Panduan Lengkap MPASI untuk Bayi Alergi Susu Sapi

Dewi Saraswati

Mengenal Alergi Susu Sapi pada Bayi

Alergi susu sapi adalah kondisi di mana sistem imun bayi bereaksi terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Gejala alergi ini bisa berupa ruam kulit, gatal, batuk, pembengkakan bibir, mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

Tanda dan Gejala Alergi Susu Sapi

Bayi dengan alergi susu sapi biasanya menunjukkan gejala beberapa hari hingga minggu setelah pertama kali mengonsumsi susu formula atau produk susu. Gejala-gejala ini termasuk sesak napas, batuk, sakit perut, diare, mata gatal, kulit gatal, dan penurunan tekanan darah.

Alternatif Pengganti Susu Sapi

Untuk bayi yang alergi susu sapi, penting untuk menemukan alternatif pengganti susu sapi yang tidak memicu reaksi alergi. Beberapa alternatif yang bisa digunakan adalah susu kedelai, bubur dari tepung beras, bubur tepung kentang, ikan, atau kuah kaldu ayam.

Resep MPASI Bebas Alergen

Berikut adalah beberapa resep MPASI yang aman untuk bayi dengan alergi susu sapi:

  1. Tim Ikan Tenggiri: Menggunakan beras merah, ikan tenggiri, tempe, tomat, labu siam, dan brokoli.
  2. Kroket Mini Jagung Manis: Terbuat dari jagung manis, tepung terigu, telur ayam kampung, bawang putih, dan daun bawang.

Bahan Makanan yang Harus Dihindari

Hindari penggunaan bahan makanan yang mengandung susu sapi seperti mentega, yoghurt, puding, es krim, keju, perisa mentega, cokelat, dan es krim dalam pembuatan MPASI.

Menu MPASI Aman Tanpa Susu Sapi

Beberapa contoh menu MPASI yang aman untuk bayi alergi susu sapi adalah:

  1. Telur Ayam: Sebagai sumber protein hewani yang baik.
  2. Alpukat: Kaya akan lemak sehat dan mudah dicerna.
  3. Labu Kuning: Umbi-umbian yang kaya akan nutrisi dan bisa menjadi pengganti susu sapi.
  4. Kaldu Sapi atau Ayam: Menyediakan rasa yang lezat tanpa menggunakan susu sapi.
BACA JUGA:   Panduan Lengkap Makanan Bayi 9 Bulan: Variasi, Tekstur, dan Nutrisi

Dengan memperhatikan pilihan bahan dan resep yang tepat, bayi dengan alergi susu sapi tetap bisa mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan bayi Anda.

Also Read

Bagikan: