Aqiqah: Tradisi Sunnah di Hari-Hari Terpilih

Sri Wulandari

Aqiqah merupakan salah satu tradisi dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Tradisi ini memiliki dasar yang kuat dalam hadis dan praktik Nabi Muhammad SAW, serta telah menjadi bagian dari kebudayaan Muslim di seluruh dunia. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang aqiqah, berdasarkan hadis yang diriwayatkan dan praktik yang disunnahkan.

Pengertian Aqiqah

Aqiqah adalah proses penyembelihan hewan, biasanya kambing, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Proses ini tidak hanya sekadar penyembelihan, tetapi juga mencakup penamaan anak dan pencukuran rambutnya. Aqiqah disunnahkan untuk dilaksanakan pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran, dengan tujuan untuk menebus anak tersebut dari apa yang disebut sebagai ‘gadai’ atau ‘rahn’.

Dasar Hukum Aqiqah

Dasar hukum aqiqah berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat. Salah satu hadis yang sering dikutip adalah:

"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama." (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah no. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu pelaksanaan aqiqah yang disunnahkan adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Namun, jika ada halangan, pelaksanaan aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21. Mayoritas ulama fiqih berpandangan bahwa hitungan hari dimulai dari siang hari kelahiran, bukan malam hari jika bayi lahir di malam hari.

Hikmah Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh memberikan waktu bagi keluarga untuk menyiapkan segala keperluan, termasuk pencarian hewan untuk aqiqah. Selain itu, memberikan waktu tujuh hari juga memungkinkan keluarga untuk fokus pada pemulihan kesehatan ibu dan bayi pasca-persalinan.

BACA JUGA:   Keajaiban Kecil: Potret-Potret Bayi yang Menggemaskan

Tata Cara Aqiqah

Tata cara aqiqah meliputi beberapa langkah, yaitu penyembelihan hewan aqiqah, pencukuran rambut bayi, dan penamaan bayi. Jumlah hewan yang disunnahkan untuk disembelih adalah dua ekor untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Hewan yang disembelih harus memenuhi syarat tertentu, seperti usia dan kesehatan yang baik.

Aqiqah dalam Berbagai Budaya

Praktik aqiqah tidak hanya terbatas pada satu budaya, tetapi telah menyebar dan beradaptasi dengan berbagai tradisi di seluruh dunia. Di beberapa negara, aqiqah diikuti dengan perayaan dan jamuan makan bersama keluarga dan tetangga, sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dan rasa syukur.

Kesimpulan

Meskipun artikel ini tidak menyertakan kesimpulan, penting untuk memahami bahwa aqiqah adalah tradisi yang kaya akan nilai dan hikmah. Tradisi ini tidak hanya mengajarkan tentang rasa syukur, tetapi juga tentang pentingnya berbagi dengan sesama.

Dengan mengikuti panduan dari hadis dan ulama, umat Islam dapat melaksanakan aqiqah dengan penuh makna dan manfaat, baik bagi keluarga maupun masyarakat sekitar.


Also Read

Bagikan: