Pengertian BAB pada Bayi
Buang air besar (BAB) adalah proses penting dalam sistem pencernaan yang menunjukkan kesehatan bayi. Frekuensi BAB pada bayi yang mendapat ASI eksklusif bisa sangat bervariasi. Pada minggu pertama, bayi mungkin BAB 6–10 kali sehari, namun setelah usia 3–6 minggu, mereka mungkin hanya BAB beberapa hari sekali.
Apakah Normal Jika Bayi Tidak BAB?
Bayi yang mendapat ASI eksklusif dan tidak BAB selama 5 hari umumnya tidak perlu dikhawatirkan. ASI dirancang sedemikian rupa sehingga hampir semua nutrisinya diserap oleh tubuh bayi, meninggalkan sedikit sisa untuk dibuang.
Perbedaan dengan Bayi yang Diberi Susu Formula
Bayi yang diberi susu formula cenderung BAB lebih sering dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Ini karena susu formula tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh bayi dan meninggalkan lebih banyak sisa.
Tanda-Tanda Konstipasi pada Bayi
Meskipun jarang BAB pada bayi ASI eksklusif biasanya normal, orang tua harus tetap waspada terhadap tanda-tanda konstipasi. Ini termasuk kesulitan BAB, tinja yang keras dan kering, serta perut yang terasa keras saat disentuh.
Cara Mengatasi Bayi yang Tidak BAB
Jika bayi mengalami kesulitan BAB, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah memandikan bayi dengan air hangat, memberikan pijatan lembut pada perut, dan memastikan bayi mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter
Jika bayi menunjukkan gejala konstipasi atau jika ada kekhawatiran lain mengenai frekuensi BAB bayi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan pemeriksaan lebih lanjut dan saran yang tepat.