika bayi belum menghabiskannya. Ini berlaku untuk semua suhu ruangan, termasuk suhu ruangan yang sejuk. Keyakinan bahwa suhu ruangan yang "dingin" aman tidaklah benar, karena bakteri patogen masih dapat berkembang biak, meskipun mungkin dengan kecepatan yang lebih lambat.

BACA JUGA:   ASI Eksklusif: Panduan Lengkap untuk Ibu dan Bayi Baru Lahir

Setelah disiapkan, susu formula sebaiknya disimpan di lemari es pada suhu di bawah 4°C. Pada suhu ini, susu formula dapat disimpan hingga 24 jam. Namun, perlu diingat bahwa semakin lama susu formula disimpan di lemari es, semakin besar pula risiko kontaminasi. Oleh karena itu, idealnya, susu formula sebaiknya disiapkan dalam jumlah yang akan dikonsumsi bayi dalam waktu 2 jam.

Pemanasan Ulang Susu Formula: Apakah Aman?

Setelah susu formula disimpan di lemari es, pemanasan ulang hanya diperbolehkan sekali. Jangan pernah memanaskan ulang susu formula yang telah disimpan di suhu ruang lebih dari 2 jam atau susu yang telah dipanaskan lebih dari satu kali. Pemanasan ulang yang berulang dapat menyebabkan perubahan tekstur dan nutrisi, serta meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.

Metode pemanasan yang disarankan adalah dengan memanaskan susu secara perlahan dalam wadah tertutup di atas kompor atau dengan menggunakan pemanas botol khusus. Jangan pernah memanaskan susu formula di dalam microwave, karena pemanasan yang tidak merata dapat menyebabkan timbulnya titik panas yang dapat membakar mulut bayi. Selalu periksa suhu susu sebelum memberikannya kepada bayi dengan meneteskan sedikit susu di bagian dalam pergelangan tangan Anda. Suhu susu harus terasa nyaman dan hangat, tidak terlalu panas.

Pencegahan Kontaminasi: Langkah-langkah Penting

Mencegah kontaminasi susu formula sejak awal merupakan langkah terpenting untuk memastikan keamanan bayi. Berikut beberapa langkah penting yang harus dilakukan:

  • Cuci tangan: Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan susu formula.
  • Sterilisasi peralatan: Sterilisasi botol, puting susu, dan semua peralatan yang digunakan untuk menyiapkan susu formula sangat penting. Ini dapat dilakukan dengan merebus peralatan selama 5 menit atau dengan menggunakan sterilisator uap.
  • Gunakan air yang aman: Gunakan air matang yang telah didihkan selama 1 menit dan didinginkan sebelum mencampurnya dengan susu formula. Hindari menggunakan air keran langsung.
  • Ikuti petunjuk pada kemasan: Selalu ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan susu formula mengenai perbandingan air dan susu bubuk yang tepat.
  • Simpan dengan benar: Simpan susu formula yang telah disiapkan sesuai dengan panduan yang telah dijelaskan di atas.
BACA JUGA:   Pilihan Nutrisi Terbaik: Susu Chil Go untuk Bayi 0-6 Bulan

Membawa Susu Formula Saat Bepergian

Ketika membawa susu formula saat bepergian, perencanaan yang matang sangat penting. Susu formula yang sudah disiapkan harus disimpan dalam pendingin portabel (cooler bag) dengan es batu atau ice pack untuk menjaga suhu di bawah 4°C. Bahkan dengan pendingin, susu formula yang sudah disiapkan sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 4 jam. Setelah 4 jam, susu formula tersebut harus dibuang. Jika perjalanan Anda berlangsung lebih lama dari itu, siapkan susu formula dalam jumlah yang dibutuhkan saja sebelum perjalanan dimulai.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan susu formula dalam kemasan siap pakai yang sudah steril. Susu formula kemasan siap pakai ini biasanya sudah steril dan aman dikonsumsi langsung, meskipun masih ada baiknya untuk memeriksa tanggal kadaluarsanya. Namun, setelah dibuka, tetap ikuti aturan 2 jam untuk suhu ruang dan 24 jam untuk suhu dingin di lemari es.

Menentukan Kualitas Susu Formula yang Sudah Disiapkan

Secara visual, sulit untuk menentukan apakah susu formula telah terkontaminasi bakteri. Tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa yang signifikan yang selalu terlihat. Inilah mengapa mengikuti pedoman penyimpanan yang ketat sangatlah penting. Jika Anda ragu mengenai kualitas susu formula yang telah disiapkan, selalu lebih baik membuangnya dan menyiapkan yang baru. Kesehatan dan keselamatan bayi Anda harus selalu diutamakan. Jangan pernah mengambil risiko.

Also Read

Bagikan:

Tags