Pengertian Aqiqah
Aqiqah adalah tradisi dalam Islam yang dilakukan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang anak. Dalam praktik ini, hewan ternak seperti kambing atau domba disembelih, dan dagingnya dibagikan kepada orang miskin. Aqiqah dianggap sebagai sunnah yang sangat dianjurkan, meskipun tidak wajib[1].
Sejarah dan Asal Usul Aqiqah
Tradisi aqiqah bukanlah sesuatu yang baru dalam Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri melakukan aqiqah untuk cucu-cucunya, Hasan dan Husain, dengan menyembelih domba pada hari ketujuh setelah kelahiran mereka. Tradisi ini kemudian diikuti oleh umat Islam sebagai bentuk penghormatan dan pengikutan terhadap sunnah Nabi[2].
Hukum Aqiqah dan Waktunya
Aqiqah disyariatkan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. Waktu yang disunnahkan untuk pelaksanaan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Jika tidak memungkinkan, maka bisa dilakukan pada hari keempat belas atau kedua puluh satu[1].
Jumlah Kambing dalam Aqiqah
Dalam aqiqah, jumlah kambing yang disyariatkan adalah dua untuk anak laki-laki dan satu untuk anak perempuan. Ini berdasarkan hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan demikian[1].
Pemilihan Jenis Kelamin Kambing
Terkait pemilihan jenis kelamin kambing dalam aqiqah, tidak ada ketentuan yang spesifik dalam syariat Islam. Baik kambing jantan maupun betina boleh digunakan, dan ini didasarkan pada pendapat mayoritas ulama[2].
Kriteria Kambing untuk Aqiqah
Kambing yang digunakan untuk aqiqah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, seperti usia yang cukup, tidak cacat, dan sehat. Tidak ada perbedaan syarat berdasarkan jenis kelamin kambing[3].
Manfaat dan Tujuan Aqiqah
Aqiqah dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengungkapkan rasa syukur, serta berharap keselamatan dan barakah untuk anak yang baru lahir. Selain itu, aqiqah juga merupakan bentuk amal kebaikan yang dapat memberikan manfaat bagi orang miskin melalui pembagian daging[2].
Dengan memahami berbagai aspek aqiqah, termasuk hukum, waktu, jumlah, dan jenis kambing yang digunakan, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan sesuai dengan syariat. Meskipun tidak ada ketentuan khusus mengenai jenis kelamin kambing, yang terpenting adalah memastikan bahwa hewan tersebut memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dengan demikian, aqiqah tidak hanya menjadi bentuk syukur tetapi juga sarana untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama.