Bayi ASI Tidak BAB dalam 10 Hari: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Siti Hartinah

Pengertian BAB pada Bayi

Buang air besar (BAB) adalah proses penting dalam sistem pencernaan yang menunjukkan kesehatan bayi. Frekuensi BAB pada bayi dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor, termasuk usia, jenis pemberian makan, dan kesehatan umum bayi.

Frekuensi Normal BAB pada Bayi ASI

Bayi yang diberi ASI eksklusif cenderung memiliki frekuensi BAB yang lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Ini karena ASI mudah dicerna dan sedikit sisa yang perlu dikeluarkan.

Apakah Normal Jika Bayi Tidak BAB Selama 10 Hari?

Secara umum, bayi ASI yang tidak BAB hingga 10 hari masih dianggap normal selama tidak ada gejala lain yang mengkhawatirkan seperti tinja yang keras atau bayi tampak kesakitan.

Penyebab Bayi ASI Tidak BAB

Beberapa penyebab umum dari bayi ASI yang tidak BAB termasuk efisiensi ASI yang tinggi dalam nutrisi sehingga menghasilkan sedikit limbah, perubahan dalam rutinitas pemberian makan, dan tahap perkembangan bayi.

Mengenali Tanda-Tanda Konstipasi pada Bayi

Konstipasi pada bayi dapat ditandai dengan tinja yang keras dan kering, kesulitan saat BAB, serta perubahan perilaku seperti menangis atau gelisah.

Cara Membantu Bayi yang Tidak BAB

Beberapa cara yang dapat membantu bayi yang tidak BAB termasuk memijat perut bayi, meningkatkan frekuensi menyusui, dan mandi air hangat untuk merelaksasi otot-otot bayi.

Kapan Harus Menghubungi Dokter

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda konstipasi atau jika orang tua merasa khawatir dengan frekuensi BAB yang tidak biasa, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan nasihat dan penanganan yang tepat.


Frekuensi buang air besar (BAB) pada bayi adalah salah satu indikator penting kesehatan yang sering menjadi perhatian orang tua. Bayi yang diberi ASI (Air Susu Ibu) eksklusif terkadang tidak BAB selama beberapa hari, bahkan hingga 10 hari, yang dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun, penting untuk memahami bahwa ini bisa jadi merupakan hal yang normal dan tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan.

BACA JUGA:   Susu Bayi Murah Berkualitas: Panduan Memilih yang Terbaik untuk Buah Hati

Artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang frekuensi BAB normal pada bayi ASI, kapan ketidakteraturan BAB dianggap normal, penyebab bayi tidak BAB, tanda-tanda konstipasi, serta langkah-langkah yang dapat diambil orang tua untuk membantu bayi mereka.


Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di internet dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan bayi Anda, segera hubungi dokter atau tenaga kesehatan yang berkualifikasi.

Also Read

Bagikan: