Aqiqah Anak Perempuan: Jenis Kambing dan Hukumnya

Siti Hartinah

Aqiqah merupakan sunnah muakkadah bagi umat Islam yang dianjurkan untuk dilaksanakan setelah kelahiran anak. Hukumnya sendiri adalah sunnah muakkadah, yang berarti dianjurkan dengan sangat kuat. Pelaksanaan aqiqah ini memiliki keutamaan yang besar, baik bagi bayi yang diaqiqahi maupun orang tuanya. Salah satu hal yang sering menimbulkan pertanyaan adalah mengenai jenis kambing yang diperbolehkan untuk aqiqah anak perempuan. Peraturan mengenai ini tidak sedetail ketentuan ibadah shalat atau puasa, namun beberapa pedoman dapat diambil dari hadits dan pemahaman fikih. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang jenis kambing yang ideal untuk aqiqah anak perempuan, serta beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

1. Hukum Aqiqah Anak Perempuan

Sebelum membahas jenis kambing, penting untuk memahami hukum aqiqah itu sendiri, khususnya untuk anak perempuan. Sebagian besar ulama sepakat bahwa aqiqah hukumnya sunnah muakkadah, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Perbedaan hanya terletak pada jumlah hewan yang disembelih. Untuk anak laki-laki, dianjurkan menyembelih dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan satu ekor kambing. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lainnya dari sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam:

" Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, yang disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur kepalanya’. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Nasa’i)."

Hadits ini menunjukkan anjuran kuat untuk melakukan aqiqah. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan jumlah kambing untuk anak perempuan, konsensus ulama menetapkan satu ekor kambing. Pendapat ini didasarkan pada prinsip keadilan dan kesetaraan, namun tetap memperhatikan perbedaan jumlah hewan yang disembelih sesuai jenis kelamin.

BACA JUGA:   Hukum dan Tata Cara Aqiqah untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

2. Syarat Kambing untuk Aqiqah

Setelah mengetahui hukumnya, selanjutnya kita perlu mengetahui syarat-syarat kambing yang boleh digunakan untuk aqiqah. Kambing yang digunakan harus memenuhi beberapa kriteria:

  • Jenis Kambing: Secara umum, tidak ada batasan jenis kambing spesifik yang harus digunakan. Baik kambing jantan (jantan) maupun kambing betina (betina) diperbolehkan, asalkan memenuhi syarat-syarat lainnya. Namun, umumnya kambing jantan lebih disukai karena ukurannya yang lebih besar dan dagingnya lebih banyak.

  • Usia Kambing: Kambing yang diaqiqahi harus sudah mencapai usia yang cukup untuk disembelih. Usia minimal yang umum disepakati adalah enam bulan. Kambing yang masih terlalu muda, dagingnya masih lembek dan kurang layak untuk dikonsumsi.

  • Kesehatan Kambing: Kambing harus dalam keadaan sehat, bebas dari penyakit, dan tidak cacat. Kambing yang sakit atau cacat tidak sah untuk digunakan dalam aqiqah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa daging yang disembelih halal dan sehat untuk dikonsumsi.

  • Kebebasan dari cacat: Kambing yang digunakan harus bebas dari cacat fisik yang signifikan, seperti pincang, buta, atau memiliki penyakit menular. Hal ini demi memastikan kualitas daging yang akan disebarluaskan.

  • Bukan hasil curian atau rampasan: Kambing yang digunakan harus berasal dari sumber yang halal dan sah. Kambing hasil curian atau rampasan tidak diperbolehkan untuk aqiqah.

3. Jenis Kambing yang Ideal untuk Aqiqah Anak Perempuan

Mempertimbangkan syarat-syarat di atas, jenis kambing yang ideal untuk aqiqah anak perempuan adalah kambing betina atau jantan yang berusia minimal enam bulan, sehat, bebas dari cacat, dan diperoleh melalui cara yang halal. Tidak ada jenis kambing spesifik yang lebih utama dari yang lain, asalkan memenuhi syarat-syarat tersebut.

Beberapa orang mungkin memilih kambing yang lebih besar dan gemuk untuk mendapatkan lebih banyak daging yang dapat dibagikan kepada kerabat dan fakir miskin. Namun, yang terpenting adalah memenuhi syarat-syarat kehalalan dan kesesuaian dengan syariat Islam.

BACA JUGA:   Membebaskan Bayi dari Siksa: Tujuan Utama Aqiqah dalam Perspektif Islam

4. Alternatif Jika Tidak Menemukan Kambing yang Sesuai

Dalam beberapa kondisi, mungkin sulit menemukan kambing yang memenuhi semua syarat di atas. Misalnya, di daerah tertentu mungkin sulit menemukan kambing yang cukup besar dan gemuk. Dalam situasi seperti ini, hukumnya tetap dibolehkan untuk menggunakan kambing yang ada, asalkan memenuhi syarat minimal, yaitu berusia minimal enam bulan, sehat, dan diperoleh secara halal. Niat dan upaya untuk menjalankan sunnah aqiqah tetap menjadi hal yang utama.

5. Tata Cara Penyembelihan Kambing Aqiqah

Setelah memilih kambing yang sesuai, langkah selanjutnya adalah penyembelihan. Penyembelihan harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam. Orang yang menyembelih harus muslim, menyebut nama Allah sebelum menyembelih, dan menyembelih dengan cara yang tepat agar hewan tersebut tidak terlalu menderita. Daging aqiqah kemudian dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk keluarga yang mengadakan aqiqah, sepertiga untuk diberikan kepada kerabat, dan sepertiga untuk diberikan kepada fakir miskin atau orang yang membutuhkan.

Proses pembagian ini juga merupakan bagian penting dari ibadah aqiqah dan memiliki nilai sosial yang tinggi. Memberikan sebagian daging aqiqah kepada fakir miskin merupakan bentuk kepedulian dan berbagi kebahagiaan dengan mereka.

6. Keutamaan Melaksanakan Aqiqah

Aqiqah memiliki banyak keutamaan, baik bagi bayi yang diaqiqahi maupun orang tuanya. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

  • Menjadi bentuk syukur kepada Allah SWT: Aqiqah merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia berupa kelahiran anak yang sehat.

  • Membersihkan diri dari dosa: Aqiqah diyakini dapat membersihkan bayi dari dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan.

  • Memberi keberkahan: Aqiqah diyakini dapat memberikan keberkahan bagi kehidupan bayi dan keluarganya.

  • Mempererat tali silaturahmi: Pembagian daging aqiqah kepada kerabat dan fakir miskin dapat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan sosial.

  • Menumbuhkan rasa kasih sayang: Aqiqah dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian kepada sesama.

BACA JUGA:   Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi Hitam? Panduan Lengkap & Rekomendasi

Pelaksanaan aqiqah yang sesuai dengan syariat Islam akan memberikan berbagai manfaat dan keberkahan bagi seluruh pihak. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi setiap orang tua untuk melaksanakan aqiqah untuk anak-anak mereka. Semoga informasi ini bermanfaat.

Also Read

Bagikan:

Tags