Perbedaan Penting Imunisasi di Puskesmas dan Dokter Anak

Ratna Dewi

Imunisasi merupakan salah satu langkah kesehatan preventif yang paling penting dalam menjaga kesehatan anak. Di Indonesia, imunisasi dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas dan praktik dokter anak. Masing-masing memiliki kelebihan dan perbedaan yang penting untuk dipahami oleh orang tua.

Biaya Imunisasi

Puskesmas

Di puskesmas, imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah seperti Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, HiB, MR, dan Campak diberikan secara gratis dengan menggunakan kartu BPJS. Jika tidak menggunakan BPJS, biaya yang dikenakan sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 2.000 saja.

Dokter Anak

Sementara itu, di praktik dokter anak, biaya imunisasi cenderung lebih tinggi. Ini karena vaksin yang digunakan seringkali adalah vaksin impor dan tidak disubsidi oleh pemerintah. Selain itu, ada biaya tambahan seperti konsultasi dokter dan biaya administrasi.

Kelengkapan Vaksin

Puskesmas

Puskesmas hanya menyediakan vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah. Beberapa vaksin yang tidak diwajibkan namun direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seperti PCV, Rotavirus, Influenza, Hepatitis A, Tifoid, HPV, dan Japanese Encephalitis, tidak tersedia di puskesmas.

Dokter Anak

Di sisi lain, praktik dokter anak biasanya menawarkan vaksin yang lebih lengkap, termasuk vaksin yang direkomendasikan oleh IDAI dan vaksin impor yang tidak disediakan oleh program imunisasi pemerintah.

Kualitas Vaksin

Puskesmas

Vaksin yang digunakan di puskesmas diproduksi oleh PT Biofarma dan diawasi oleh pemerintah, sehingga kualitasnya terjamin.

Dokter Anak

Praktik dokter anak juga menggunakan vaksin dengan kualitas yang sama baiknya. Namun, orang tua disarankan untuk memastikan bahwa praktik tersebut menggunakan distributor vaksin yang terpercaya.

Waktu dan Kemudahan Akses

Puskesmas

Imunisasi di puskesmas mungkin memerlukan waktu tunggu yang lebih lama karena banyaknya pasien. Selain itu, waktu pemberian vaksin terbatas pada jadwal yang telah ditentukan.

BACA JUGA:   Pentingnya Imunisasi pada Anak Usia 2 Tahun

Dokter Anak

Di praktik dokter anak, jadwal imunisasi lebih fleksibel dan waktu tunggu cenderung lebih singkat. Orang tua dapat membuat janji terlebih dahulu untuk menghindari antrean.

Pelayanan dan Konsultasi

Puskesmas

Pelayanan di puskesmas umumnya lebih terfokus pada pemberian vaksin sesuai program pemerintah. Konsultasi kesehatan yang diberikan mungkin tidak seintensif di praktik dokter anak.

Dokter Anak

Praktik dokter anak menawarkan pelayanan yang lebih personal dengan konsultasi kesehatan yang lebih mendalam. Orang tua dapat mendiskusikan berbagai aspek kesehatan anak dengan dokter.

Lingkungan dan Fasilitas

Puskesmas

Fasilitas di puskesmas mungkin lebih sederhana dibandingkan dengan praktik dokter anak. Namun, ini tidak mengurangi kualitas vaksin atau pelayanan yang diberikan.

Dokter Anak

Praktik dokter anak seringkali memiliki fasilitas yang lebih modern dan lingkungan yang dirancang khusus untuk kenyamanan anak dan orang tua.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, orang tua dapat membuat keputusan yang tepat tentang di mana mereka ingin melakukan imunisasi untuk anak-anak mereka. Setiap pilihan memiliki kelebihan tersendiri, dan yang terpenting adalah memastikan bahwa anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan.

Also Read

Bagikan: