Panduan Nutrisi Esensial untuk Bayi 8 Bulan

Siti Hartinah

Memasuki usia 8 bulan, bayi mulai memerlukan asupan nutrisi tambahan di luar ASI. Pada tahap ini, bayi sudah mulai bisa duduk dan tertarik dengan berbagai tekstur dan rasa makanan. Artikel ini akan membahas secara detail tentang takaran makanan yang ideal untuk bayi 8 bulan, berdasarkan informasi terkini dari sumber internet.

Kebutuhan Kalori dan Nutrisi

Bayi berusia 8 bulan membutuhkan sekitar 750-900 kalori setiap hari. Dari jumlah tersebut, 400-500 kalori sebaiknya berasal dari ASI atau susu formula. Sisanya harus dipenuhi melalui makanan padat yang kaya akan nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi bayi. Pada usia 8 bulan, bayi memerlukan sekitar 4 kalori dari karbohidrat untuk setiap gram. Sumber karbohidrat yang baik antara lain bubur nasi, oatmeal, dan kentang.

Protein

Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Bayi 8 bulan membutuhkan sekitar 1 gram protein per kilogram berat badan setiap hari. Sumber protein yang baik untuk bayi antara lain daging ayam, daging sapi, ikan, dan telur.

Lemak

Lemak diperlukan untuk perkembangan otak dan sistem saraf. Bayi 8 bulan membutuhkan sekitar 36 gram lemak setiap hari. Lemak sehat dapat diperoleh dari unsalted butter, extra virgin olive oil, santan, dan minyak kelapa.

Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan kesehatan bayi.

Vitamin A

Vitamin A penting untuk penglihatan dan dapat dikonsumsi hingga 400 mcg per hari.

Vitamin B9 (Asam Folat)

Asam folat baik untuk pertumbuhan sel dan dapat dikonsumsi sebanyak 65-80 mcg per hari.

Vitamin C

Vitamin C penting untuk kesehatan gusi dan perkembangan sel darah merah, dengan takaran maksimal 40-50 mg per hari.

BACA JUGA:   Meningkatkan Berat Badan Bayi dalam Kandungan: Panduan Nutrisi Ibu Hamil

Vitamin D

Vitamin D penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi, dan dapat dikonsumsi hingga 5 mcg per hari. Bayi juga bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari pagi.

Vitamin E

Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan dapat dikonsumsi hingga 4-5 mg per hari.

Vitamin K

Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah dan dapat dikonsumsi sebanyak 5-10 mcg per hari.

Tekstur dan Porsi Makanan

Pada usia 8 bulan, bayi sudah mulai bisa mengonsumsi makanan dengan tekstur yang lebih kasar. Mereka bisa makan 2-3 kali sehari dengan porsi sekitar 3 sendok makan atau setengah mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan. Di antara waktu makan, bayi juga bisa diberikan camilan sehat seperti puree buah atau potongan buah bertekstur lembut.

Contoh Menu Makanan Bayi 8 Bulan

Berikut adalah beberapa contoh menu yang bisa diberikan kepada bayi 8 bulan:

Bubur dan Oatmeal

  • Bubur Lemak Manis: Bubur nasi dengan kismis dan minyak kelapa, disajikan dengan susu ibu.
  • Pumpkin Pie Oatmeal: Rolled oat dengan labu dan kurma, dimasak dalam slow cooker.

Makanan Berprotein

  • Bubur Lambuk: Bubur nasi dengan tumisan bawang putih, halia, dan isi ayam, ditambah santan dan serbuk masak kurma.
  • Mushroom Rice: Nasi dengan tumisan bawang putih, bawang merah, cendawan, dan unsalted butter, ditambah isi ikan salmon.

Makanan Berlemak Sehat

  • Mash Potato Mix: Kentang, lobak, epal, dan kurma dikukus dan dihaluskan dengan extra virgin olive oil dan cream cheese.
  • Tofu Plumberry: Tofu organik dikukus dan disajikan dengan saus buah plum dan blueberry.

Tips Menyiapkan Makanan Bayi

Menyiapkan makanan bayi memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keamanan dan kesehatan bayi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti:

  • Pastikan semua bahan makanan segar dan berkualitas baik.
  • Hindari penggunaan garam dan gula pada makanan bayi.
  • Perhatikan kebersihan saat menyiapkan dan menyajikan makanan.
  • Awasi bayi saat makan untuk mencegah tersedak.
BACA JUGA:   Makanan Penambah Darah yang Ideal untuk Bayi Berusia 1 Tahun

Dengan mengikuti panduan ini, orang tua dapat memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan individu bayi Anda.

Also Read

Bagikan: