Pengenalan Susu Soya
Susu soya adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai dan merupakan alternatif bagi mereka yang alergi terhadap susu sapi atau intoleran laktosa. Dalam secangkir susu soya tanpa pemanis, terkandung sekitar 7 gram protein, 4 gram lemak, 4 gram karbohidrat, dan 80–100 kalori.
Keamanan Susu Soya untuk Bayi
Susu soya sering digunakan sebagai pengganti susu formula berbasis susu sapi, terutama jika bayi memiliki alergi. Namun, susu soya tidak disarankan sebagai sumber nutrisi utama bagi bayi, khususnya yang berusia di bawah 6 bulan atau yang lahir prematur.
Nutrisi dalam Susu Soya
Susu soya mengandung protein, kalium, vitamin A, dan isoflavon. Isoflavon adalah senyawa yang menyerupai hormon estrogen, yang berpotensi memengaruhi perkembangan organ reproduksi bayi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Risiko Alergi dan Efek Samping
Pemberian susu soya pada bayi di bawah 6 bulan dapat meningkatkan risiko alergi kedelai. Gejala alergi meliputi muntah, diare, ruam, rewel, hingga pembengkakan di wajah, bibir, dan lidah.
Susu Soya dan Pertumbuhan Bayi
Susu soya yang diolah dari kacang kedelai memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dengan ASI dan susu formula dari susu sapi. Konsumsi susu soya dipercaya dapat membuat berat badan bayi menjadi lebih rendah.
Pilihan Susu Soya yang Sehat
Beberapa susu soya di pasaran mungkin mengandung kadar gula yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Penting untuk membaca label dengan cermat saat memilih susu soya untuk memastikan bahwa bayi tetap sehat dan tidak mengalami penimbunan lemak yang berlebihan.
Susu soya memang bisa menjadi pilihan bagi bayi dengan kondisi tertentu, namun harus dengan pertimbangan yang matang dan di bawah pengawasan dokter. Kandungan nutrisi yang berbeda dari susu sapi dan potensi risiko alergi menjadikan susu soya bukan pilihan utama untuk pertumbuhan bayi. Selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan susu soya kepada bayi Anda.